- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Pilih PSI Ketimbang PPP, Pengamat: Masyarakat Sudah Tidak Peduli


TS
puancenjos
Jokowi Pilih PSI Ketimbang PPP, Pengamat: Masyarakat Sudah Tidak Peduli

JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menanggapi pernyataan Mantan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang lebih memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ). Menurut Mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini, pernyataan Jokowi tersebut tentu mengagetkan.
Sebab, kata Jamiluddin, Jokowi berulang kali mengatakan akan kembali ke Solo menjadi rakyat biasa setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2024. Dia menambahkan, Jokowi mengaku akan aktif di sektor lingkungan hidup dan menjadi bagian dari Indonesia yang lebih hijau.
“Jadi, kalau Jokowi ingin menjadi ketua umum PSI, tentu ia inkonsisten. Jokowi berarti tetap ingin berkiprah di dunia politik, bukan sebagaimana yang dikemukakannya sebelum lengser yang akan berkiprah di lingkungan hidup,” imbuhnya.
Baca juga: Jokowi Pilih PSI, Ketua DPP PPP: Masih Ada Amran Sulaiman dan Sandiaga Uno
“Soal inkonsistensi Jokowi bukan kali ini saja. Jauh sebelumnya sudah sering dilakukannya. Anaknya tidak akan berkecimpung di dunia politik. Nyatanya anaknya terjun di dunia politik,” sambungnya.
Dia menambahkan, kabinetnya tidak akan diisi ketua umum partai, nyatanya ketum partai dijadikannya menteri. Kabinetnya akan ramping, nyatanya gemuk.
“Jokowi juga berjanji pembangunan IKN tidak akan menggunakan APBN. Nyatanya pembangunan IKN menggunakan APBN. Inkonsistensi Jokowi inilah yang kerap ditemui selama ini,” jelasnya.
Baca juga: Tak Cuma Butuh Fulus agar Jalan PPP Kembali ke Senayan Bisa Mulus
Akibatnya, sambung dia, setiap Jokowi menyampaikan pesan sebagian masyarakat banyak yang tidak percaya. Karena itu, ujar dia, sebagian masyarakat yang menafsirkan ucapan Jokowi kebalikannya.
“Bila Jokowi menyatakan lebih memilih PSI daripada PPP, maka sebagian masyarakat justru menafsirkan sebaliknya. Hal itu juga membuat trust Jokowi bagi sebagain masyarakat sangat rendah,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ucapan Jokowi akhirnya dianggap sebagian masyarakat seperti angin lalu. “Jadi, sebagian masyarakat pada dasarnya sudah tidak peduli terhadap ucapan dan pilihan Jokowi. Jokowi mau pilih PSI atau PPP, sebagian masyarakat sudah tidak peduli,” tuturnya.
“Kalaupun ada masyarakat yang terus mengikuti gerak langkah Jokowi, itu hanya dari pengikutnya. Kelompok ini memang terus mendukung apa saja yang disampaikan dan dilakukan Jokowi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Mantan Presiden Jokowi lebih memilih PSI ketimbang PPP. Mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini tak tertarik menjadi ketua umum PPP.
“Enggaklah, yang di PPP saya kira banyak calon calon ketua umum yang jauh lebih baik, punya kapasitas, kapabilitas, kompetensi,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2025).
Dia memantau banyaknya tokoh yang masuk bursa calon ketua umum partai berlambang ka’bah tersebut. “Banyak calon yang sudah beredar, kan banyak. Banyak sekali. Saya di PSI sajalah,” tuturnya.
(rca)
https://nasional.sindonews.com/read/...uli-1749546406
ahh masyarakat wes ra peduli
arep njengking , salto , khayang
karepmu
iyo po ra gansis????

Diubah oleh puancenjos 10-06-2025 21:38


lubizers memberi reputasi
1
534
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan