- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MUI: Jika Palestina Merdeka, Tak Ada Alasan Indonesia Membenci Israel


TS
dononexter763
MUI: Jika Palestina Merdeka, Tak Ada Alasan Indonesia Membenci Israel
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Hubungan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim menyatakan, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk membenci Israel jika Palestina telah merdeka dan mendapatkan kembali hak atas wilayahnya.
Hal ini disampaikan Sudarnoto merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut akan mengakui negara Israel jika kedaulatan Palestina diakui Israel.
"Jika Israel tidak lagi menjajah, semua pasukan mundur dari Gaza, semua tanah yang telah direbut secara paksa oleh Israel dikembalikan, semua tawanan Palestina dilepas, maka tidak ada lagi alasan Indonesia untuk membenci Israel," kata Sudarnoto dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
Suharnoto mengingatkan, tujuan akhir perjuangan membela Palestina adalah kedaulatan dan kemerdekaan negara tersebut. Oleh sebab itu, pernyataan Prabowo yang hendak mengakui Israel jika penjajahan di tanah Palestina berakhir bisa dimengerti seebagai implikasi bahwa Indonesia adalah bangsa anti penjajahan di dunia.
"Pembukaan UUD memang mengisyaratkan kuat Indonesia antipenjajahan, termasuk (kepada) Israel yang nyata-nyata menjajah dan membela negara manapun termasuk Palestina yang terjajah," kata dia.
MUI tetap memberikan catatan bahwa meskipun Prabowo hendak membangun hubungan diplomatik dengan Israel, Indonesia harus tetap berdiri menegakkan hukum internasional agar Israel dihukum atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan di Palestina.
"Israel harus dihukum sesuai dengan hukum internasional dan menangkap paksa Netanyahu karena telah melakukan kejahatan yang sangat mengerikan sebagaimana yang telah diperintahkan ICC (International Criminal Court)," ucap Sudarnoto.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, asalkan Israel juga mengakui Palestina.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
"Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Prabowo.
Prabowo menuturkan bahwa di berbagai tempat dan forum, dia kerap menyampaikan sikap Indonesia, di mana mereka memandang penyelesaian two states solution.
Menurut dia, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar. "Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya," ujar Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/202...embenci-israel.
tumben beda sama umat
Hal ini disampaikan Sudarnoto merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut akan mengakui negara Israel jika kedaulatan Palestina diakui Israel.
"Jika Israel tidak lagi menjajah, semua pasukan mundur dari Gaza, semua tanah yang telah direbut secara paksa oleh Israel dikembalikan, semua tawanan Palestina dilepas, maka tidak ada lagi alasan Indonesia untuk membenci Israel," kata Sudarnoto dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
Suharnoto mengingatkan, tujuan akhir perjuangan membela Palestina adalah kedaulatan dan kemerdekaan negara tersebut. Oleh sebab itu, pernyataan Prabowo yang hendak mengakui Israel jika penjajahan di tanah Palestina berakhir bisa dimengerti seebagai implikasi bahwa Indonesia adalah bangsa anti penjajahan di dunia.
"Pembukaan UUD memang mengisyaratkan kuat Indonesia antipenjajahan, termasuk (kepada) Israel yang nyata-nyata menjajah dan membela negara manapun termasuk Palestina yang terjajah," kata dia.
MUI tetap memberikan catatan bahwa meskipun Prabowo hendak membangun hubungan diplomatik dengan Israel, Indonesia harus tetap berdiri menegakkan hukum internasional agar Israel dihukum atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan di Palestina.
"Israel harus dihukum sesuai dengan hukum internasional dan menangkap paksa Netanyahu karena telah melakukan kejahatan yang sangat mengerikan sebagaimana yang telah diperintahkan ICC (International Criminal Court)," ucap Sudarnoto.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, asalkan Israel juga mengakui Palestina.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
"Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Prabowo.
Prabowo menuturkan bahwa di berbagai tempat dan forum, dia kerap menyampaikan sikap Indonesia, di mana mereka memandang penyelesaian two states solution.
Menurut dia, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar. "Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya," ujar Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/202...embenci-israel.
tumben beda sama umat
Diubah oleh dononexter763 30-05-2025 12:19




Starsciti dan 4l3x4ndr4 memberi reputasi
2
767
52


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan