Kaskus

News

bestiekuAvatar border
TS
bestieku
Rocky Gerung Sebut Pemuja KDM Rata-rata Ber-IQ 78, Dedi Mulyadi: Gak Penting
Rocky Gerung Sebut Pemuja KDM Rata-rata Ber-IQ 78, Dedi Mulyadi: Gak Penting

Pengamat politik, Rocky Gerung, sempat memberikan kritik pedasnya terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dinilainya dangkal lantaran mengeluarkan kebijakan pembinaan siswa nakal ke barak militer.

Bahkan, Rocky menyebut alasan kebijakan Dedi Mulyadi disukai banyak orang Indonesia karena mereka menyukai 'kedangkalan'.

Hal itu terbukti dari IQ orang Indonesia hanya berada di angka 78.

Namun, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak begitu ambil pusing mengenai angka IQ rata-rata orang Indonesia yang menyukainya.

"Bagi saya enggak penting, kenapa? Karena saya punya tesis daerah-daerah yang rakyatnya dianggap akademis selalu gagal memilih pemimpinnya," ujar Dedi Mulyadi saat berpidato dalam rangka 100 hari kerja di Lembur Pakuan yang tayang di Channel YouTube-nya pada Rabu (4/6/2025).

"Daerah yang desa yang orang pintarnya banyak biasanya pemimpinnya selalu hadir yang pemipin yang tidak sukses. Karena orang memimpin dengna pikiran bukan dengan hati," tambahnya.

Menurut Dedi, ia memimpin dengan hati bukan semata pikiran.

"Inilah atraktif kepemimpinan, maka saya menyampaikan kalau kita membangun kerangka berpikir pembangunan hanya didasarkan angka-angka yang ada dalam catatan anggaran belanja daerah sampai kiamat daerah tidak pernah maju. Karena harapan kita hanya pada angka," pungkasnya.

Dikritik Rocky Gerung
Sebelumnya, gebrakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di awal pemerintahannya mendapat sorotan hingga banyak yang menyamakan dia dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

Bahkan, tidak sedikit yang menjulukan Dedi Mulyadi sebagai Jokowi atau Mulyono jilid II.

Rocky Gerung menyamakan Dedi Mulyadi dengan Jokowi karena kebijakannya mengirimkan siswa nakal ke barak militer.

Menurut Rocky kebijakan barak militer bukan mengajak anak untuk berpikir, sekalipun yang menjalani pembinaan karakter adalah siswa bermasalah atau anak nakal.

"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir," kata Rocky Gerung.

Kemudian, Rocky Gerung menyandingkan 'kedangkalan' kebijakan mengirim siswa nakal ke barak militer ini dengan kebijakan yang dilakukan dengan Jokowi.

Yakni dengan membiarkan IQ masyarakat Indonesia tak bergerak dari 78 dalam 10 tahun kepemimpinannya.

"Hanya dalam masyarakat yang IQ-nya 78, kedangkalan itu laku. Dan kita masih di situ. Saya masih cari-cari datanya. WHO bilang, World Bank bilang memang masih 78. Anda lihat sekarang masih 78 IQ kita selama 10 tahun Pak Jokowi, 78 terus," beber Rocky.

"Akibatnya apa, ya kedangkalan itu laku terus," tambahnya.

https://jakarta.tribunnews.com/amp/2...ya-gak-penting

Kalau kontestan yg cerdas dapat membaca keinginan pangsa pasar
daddydaddydooAvatar border
daddydaddydoo memberi reputasi
1
1.9K
83
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan