Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan bahwa setiap minimarket di wilayah kota diperbolehkan menarik tarif parkir dari pelanggan, asalkan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, usai mengikuti Rapat Paripurna bersama DPRD Kota Surabaya pada Senin (16/6/2025). Ia menyebut kebijakan ini penting disampaikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

"Intinya sama saja. Ketika itu mau berbayar atau tidak berbayar, maka pajak parkir yang diserahkan minimarket ke pemkot adalah sesuai dengan jumlah kendaraan yang parkir di sana (10 persen), itu intinya," ujar Eri kepada awak media.

Menurut Eri, minimarket hanya diwajibkan membayar pajak parkir sebesar 10 persen dari total pendapatan parkir serta menyediakan petugas parkir resmi yang berseragam. Petugas ini memiliki peran penting untuk mencatat dan menata kendaraan yang masuk ke area parkir.

“Fungsi dari petugas parkir adalah memastikan jumlah kendaraan yang parkir di tempat yang disediakan,” lanjut Eri.

Lebih lanjut, Eri menegaskan bahwa Pemkot Surabaya juga telah menyiapkan karcis resmi bagi minimarket yang ingin menerapkan sistem parkir berbayar. Namun, ia menekankan bahwa pada prinsipnya tanggung jawab pembayaran parkir berada di pihak toko modern itu sendiri.

“(Karcis resmi) dari Pemkot kalau dia minimarket mau (pakai sistem) bayar, tapi kan sebenarnya ini parkirnya dibayarkan oleh toko modern sendiri, ya monggo-monggo saja,” pungkasnya.

Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi pelaku usaha sekaligus masyarakat pengguna jasa parkir minimarket agar tidak terjadi polemik di lapangan.





INFO LENGKAPNYA DI SINI