- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
About Me: Ingat, Saya Pernah ada Di Titik Terendah Hidup


TS
l13ska
About Me: Ingat, Saya Pernah ada Di Titik Terendah Hidup
Meski terlihat kuat dari luar, saya itu sebenarnya bisa dibilang lemah. Tipe orang yang bisa dibilang orang yang bersemangat dan ceria tapi sebenarnya saya adalah sosok yang gampang down. Entah apa yang terjadi dengan diriku, mungkin aku butuh bantuan tenaga ahli untuk tahu apa yang tengah terjadi padaku.
Mungkinkah aku memiliki sedikit gangguan mental yang berpotensi pada depresi atau setidaknya ada perasaan rendah diri??
Terbiasa mandiri sedari kecil membuat aku enggan merepotkan orang lain meski itu keluarga sendiri. Tapi akhirnya perasaan selalu sendiri itu muncul tanpa pernah saya bisa larang. Alhasil, tak jarang hal ini mengantarkan saya pada rasa peseimistis dan suka sedih ketika mendengar komentar orang lain atau diingatkan orang lain tentang kesalahan. Alhasil makin hari saya tumbuh jadi pribadi yang bisa dibilang tertutup dan hanya tak bisa percaya oada siapapun.
Bisakah saya disebut sebagai sosok introvert??
Nulis thread kali ini cuma buat pengingat diri aja, supaya saya lebih kuat dan sabar dalam menghadapi kehidupan. Semenjak orang tua dan dua saudara saya berhenti peduli, mau tak mau saya menjalani hidup semampu saya dan perlahan tumbuh menjadi pribadi yang sekarang. Padahal jika boleh jujur, saya sangat butuh dukungan orang tua saya. Namun itu seperti mimpi saja.
Tumbuh sendiri tanpa ada sosok panutan yang bisa diajak berdiskusi seringkali mengantarkan aku pada keadaan yang tak baik. Salah mengambil keputusan penting bahkan bisa dikatakan salah memilih pasangan hidup. Akhirnya sampai saat ini saya harus bertahan dengan pernikahan yang memuakkan.
Bisa dibilang apa yang saya alami sekarang gak sebanding dengan hal-hal berat yang sudah dilalui. Jadi thread kali ini untuk mengingatkan bahwa aku bisa bertahan sejauh ini drngan segala problematika kehidupan.
Berikut aku ringkas hal-hal yang telah kulewati:
1. Dibully keluarga dan teman, jaman dulu tak ada istilah bully. Bahkan mungkin oelaku billy terhadap saya tidak sadar bahwa tindakannya membuat luka baik secara psikologis. Dulu tkansedikit orang dewasa terlebih para tetangga yang sering banget memberi label atau cap sebagai anak nakal. Padahal jika dipikir-pikir lebih tepatnya saya hanya anak aktif yanh gak bisa diam dan sangat suka ngomong.
Pernah dikatain pramuria di usia 8 tahun oleh saudara sendiri. Dicap pemalas dan boros ileh ibu yang seharusnya menjaga dan melindungi.
2. Teman dan sahabat
Berkali-kali dihianati teman dan sahabat.
Hingga akhirnya saya sulit percaya dengan orang2 baru yang datang. Tumbuh jadi pribadi yg introvert dan sulit membuka hari untuk orang lain.
3. Tak pernah dapat support dari orang tua.. Suka bertanya kenapa dan untuk apa dilahirkan di dunia jika orang tua hanya asik dengan pekerjaan dan tak peduli dengan keberadaan. Tak jarang merasa seperti anak yatim piatu.
.4. mm
Mungkinkah aku memiliki sedikit gangguan mental yang berpotensi pada depresi atau setidaknya ada perasaan rendah diri??
Terbiasa mandiri sedari kecil membuat aku enggan merepotkan orang lain meski itu keluarga sendiri. Tapi akhirnya perasaan selalu sendiri itu muncul tanpa pernah saya bisa larang. Alhasil, tak jarang hal ini mengantarkan saya pada rasa peseimistis dan suka sedih ketika mendengar komentar orang lain atau diingatkan orang lain tentang kesalahan. Alhasil makin hari saya tumbuh jadi pribadi yang bisa dibilang tertutup dan hanya tak bisa percaya oada siapapun.
Bisakah saya disebut sebagai sosok introvert??
Nulis thread kali ini cuma buat pengingat diri aja, supaya saya lebih kuat dan sabar dalam menghadapi kehidupan. Semenjak orang tua dan dua saudara saya berhenti peduli, mau tak mau saya menjalani hidup semampu saya dan perlahan tumbuh menjadi pribadi yang sekarang. Padahal jika boleh jujur, saya sangat butuh dukungan orang tua saya. Namun itu seperti mimpi saja.
Tumbuh sendiri tanpa ada sosok panutan yang bisa diajak berdiskusi seringkali mengantarkan aku pada keadaan yang tak baik. Salah mengambil keputusan penting bahkan bisa dikatakan salah memilih pasangan hidup. Akhirnya sampai saat ini saya harus bertahan dengan pernikahan yang memuakkan.
Bisa dibilang apa yang saya alami sekarang gak sebanding dengan hal-hal berat yang sudah dilalui. Jadi thread kali ini untuk mengingatkan bahwa aku bisa bertahan sejauh ini drngan segala problematika kehidupan.
Berikut aku ringkas hal-hal yang telah kulewati:
1. Dibully keluarga dan teman, jaman dulu tak ada istilah bully. Bahkan mungkin oelaku billy terhadap saya tidak sadar bahwa tindakannya membuat luka baik secara psikologis. Dulu tkansedikit orang dewasa terlebih para tetangga yang sering banget memberi label atau cap sebagai anak nakal. Padahal jika dipikir-pikir lebih tepatnya saya hanya anak aktif yanh gak bisa diam dan sangat suka ngomong.
Pernah dikatain pramuria di usia 8 tahun oleh saudara sendiri. Dicap pemalas dan boros ileh ibu yang seharusnya menjaga dan melindungi.
2. Teman dan sahabat
Berkali-kali dihianati teman dan sahabat.
Hingga akhirnya saya sulit percaya dengan orang2 baru yang datang. Tumbuh jadi pribadi yg introvert dan sulit membuka hari untuk orang lain.
3. Tak pernah dapat support dari orang tua.. Suka bertanya kenapa dan untuk apa dilahirkan di dunia jika orang tua hanya asik dengan pekerjaan dan tak peduli dengan keberadaan. Tak jarang merasa seperti anak yatim piatu.
.4. mm


ormarr16747 memberi reputasi
1
182
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan