- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Iran Umumkan Berakhirnya Perang 12 Hari Lawan Israel
1/1


TS
alexisnews
Iran Umumkan Berakhirnya Perang 12 Hari Lawan Israel
Iran Umumkan Berakhirnya Perang 12 Hari Lawan Israel
TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (24/6/2025) mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melawan Israel. Melalui pesan yang disiarkan kantor berita pemerintah, IRNA, Pezeshkian menyebutkan bahwa Israel-lah yang mengawali perang tersebut. "Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kami, yang kegigihannya mencatatkan sejarah, kita menyaksikan penegakan gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang diawali provokasi (Israel)," ucap Pezeskhian, dikutip dari kantor berita AFP.
Tiga kubu saling klaim menang Gencatan senjata perang Iran-Israel diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (23/6/2025) waktu setempat, setelah pasukan Teheran menyerang pangkalan udara AS di Al Udeid, Qatar. Namun, alih-alih mematuhi penghentian pertempuran, Iran dan Israel masih saling serang dan menuduh satu sama lain tentang pelanggaran gencatan senjata.Israel lebih dulu menyetujui proposal gencatan senjata AS, disusul Iran beberapa jam kemudian. Iran pun membantah bahwa mereka melanggar kesepakatan, dengan dalih rudal yang ditembakkan Garda Revolusi (IRGC) dilakukan beberapa menit sebelum gencatan senjata diteken.
Dalam perang 12 hari ini, AS mengeklaim kemenangan setelah menjatuhkan 14 bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) di situs nuklir utama Iran, yaitu Fordo/Fordow dan Natanz, kemudian Isfahan juga menjadi target. Trump menyatakan bahwa situs-situs nuklir tersebut, terutama Fordo, hancur. Namun, Iran mengeklaim bahwa dampak serangan AS hanya menyebabkan kerusakan dangkal. Sementara itu, Israel mengeklaim kemenangan dengan terpenuhinya tujuan mereka dalam memerangi Iran, yaitu menghancurkan situs nuklir. Situs-situs tersebut memang menjadi target utama Israel, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan Operasi Rising Lion melawan Iran pada 13 Juni 2025.
TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (24/6/2025) mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melawan Israel. Melalui pesan yang disiarkan kantor berita pemerintah, IRNA, Pezeshkian menyebutkan bahwa Israel-lah yang mengawali perang tersebut. "Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kami, yang kegigihannya mencatatkan sejarah, kita menyaksikan penegakan gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang diawali provokasi (Israel)," ucap Pezeskhian, dikutip dari kantor berita AFP.
Tiga kubu saling klaim menang Gencatan senjata perang Iran-Israel diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (23/6/2025) waktu setempat, setelah pasukan Teheran menyerang pangkalan udara AS di Al Udeid, Qatar. Namun, alih-alih mematuhi penghentian pertempuran, Iran dan Israel masih saling serang dan menuduh satu sama lain tentang pelanggaran gencatan senjata.Israel lebih dulu menyetujui proposal gencatan senjata AS, disusul Iran beberapa jam kemudian. Iran pun membantah bahwa mereka melanggar kesepakatan, dengan dalih rudal yang ditembakkan Garda Revolusi (IRGC) dilakukan beberapa menit sebelum gencatan senjata diteken.
Dalam perang 12 hari ini, AS mengeklaim kemenangan setelah menjatuhkan 14 bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) di situs nuklir utama Iran, yaitu Fordo/Fordow dan Natanz, kemudian Isfahan juga menjadi target. Trump menyatakan bahwa situs-situs nuklir tersebut, terutama Fordo, hancur. Namun, Iran mengeklaim bahwa dampak serangan AS hanya menyebabkan kerusakan dangkal. Sementara itu, Israel mengeklaim kemenangan dengan terpenuhinya tujuan mereka dalam memerangi Iran, yaitu menghancurkan situs nuklir. Situs-situs tersebut memang menjadi target utama Israel, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan Operasi Rising Lion melawan Iran pada 13 Juni 2025.






koploplondo972 dan 6 lainnya memberi reputasi
3
2K
60


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan