- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kemenhub: Proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya Tak Pakai APBN


TS
jaguarxj220
Kemenhub: Proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya Tak Pakai APBN
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini mengakui tengah memulai kembali pembahasan kelanjutan proyek Kereta Cepat Bandung—Surabaya, yang kemungkinan akan dilanjutkan dan segera memasuki tahap studi bersama China.
Juru Bicara Kemenhub Elba Damhuri mengatakan, proyek yang juga telah muncul selama bertahun-tahun belakangan tersebut saat ini masih terus dalam tahap proses studi. Hanya saja, dia tak memerinci siapa saja yang terlibat dalam studi tersebut.
"Kita masih bahas dan dalami," ujar Elba saat diminta konfirmasi," Selasa (27/5/2025).
Elba mengatakan, otoritas perhubungan juga masih membuka peluang bagi sejumlah investor swasta melalui berbagai skema pendanaan kreatif, guna meminimalisir pendanaan melalui anggaran pendapatan dan belanja pemerintah (APBN).
Permintaan tersebut, kata dia, juga berdasarkan arahan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi yang meminta proyek ambisius tersebut tidak akan menggunakan anggaran negara.
"Menhub sudah menyampaikan pembiayaan tidak dari APBN, [tetapi] dicari dari creative financing. Swasta yang handle ini," tutur dia.
Kabar rencana kelanjutan proyek kereta cepat hingga Surabaya itu sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Hal itu diungkapkannya ketika ditanya mengenai rencana investasi China di bidang perkeretaapian, yang menjadi salah satu fokus pembahasan di sela kunjungan tiga hari Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia, akhir pekan lalu.
“Studi, studi [kereta cepat] Bandung—Surabaya. Studi dahulu, studi,” ujarnya ditemui di sela kegiatan Indonesia-China Business Reception 2025 di Ballroom Hotel Shangri-La, Sabtu (24/5/2025) lalu.
Meski demikian, Airlangga belum mengonfirmasi apakah proyek tersebut akan nantinya akan dieksekusi dalam format kereta cepat atau semicepat lantaran pemerintah masih harus menunggu hasil kajian yang akan dilakukan.
Airlangga juga mengindikasikan konsorsium untuk proyek tersebut belum dibentuk secara resmi. “Belum diputuskan,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut perpanjangan proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung (KCJB) hingga ke Surabaya memang masih dalam proses studi kelayakan, setelah pada tahun lalu pemerintah telah melakukan pra-studi.
Proyek kereta cepat menuju ke Surabaya ini juga diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 296/2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.
Pada awal 2024, pemerintah sempat berwacana bahwa proyek ini akan dikembangkan untuk jalur hingga ke Yogyakarta terlebih dahulu untuk tahap awal.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi saat itu mengatakan pemerintah tidak akan langsung membangun hingga ke Surabaya karena keterbatasan waktu dan biaya.
“Sekarang sedang penggodokan untuk perencanaan. Ada kemungkinan jalurnya dibangun sampai Yogyakarta dahulu. Kalau [langsung] sampai ke Surabaya [terkendala] masalah waktu dan biaya,” ujar Dwiyana saat ditemui di Kompleks Parlemen, akhir Januari 2024.
Kendati demikian, Dwiyana enggan menjelaskan dengan lengkap ihwal daerah mana saja yang bakal dilintasi oleh megaproyek tersebut. Sebab, hal ini dilakukan untuk mencegah adanya spekulan yang berpotensi menaikkan harga tanah.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...tak-pakai-apbn
Ini beneran masih ada yg percaya TIPU-TIPU klasik model gini...?????
Juru Bicara Kemenhub Elba Damhuri mengatakan, proyek yang juga telah muncul selama bertahun-tahun belakangan tersebut saat ini masih terus dalam tahap proses studi. Hanya saja, dia tak memerinci siapa saja yang terlibat dalam studi tersebut.
"Kita masih bahas dan dalami," ujar Elba saat diminta konfirmasi," Selasa (27/5/2025).
Elba mengatakan, otoritas perhubungan juga masih membuka peluang bagi sejumlah investor swasta melalui berbagai skema pendanaan kreatif, guna meminimalisir pendanaan melalui anggaran pendapatan dan belanja pemerintah (APBN).
Permintaan tersebut, kata dia, juga berdasarkan arahan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi yang meminta proyek ambisius tersebut tidak akan menggunakan anggaran negara.
"Menhub sudah menyampaikan pembiayaan tidak dari APBN, [tetapi] dicari dari creative financing. Swasta yang handle ini," tutur dia.
Kabar rencana kelanjutan proyek kereta cepat hingga Surabaya itu sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Hal itu diungkapkannya ketika ditanya mengenai rencana investasi China di bidang perkeretaapian, yang menjadi salah satu fokus pembahasan di sela kunjungan tiga hari Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia, akhir pekan lalu.
“Studi, studi [kereta cepat] Bandung—Surabaya. Studi dahulu, studi,” ujarnya ditemui di sela kegiatan Indonesia-China Business Reception 2025 di Ballroom Hotel Shangri-La, Sabtu (24/5/2025) lalu.
Meski demikian, Airlangga belum mengonfirmasi apakah proyek tersebut akan nantinya akan dieksekusi dalam format kereta cepat atau semicepat lantaran pemerintah masih harus menunggu hasil kajian yang akan dilakukan.
Airlangga juga mengindikasikan konsorsium untuk proyek tersebut belum dibentuk secara resmi. “Belum diputuskan,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut perpanjangan proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung (KCJB) hingga ke Surabaya memang masih dalam proses studi kelayakan, setelah pada tahun lalu pemerintah telah melakukan pra-studi.
Proyek kereta cepat menuju ke Surabaya ini juga diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 296/2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.
Pada awal 2024, pemerintah sempat berwacana bahwa proyek ini akan dikembangkan untuk jalur hingga ke Yogyakarta terlebih dahulu untuk tahap awal.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi saat itu mengatakan pemerintah tidak akan langsung membangun hingga ke Surabaya karena keterbatasan waktu dan biaya.
“Sekarang sedang penggodokan untuk perencanaan. Ada kemungkinan jalurnya dibangun sampai Yogyakarta dahulu. Kalau [langsung] sampai ke Surabaya [terkendala] masalah waktu dan biaya,” ujar Dwiyana saat ditemui di Kompleks Parlemen, akhir Januari 2024.
Kendati demikian, Dwiyana enggan menjelaskan dengan lengkap ihwal daerah mana saja yang bakal dilintasi oleh megaproyek tersebut. Sebab, hal ini dilakukan untuk mencegah adanya spekulan yang berpotensi menaikkan harga tanah.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...tak-pakai-apbn
Ini beneran masih ada yg percaya TIPU-TIPU klasik model gini...?????







aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
522
42


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan