Jakarta - Timothy Ronald, pemuda kelahiran Tangerang Selatan pada 22 September 2000, menjadi salah satu sosok inspiratif dalam dunia investasi dan edukasi finansial di Indonesia. Di usia yang masih muda, ia telah membuktikan diri sebagai investor sukses, pendiri platform edukasi finansial Ternak Uang, dan co-owner klub basket profesional.

Ketertarikan Timothy pada dunia digital dan bisnis muncul sejak masa remaja. Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia menyalurkan hobi bermain game hingga berhasil menjadi finalis kedua dalam turnamen Mobile Legends tingkat nasional. Dari situ, ia melihat peluang untuk menjadikan hobinya sebagai sumber penghasilan, salah satunya dengan menawarkan jasa joki game. Ia mampu mengantongi Rp800 ribu hingga Rp1 juta dari jasa tersebut. (Wikipedia).

Bisnis Timothy Ronald

Memasuki masa SMA, Seperti kami kutip dari ANTARA, Timothy mulai terjun ke dunia bisnis dengan menjual produk pomade impor yang saat itu sedang tren. Berkat strategi pemasaran yang tepat, ia mampu meraup keuntungan hingga Rp11-12 juta per bulan.

Tidak berhenti di situ, Timothy mengembangkan sayapnya dengan mendirikan agensi pemasaran digital yang menyasar pelaku UMKM. Meski menawarkan harga lebih murah dibanding kompetitor, ia berhasil menarik hingga tujuh klien UMKM dan tetap memperoleh margin keuntungan yang signifikan.

Modal dari bisnis tersebut digunakannya untuk mulai berinvestasi di pasar saham sejak usia 15 tahun. Terinspirasi oleh sosok Warren Buffett dan buku investasi klasik seperti The Intelligent Investor dan Security Analysis, Timothy menekuni dunia investasi dengan pendekatan mendalam dan sabar. Ia sempat mengandalkan penjualan pomade dan sedotan demi mengumpulkan modal awal berinvestasi.


Timothy pernah mengatakan bahwa :

“Sebuah barang hanya layak dibeli jika kita punya 10 kali lipat dari harga barang itu sendiri,” ujar Timothy, menekankan prinsip hidup hemat dan tidak tergoda gengsi sebagai kunci keberhasilannya.

Ketika pandemi melanda Indonesia, Timothy melihat peluang dari pasar modal yang bergejolak. Ia memperluas strategi investasinya dari value investing hingga saham disruptif seperti bank digital, dan berhasil mencetak keuntungan hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Namun, kesuksesan tersebut tidak membuatnya berpuas diri. Ia menyadari pentingnya literasi keuangan di kalangan masyarakat Indonesia. Maka pada usia 19 tahun, Timothy mendirikan Ternak Uang bersama Raymond Chin dan Felicia Putri Tjiasaka. Platform ini menjadi wadah edukasi finansial yang kini telah menjangkau jutaan orang di Indonesia dan menjadi pionir dalam mengubah cara masyarakat memahami uang dan investasi.

Melihat potensi teknologi blockchain, Timothy juga mendirikan Akademi Crypto, sebuah institusi edukasi aset kripto dan blockchain yang berkomitmen pada prinsip investasi bertanggung jawab. Ia menekankan pentingnya edukasi yang tepat di tengah tren spekulasi dan hype aset digital.


Pemilik klub basket Bumi Borneo Basketball

Selain aktif di dunia investasi dan edukasi, Timothy juga menunjukkan kepedulian terhadap dunia olahraga dan pendidikan. Masih dari sumber ANTARA, Ia tercatat sebagai co-owner klub basket Bumi Borneo Basketball, menjadikannya salah satu pemilik klub basket termuda di Indonesia. Klub ini ia kelola bersama YouTuber Jovial da Lopez, dibantu oleh Ali Budimansyah sebagai Vice President dan Rivaldo Tandra sebagai Head of Talent Growth.

Bercita-Cita Membangun 1.000 Sekolah Gratis


Di bidang sosial, Timothy mengusung misi besar: membangun 1.000 sekolah di seluruh Indonesia. Hingga kini, lima sekolah telah berhasil didirikan di daerah seperti Lombok, Sumba, Blitar, dan Kupang—memberikan akses pendidikan kepada anak-anak di wilayah terpencil.

Dengan semangat, konsistensi, dan komitmen untuk memberi dampak nyata, Timothy Ronald kini bukan hanya dikenal sebagai investor muda sukses, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam edukasi finansial dan sosial di Indonesia khususnya bagi generasi muda.

https://koran-jakarta.com/2025-06-16...sekolah-gratis

Ya bagus pendidikan gratis agar warga RI ga mudah dibodohi politikus