Kaskus

News

bestiekuAvatar border
TS
bestieku
Tidak Mau Tiru Dedi Mulyadi yg Doyan Bikin Konten, Pramono Ogah Direkam saat Bekerja
Tidak Mau Tiru Dedi Mulyadi yg Doyan Bikin Konten, Pramono Ogah Direkam saat Bekerja


JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta dikenal sebagai sosok yang kalem. Gayanya yang tenang itu juga selaras dengan gaya bekerja yang dia praktikkan di Jakarta.

Pramono bekerja seperti biasa tanpa direkam-rekam atau membuat konten saat bertugas.

Dia memilih cara yang berbeda dengan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi diketahui selalu merekam aktivitasnya saat bekerja hingga kerap memberikan komentar terhadap setiap isu yang viral di Jawa Barat.

Karena hobinya yang suka membuat konten, Dedi Mulyadi bahkan disebut sebagai Gubernur Konten.

Istilah itu diucapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud saat menyapa politikus Gerindra itu di gedung DPR RI pada Selasa (29/4/2025).


Bukannya marah, Dedi Mulyadi malah bersyukur mendapatkan julukan sebagai gubernur konten.

Pramono Anung mengungkapkan alasannya dirinya ogah over acting dan membuat konten.


Politikus PDI Perjuangan itu mengakui dirinta terlalu lama menjadi sosok yang berada di belakang layar atau istilah 'dapur'.

"Lima tahun dengan Bu Mega, 10 tahun dengan Pak Jokowi dan menjadi pekerja keras untuk itu," kata Pramono Anung dikutip dari Kompas.TV, Senin (23/6/2025).

Oleh karena itu, Pramono menganggap sifat berada di belakang layar itu terbentuk di dalam dirinya. Bahkan, dirinya mengaku kerap meminta Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias Bang Doel untuk tampil.

"Seringkali bahkan ketika dengan banyak media saya bilang, 'bang, bang, abang saja, saya ada di samping Bang Doel' dan itu adalah hal yang sudah inheren," katanya.

Pramono menuturkan dirinya telah menjadi pejabat sebagai 25 tahun dan kini menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

Sebelum maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta, Pramono mengatakan dirinya kerap mengunggah di instagram mengenai cucu serta hobinya menggows sepeda.

"Enggak ada urusan politik sama sekali. Tetapi sekarang enggak bisa lagi," katanya.

"Tetapi saya juga enggak mau kalau terlalu apa ya over. Overacting. Bikin konten. Bikin konten enggak mau," kata Pramono.

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sempat menimpali bahwa Pramono Anung merupakan tipe pekerja bukan pesolek.

Rano menuturkan saat dirinya bersama Pramono Anung terpilih sebagai pemenang Pilkada Jakarta, anggaran dan program sudah tersusun.

Namun di tengah program inti, kata Rano, pihaknya memasukkan 100 hari program kerja Pramono-Rano.

"Untuk yang for the next saya minta waktunya beliau tampil ya menjadi leader Jakarta. Kasih lihat apa rencana kita. Kita akan bikin kawasan apa? Kita akan bikin taman seperti apa? Ekonomi, tadi malam kita baru memberikan apa ya work apa reward kepada pembayar pajak. Ini belum kuartal kedua loh dan terpenuhi," kata Rano.

Sedangkan Pramono Anung mengatakan dirinya konsisten terhadap keputusan yang dibuatnya.

Ia mencontohkan saat dirinya memutuskan bahwa tidak membawa orang sebagai pejabat di Balai Kota Jakarta.

"Ketika saya melantik mereka 61 pejabat, sama sekali saya tidak ada urusan yang selama ini menjadi persepsi publik bahwa harus ada lobi sesuatu," katanya.

"Tapi saya mau potong dari 61 orang yang dia pilih, dia (Pramono) tahu siapa yang tidak mendukung dia," tambah Rano Karno.

Pramono Anung pun kembali menegaskan dirinya tidak tergoda untuk membuat konten di media sosial.

Ia mencontohkan saat dirinya melakukan pengerukan Kali Ciliwung di kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pramono menurunkan alat berat untuk pengerukan Kali CIliwung di kawasan tersebut. Padahal, kawasan itu belum tersentuh sebelumnya.

"Saya enggak mau kemudian apa dengan alat itu divideoin, enggaklah enggak yang dibutuhkan oleh karena itu dibutuhkan oleh warga Jakarta Saya dan Bang Doel itu adalah pikiran saya," katanya.

Dedi Mulyadi Lebih Baik Jadi Gubernur Konten

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai lebih baik menjadi gubernur konten dibanding gubernur molor.

Julukan gubernur konten awalnya diucapkan Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud saat menyapa Dedi Mulyadi dalam rapat di DPR RI.

Bukan tanpa alasan, Dedi Mulyadi mengatakan uang hasil dari konten dapat diberikan kepada rakyat.

"Saya selalu ditanya, "Pak Dedi, duitnya dari mana ngonten?" Habis itu dimasalahin lagi. Gubernur konten lebih baik dari jadi gubernur konten punya duit diberikan pada rakyat daripada gubernur molor," kata Dedi dalam pidato saat upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

"Benar enggak? Benar ya kan? daripada gubernur tidur, gubernur protokoler, gubernur ingin dihargai, gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan ke luar negeri, teu hayang teuing aing," sambungnya.

Dalam pidatonya, Dedi Mulyadi memberikan bonuk kepada petugas upacara dari depo pendidikan (dodik) sebesar Rp 25 juta. Pernyataan Dedi Mulyadi itu disambut tepuk tangan meriah peserta upacara.

Politikus Gerindra itu mengungkapkan bonus tersebut berasal dari pendapatan konten dirinya.

"Dapat uang saku, makannya enak, tidurnya nyenyak, berubah mental, bajunya bagus, pulang dapat bonus, gratis lagi. Dan tentunya buat petugas yang lain juga kita siapkan Rp25 juta," katanya.

Dedi juga menyinggung soal gorong-gorong. Menurutnya, Indonesia memerlukan sosok yang bermental kuat bila ingin melakukan perbaikan.

"Kenapa? harus kuat menghadapi kaum nyinyir dan biarkan yang nyinyir suruh sakit hati selamanya karena Jawa Barat akan terus mengalami peningkatan pembangunannya. Ini baru 3 bulan, 100 hari itu tanggal 30 Mei. 100 hari kepemimpinan saya, belum 100 hari sudah banyak orang yang kepanasan apalagi 5 tahun," tegasnya.

https://tangerang.tribunnews.com/amp...m-saat-bekerja

Padahal Gen z suka konten, ga mengikuti perkembangan zaman
aldonisticAvatar border
64m64n9sAvatar border
rinandyaAvatar border
rinandya dan 8 lainnya memberi reputasi
9
980
55
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan