TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hanya tertawa saat merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menaikkan gaji hakim hingga 280 persen, bahkan jika perlu dengan memangkas anggaran TNI dan Polri. Kapolri pun tampak bingung menjawab persoalan tersebut di hadapan awak media.


“Ini susah jawabannya. Bercanda itu,” ujar Listyo disambut tawa dan tepuk tangan dari jajaran pejabat kepolisian yang hadir dalam acara pelepasan buruh terdampak PHK di depan gedung Mabes Polri, Jakarta pada Kamis, 12 Juni 2025.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan rencana kenaikan gaji hakim dalam pidatonya di Balairung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat. Di hadapan para hakim baru, ia menyebut pentingnya peran hakim sebagai benteng terakhir keadilan. Prabowo mengatakan, bila perlu, ia akan memangkas anggaran kementerian lain, termasuk TNI dan Polri, demi menyejahterakan hakim.

📈 Jaringan Bahlil dan Keluarga Papua dalam Bisnis Nikel Raja Ampat


“Kalau perlu anggaran lain saya kurangi. Di sini ada Panglima TNI dan ada Kapolri. Kalau perlu anggaran TNI dan Kapolri saya kurangi,” kata Prabowo, yang langsung disambut tepuk tangan para hakim.

Prabowo menilai kesejahteraan hakim harus menjadi prioritas, mengingat peran vital mereka dalam menegakkan keadilan. Ia bahkan mengaku terkejut saat mengetahui bahwa sebagian hakim belum mendapat rumah dinas dan gaji mereka belum naik selama 18 tahun.

Menurut Prabowo, kenaikan gaji hakim akan dilakukan secara bertahap berdasarkan golongan, dengan angka tertinggi mencapai 280 persen. Kenaikan tertinggi akan diberikan untuk golongan hakim junior atau paling bawah.

Dalam pidatonya, Prabowo menyebut hakim yang adil sebagai harapan terakhir rakyat kecil. “Tetapi orang kecil hanya bergantung sama hakim yang adil, hakim yang tidak bisa disogok, hakim yang tidak bisa dibeli,” ujarnya.


https://www.tempo.co/hukum/prabowo-i...da-itu-1675941


Demi efisiensi kali