- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Ada yang Minat Membeli, Boeing Ingin Buka Kembali Jalur Produksi C-17 Globemaster III


TS
si.matamalaikat
Ada yang Minat Membeli, Boeing Ingin Buka Kembali Jalur Produksi C-17 Globemaster III
Quote:
Satu dekade setelah pesawat terakhir diluncurkan dari jalur produksi, Boeing mengatakan sedang dalam negosiasi dengan setidaknya satu pelanggan untuk membuat lebih banyak pesawat angkut udara C-17 Globemaster III. Keinginan Boeing untuk membuat C-17 disampaikan Turbo Sjogren, VP dan manajer umum Boeing Global Services-Government Services, dalam Paris Air Show pada 17 Juni 2025.
Sjogren mengatakan bahwa, pembicaraa sedang berlangsung dengan satu negara, dengan tujuan untuk memulai kembali produksi C-17 secara potensial. Namun, tidak disebutkan negara yang dimaksud.
Selain Angkatan Udara AS, operator terbesarC-17 adalah Australia, Kanada, India, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Terakhir, Strategic Airlift Capability Heavy Airlift Wing milik NATO juga mengoperasikan C-17.
Quote:
Kemungkinan negara yang ingin membeli C-17 adalah Jepang, sebagai informasi untuk Agan, pada awal tahun ini, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengungkapkan minatnya untuk membeli C-17. Sebelumnya, banyak media berspekulasi bahwa pesawat C-17 pesanan Jepang harus diambil dari Angkatan Udara AS atau inventaris operator sekutu. Tapi, jika jalur produksi baru dibuka, Jepang bisa mendapat pesawat produksi terbaru.
Permintaan berkelanjutan terhadap C-17 dapat dimengerti, baik di kalangan operator tetap maupun calon pelanggan baru. Pasalnya di luar China dan Rusia, tidak ada pesawat yang benar-benar setara dengan C-17. Sementara banyak negara beralih ke Airbus A400M atau Embraer C-390 Millennium untuk kebutuhan angkutan udara mereka, yang menawarkan serangkaian kemampuan yang sangat berbeda.
A400M punya kapasitas angkut maksimal 37 ton, sementara C-17 punya kapasitas angkut maksimal sampai 78 ton. Dan Embraer C-390 Millennium punya kapasitas angkut maksimal 26 ton. Khusus untuk C-17 bisa membawa satu unit tank M1 Abrams, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh A400M dan C-390. Dengan kapasitas angkut besar, C-17 juga masih bisa mendarat di landasan yang belum diaspal. Maka tak heran, jika ada negara yang tertarik untuk membeli C-17.
Quote:
Pada tahun 2018, Boeing telah menjual fasilitas pembuatan C-17 di Long Beach, California. Hal tersebut tampaknya mengakhiri produksi C-17 secara definitif, serta produksi pesawat militer Boeing secara massal di California Selatan. Pada saat itu, ada pertanyaan tentang apakah jalur produksi tersebut bisa dibuka kembali ?
Karena secara khusus, Angkatan Udara AS saat itu ingin menambah tiga skuadron C-17 sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk memperluas jumlah pasukannya secara drastis dan meningkatkan kemampuannya untuk memindahkan personel dan material ke seluruh dunia. Pada akhirnya rencana tersebut gagal, sehingga jalur produksi C-17 tetap ditutup.
Saat aktif, fasilitas Boeing di Long Beach, meliputi lahan seluas hampir 370 ribu meter persegi yang berdekatan dengan Bandara Long Beach, memproduksi 279 unit C-17 untuk Angkatan Udara AS dan pelanggan asing. Meski Boeing masih menyediakan perawatan terkait C-17 dan layanan lainnya di California Selatan, fasilitas produksi di Long Beach tidak beroperasi sejak Globemaster III terakhir meninggalkan pabrik pada tahun 2015.
McDonnell Douglas telah mengembangkan dan pertama kali memulai produksi C-17 di lokasi tersebut pada tahun 1991. Boeing kemudian membeli perusahaan tersebut pada tahun 1997, mengambil alih program Globemaster III dan fasilitas produksi dalam prosesnya.
Quote:
Sebelum fasilitas Boeing ditutup, pada tahun 2013, RAND Corporation melakukan analisis terperinci tentang biaya yang mungkin dikeluarkan untuk memulai kembali produksi C-17 setelah jeda selama beberapa tahun. Angkanya mendekati US$8 miliar (sekitar Rp 131 triliun) untuk mendukung produksi hingga 150 unit C-17 baru dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. RAND berasumsi bahwa Boeing akan membuat pesawat tersebut di tempat lain, bukan di Long Beach.
Dimulainya kembali produksi mungkin juga selaras dengan Program Keberlanjutan Terpadu, yang menyediakan modernisasi dan dukungan kepada armada C-17 yang ada.
Jika produksi baru terbukti layak, Boeing mungkin mempertimbangkan lagi konfigurasi C-17 diperbarui, yang akan menjadi subtipe yang lebih mampu dan efisien. Beberapa perbaikan ini mungkin juga relevan untuk peningkatan C-17 yang dibuat dari seri asli.
Quote:
Di sisi lain Gan, C-17 punya peran vital untuk misi pengangkutan di seluruh dunia, pesawat telah ditugaskan dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari yang direncanakan. Berbagai tugas mulai dari Afghanistan hingga Ukraina, telah menambah jam kerja pada rangka pesawat. Kemungkinan penugasan masa mendatang di Pasifik, bisa membuat armada C-17 bekerja lebih keras dan mungkin dalam jangka waktu yang lebih lama.
Untuk itu dibukanya kembali jalur produksi C-17, diharapkan bisa mengurangi beban kerja seluruh armada yang ada saat ini. Meski sudah muncul program Next Generation Air Lift (NGAL) untuk mencari pengganti C-5 Galaxy dan C-17 Globemaster III, tapi program ini belum resmi. Jika diresmikan, masih butuh waktu yang lama untuk mendapat pesawat produksi baru.
Sekarang belum ada keputusan resmi untuk melanjutkan produksi C-17. Sebelum membuka jalur produksi pihak pemerintah AS, Boeing, dan calon pembeli harus sepakat karena biaya produksi yangbesar. Butuh pesanan minimal puluhan unit agar ekonomis. Selain biaya produksi, Boeing juga perlu membangun rantai pasok global untuk kebutuhan logistik. Sampai saat ini, masih sangat dipertanyakan apakah memulai kembali produksi C-17 dimungkinkan, apalagi ekonomis ?
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera






jagotorpedo dan 7 lainnya memberi reputasi
8
893
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan