Penyidik Kejaksaan Agung melakukan penggeledahan di dua lokasi terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Chromebook oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2023. Dua lokasi yang digeledah adalah milik staf khusus Menteri Dikbudristek kala itu, yakni Nadiem Makarim.
"Pada tanggal 21 Mei yang lalu, penyidik setelah menaikkan status penanganan perkara ke penyidikan. Maka penyidik sudah melakukan upaya penggeledahan dan penyitaan. Jadi, sudah dilakukan penggeledahan setidaknya di dua tempat, yaitu di Apartemen Kuningan Place dan di Apartemen Ciputra Wolrd 2," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).
Harli menerangkan bahwa Apartemen Kuningan Place merupakan tempat tinggal Staf Khusus Menteri Dikbudristek berinisial FH, sedangkan apartemen Ciputra World 2 Tower Orchard adalah milik Staf Khusus Menteri Dikbudristek berinisial JT.
Harli merinci bahwa dari apartemen FH, penyidik menyita satu laptop dan tiga ponsel. Sedangkan, dari dari apartemen milik JT, penyidik menyita dua hardisk, satu laptop, satu flashdisk, satu buku agenda warna biru merek Moleskine, satu buku agenda warna biru merek Moleskine yang ujung sampul depan atas dan bawahnya robek, juga satu buku agenda sampul warna biru bergambar tangkai dan bunga warna putih.
Kemudian, penyidik juga menyita satu buku agenda sampul warna merah merek Noteletts, satu buku agenda sampul warna biru bertuliskan Hedayah, satu buku agenda sampul warna hijau bertuliskan Jinbo Business Notebook Plan, satu buku agenda sampul warna hitam merek Daycraft, satu buku agenda sampul warna hitam bertuliskan Better Financing fot Better Health Achieving UHC PPJK Kemenkes RI, satu buku agenda sampul warna merah merek Daycraft, satu buku agenda sampul warna coklat muda merek Typo.
Selanjutnya, penyidik menyita satu buku agenda sampul warna hijau merek Smash, satu buku agenda sampul warna coklat tua merek Daycraft, satu buku agenda sampul warna coklat tua merek Typo, satu buku agenda sampul warna hitam bertuliskan Merdeka Belajar HGN 2021, dan satu buku agenda sampul warna biru bertuliskan Majlis Keselamatan Negara Malaysia Jabatan Perdana Menteri.
"Dari dua penggeledahan itu, penyidik juga sudah melakukan penyitaan terhadap berbagai dokumen dan kemudian berbagai barang bukti elektronik," ujar Harli.
Lebih lanjut, Harli menerangkan bahwa seluruh dokumen dan barang bukti elektronik tersebut saat ini tengah dalam analisis. Penyidik pun akan mengklarifikasi hal-hal terkait yang nantinya didapat dari barang bukti itu kepada sejumlah pihak.
Sebelumnya, Harli menyebut bahwa penyidik dalam perkara ini menduga ada permufakatan jahat dengan mengarahkan tim teknis agar membuat kajian terkait pengadaan peralatan TIK untuk teknologi pendidikan. Dalam hal ini, kata Harli, peralatan yang dimaksud adalah Chromebook.
"Nah, supaya apa? Supaya diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis pada
operating system Chrome, apa namanya itu? Chromebook, berbasis Chromebook," tutur Harli.
Harli juga menjelaskan bahwa pada 2019 telah dilakukan uji coba penerapan Chromebook dengan pengadaan 1.000 unit laptop. Padahal, saat itu bukan menjadi kebutuhan.
Disebutkan Harli, saat proses uji coba Chromebook itu akhirnya disimpulkan tidak efektif untuk menjadi metode digitalisasi pendidikan. Hal itu lantaran internet di Indonesia belum memiliki basis mutu yang sama.
https://tirto.id/kejagung-geledah-2-apartemen-stafsus-mendikbud-nadiem-makarim-hcid