Operasi Bayi Kembar Siam Nadia-Nadira di RSHS Bandung Dipuji Menkes, Kompleksitasnya Tinggi

Tayang: Rabu, 11 Juni 2025 17:13 WIB
Editor: Ravianto
zoom-inlihat fotoOperasi Bayi Kembar Siam Nadia-Nadira di RSHS Bandung Dipuji Menkes, Kompleksitasnya Tinggi
KOMPAS.COM/AGIE PERMADI
GENDONG BAYI - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, tengah menggendong bayi kembar siam Nadia dan Nadira yag berhasil dipisahkan tim dokter RSHS Bandung, Selasa (10/6/2025). Atas keberhasilan ini, RSHS Bandung mendapat apresiasi dari Menkes.

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyebut operasi pemisahan bayi kembar siam sangat kompleks.

Mulai dari biaya yang tinggi hingga membutuhkan tim medis yang kompeten.

Hal itu disampaikan Menkes saat menjenguk bayi kembar siam asal Jawa Barat, Nadia dan Nadira yang baru saja menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Kedua bayi kembar ini dalam keadaan stabil pascaoperasi.

Saat ini ujar Menkes, operasi pemisahan bayi kembar siam di Indonesia baru bisa dilakukan di RS dengan kapasitas layanan tingkat tertinggi.

“Ini adalah tindakan yang paling kompleks untuk masyarakat, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin mampu melakukannya,” ujar Menkes Budi pada Selasa (10/6).

Sejak tahun 2010, RSUP Dr. Hasan Sadikin telah menangani 33 kasus kembar siam, dengan 13 operasi pemisahan.

Ia pun menyoroti tantangan dalam aspek pembiayaan.

“Rumah sakit harus punya model yang bisa subsidi silang. Supaya kasus-kasus seperti ini tetap bisa ditangani, dan masyarakat tidak terbebani,” tegas Menkes.

Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan, operasi ini melibatkan kerja tim multidisiplin terdiri dari dokter spesialis berbagai bidang, perawat, ahli gizi, farmasi, radiologi, psikolog, dan tim manajemen rumah sakit.

“Kami menjalankan pendekatan tiga tahap—praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif—dengan perencanaan matang, simulasi berulang, teknologi terkini, dan pemantauan intensif di masa kritis,” jelas dr. Rachim.

Dr. Rachim mengatakan, kasus bayi kembar siam ini menjadi pengingat pentingnya akses layanan kehamilan yang berkualitas, termasuk edukasi dan deteksi dini.

“Betapapun kompleks kondisi medisnya bayi yang lahir tetap memiliki kesempatan yang adil untuk hidup, tumbuh, dan berkembang,” ujar dr. Rachim.(*)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu


, https://jabar.tribunnews.com/2025/06...tasnya-tinggi.



Kepulangan Haru Bayi Kembar Siam Asal Tasikmalaya, Disambut Doa dan Konvoi Solidaritas

Rabu 11-06-2025,17:00 WIB
Reporter: Ujang Nandar|Editor: Rezza Rizaldi
Kepulangan Haru Bayi Kembar Siam Asal Tasikmalaya, Disambut Doa dan Konvoi Solidaritas
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi saat menyambut kepulangan bayi kembar siam, Selasa 10 Juni 2025. istimewa for radartasik.com--

Profesor Urologi: Ingat, jika Anda menderita prostatitis, jangan sentuh...
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Setelah melewati proses medis panjang dan penuh tantangan, bayi kembar siam asal Kampung Kostasari, Desa Padangkamulyan, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten TASIKMALAYA, akhirnya pulang ke tanah kelahirannya dalam keadaan sehat dan selamat.


Kedatangan mereka pada Selasa malam, 10 Juni 2025, disambut haru oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya di Pendopo Singaparna.

Hadir langsung Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, yang menyambut kepulangan dua bayi perempuan ini bersama orang tua mereka, Asep Anwar dan Nurul Safitri.


Bayi kembar siam bernama Nadia Salma Maulana dan Nadira Salma Maulana lahir pada 13 November 2023.

Sejak awal kelahiran, kondisi medis langka yang mereka alami telah menjadi perhatian publik.

Segera setelah lahir, mereka dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani serangkaian pemeriksaan intensif dan akhirnya operasi pemisahan.


Wakil Bupati Asep Sopari menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas keberhasilan operasi tersebut.

“Alhamdulillah, kedua bayi ini berhasil melalui operasi besar dengan lancar. Ini semua berkat kerja keras tim medis dan dukungan dari banyak pihak, termasuk dari pemerintah daerah,” ujarnya, Rabu 11 Juni 2025.

Momen penyambutan berlangsung penuh haru. Tangis bahagia pecah saat orang tua bayi, Asep dan Nurul, duduk berdampingan dengan Wakil Bupati.


Suasana emosional juga terasa di antara para tamu undangan dan pegawai pemerintah yang hadir malam itu.


“Kami sangat bersyukur. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, baik secara moril maupun materiil. Ini adalah anugerah luar biasa bagi keluarga kami,” tutur Asep Anwar sambil menyeka air mata.

Nadia dan Nadira adalah anak keempat dan kelima dari pasangan Asep dan Nurul. Kehadiran mereka menambah warna dalam keluarga sederhana ini, yang kini merasa semakin lengkap.

Usai sesi ramah tamah dan doa bersama selama kurang lebih 30 menit di pendopo, keluarga ini berpamitan untuk kembali ke kampung halaman mereka di Bojonggambir. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Wakil Bupati Asep.


“Semoga kedua anak ini diberi umur panjang, sehat, dan menjadi anak yang salehah, berbakti kepada orang tua, agama, dan bangsa. Al-Fatihah,” ucapnya, diamini seluruh yang hadir.


Kepulangan mereka ke Bojonggambir diiringi konvoi puluhan kendaraan roda dua dan empat sebagai bentuk dukungan dan solidaritas.


Aksi pengawalan ini digagas oleh komunitas Driver Siaga Bersatu (DSB), di mana sang ayah, Asep Anwar, merupakan anggota aktif.


“Pak Asep adalah bagian dari keluarga besar kami. Sudah menjadi komitmen kami di DSB untuk mendampingi dan mengantarkan beliau sekeluarga sampai rumah,” ucap Ketua DSB Tasikmalaya, Dadi Haryadi.


Konvoi solidaritas itu menjadi penanda bahwa perjuangan keluarga ini tak dijalani sendiri. Dukungan dan cinta dari masyarakat mengiringi langkah mereka, menjadi pengingat bahwa harapan dan doa bisa menyatukan banyak hati.
https://radartasik.disway.id/read/68...oi-solidaritas

Alhamdulliah lancar operasinya