Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Terbaru Pesta Gay di Puncak, Ini 12 Kasus Serupa yang Pernah Terjadi

Terbaru Pesta Gay di Puncak, Ini 12 Kasus Serupa yang Pernah Terjadi
Kamis, 26 Juni 2025 | 11:00 WIB
MF
MF
Penulis: Muhammad Firman | Editor: MF
Deretan kasus pesta gay serupa yang pernah terjadi di Indonesia. (Beritasatu.com/Roy Adriansyah)
Jakarta, Beritasatu.com - Kasus pesta gay kembali mencuat ke publik usai aparat kepolisian menggerebek sebuah vila di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Fusia Meidiawaty, pemeriksaan langsung dilakukan usai penggerebekan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Bogor dan Polsek Megamendung akhir pekan lalu. Pemeriksaan bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular seksual di masyarakat.

Dari 75 peserta yang diamankan, hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa 30 orang di antaranya dinyatakan reaktif HIV dan sifilis.

“Dari 75 peserta yang kami tes, 30 reaktif HIV dan sifilis, sedangkan sisanya 45 bersih,” ujar Fusia, Selasa (24/6/2025).

Sebelum kasus di Puncak Bogor ini mencuat, banyak kasus-kasus serupa yang pernah terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini beberapa kasus lain yang pernah terjadi di Indonesia.

Kasus Pesta Gay yang Pernah Terjadi di Indonesia
1. Pesta Gay di Kelapa Gading (2017)
Polres Jakarta Utara menggerebek acara bertajuk The Wild One di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading Barat. Penggerebekan ini dilakukan pada 21 Mei 2017, dan sebanyak 141 orang diamankan. Event tersebut berlangsung di PT Atlantis Ruko Kokan Permata, dan diketahui telah rutin digelar selama tiga tahun.

Dari hasil pemeriksaan, 10 orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pemilik, kasir, sekuriti, penari striptis, dan tamu yang ikut menari. Mereka dijerat dengan UU Pornografi No. 44/2008 dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.

2. North Fest Club di Sunter (2018)
Pada 30 September 2018 dini hari, polisi menggerebek pesta narkoba di sebuah rumah yang juga merupakan klub gay di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Sebanyak 23 pria diamankan, dan empat di antaranya ditetapkan sebagai tersangka karena menyimpan ekstasi.

Menurut Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian Rishadi, semua peserta positif menggunakan narkoba, dan klub ini diduga sering mengadakan acara serupa, bahkan hingga ke luar negeri.

3. Pesta Gay di Vila Cianjur (2018)
Lima pria diamankan saat pesta gay di sebuah vila di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, pada 13 Agustus 2018. Salah satunya masih di bawah umur. Penangkapan dilakukan setelah pemantauan selama sebulan oleh tim patroli siber.

Polisi menemukan barang bukti berupa minuman keras dan alat kontrasepsi. Para pelaku berkenalan melalui aplikasi komunitas LGBT.

4. Pesta Gay di Kuningan, Jakarta Selatan (2020)
Penggerebekan dilakukan pada 28 Agustus 2020 oleh Polda Metro Jaya. Sembilan orang ditetapkan sebagai tersangka dalam acara yang dikemas sebagai perayaan kemerdekaan dengan dress code masker merah putih.

Komunitas ini menggunakan media sosial seperti WhatsApp dan Instagram untuk berkoordinasi, dengan anggota mencapai 150 orang di WhatsApp dan 80 orang di Instagram.

5. Sauna Harmoni, Jakarta Pusat (2017)
Pada 6 Oktober 2017, polisi menggerebek sauna di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Dari tempat tersebut diamankan 57 orang, termasuk 50 pelaku LGBT dan 7 karyawan. Enam orang ditetapkan sebagai tersangka.

Tempat ini disebut sebagai lokasi prostitusi sesama jenis dan banyak dikunjungi oleh warga negara asing dari Singapura, China, Thailand, dan Malaysia.

6. Vila Cipanas, Cianjur (2018)
Pada 13 Januari 2018, lima pria ditangkap saat menggelar pesta seks gay di sebuah vila. Barang bukti termasuk alat kontrasepsi, gel pelumas, handuk, parfum, hingga minuman keras. Para pelaku diketahui berkomunikasi melalui aplikasi komunitas gay di Android.

7. Pesta Gay di Apartemen Kuningan Suite (2020)
Pada 29 Agustus 2020 dini hari, polisi menggerebek apartemen di Kuningan yang menjadi lokasi pesta gay. Dari 56 peserta, sembilan orang ditetapkan sebagai tersangka. Biaya partisipasi berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 350.000.

Satu dari tersangka diketahui positif HIV. Barang bukti berupa permainan dan alat kontrasepsi juga diamankan.

8. Kafe WOW Kalibata, Pancoran (2021)
Pada 6 Desember 2021, warga menggerebek kafe yang menampilkan pria-pria berpakaian wanita berjoget. Meski tak terbukti sebagai pesta gay, video viral tersebut memicu penutupan sementara kafe oleh Satpol PP selama 3x24 jam.

9. Bunker Bar Permata Hijau (2025)
Pada malam tahun baru 31 Desember 2024, warga menggerebek bar di Grand ITC Permata Hijau yang diduga sebagai lokasi pesta gay. Setelah protes warga, bar tersebut akhirnya ditutup permanen mulai 1 Januari 2025. Bar ini berada di basement mal, dan kerap terjadi keributan antar pengunjung sebelumnya.

10. Hotel Rasuna Said, Jakarta Selatan (2025)
Pada 1 Februari 2025, polisi menggerebek hotel di kawasan Rasuna Said, Kuningan. Dari 56 pria yang diamankan, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka. Ditemukan alat kontrasepsi dan obat anti-HIV di TKP.

Para tersangka dijerat UU Pornografi dan terancam pidana maksimal 15 tahun serta denda hingga Rp 7,5 miliar.

11. Hotel Setiabudi, Jakarta Selatan (2025)
Pada 25 Mei 2025, polisi menggerebek pesta ulang tahun yang berujung menjadi pesta seks gay di kamar hotel bintang empat kawasan Setiabudi. Sebanyak sembilan pria diamankan, dan satu orang berinisial DRH ditetapkan sebagai tersangka.

Barang bukti termasuk pelumas, alat kontrasepsi, dan celana dalam ditemukan di TKP.

12. Kawasan Megamendung, Bogor (2025)
Pada 22 Juni 2025, polisi kembali membongkar pesta gay di vila kawasan Megamendung. Acara berkedok family gathering ini diikuti oleh 75 orang (74 laki-laki dan satu perempuan), dan sejumlah barang bukti ditemukan seperti alat kontrasepsi dan properti pertunjukan tari.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, sebanyak 30 orang dinyatakan reaktif HIV dan sifilis.


Fenomena pesta gay yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menjadi perhatian serius, terutama karena risiko penyebaran penyakit menular seksual. Kasus terbaru di Puncak menunjukkan urgensi kolaborasi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mencegah praktik serupa terulang.
https://www.beritasatu.com/nasional/...pernah-terjadi

apakah ad yang sudah ditangkap Kembali ditangkap?




GurabessiAvatar border
aldonisticAvatar border
kakekane.cellAvatar border
kakekane.cell dan 3 lainnya memberi reputasi
4
320
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan