- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Negeri Kaya, Rakyat Miskin: Indonesia Masuk 4 Besar Kemiskinan Tertinggi Dunia
TS
jennifersanj640
Negeri Kaya, Rakyat Miskin: Indonesia Masuk 4 Besar Kemiskinan Tertinggi Dunia
Berita mengejutkan kembali saya temui pagi ini, dimana negara kita yang terkenal dengan berbagai kekayaan sumber daya alamnya, ternyata menjadi negara berpendapatan menengah ke atas dengan persentase penduduk termiskin paling banyak nomor 4 di dunia. Sungguh luar biasa.
Informasi ini didasarkan pada laporan terbaru yang dirilis oleh World Bank tentang tingkat kemiskinan global tahun 2025. Menurut laporan tersebut, sebanyak 60,3 persen penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan untuk negara berpendapatan menengah atas, yaitu dengan pengeluaran harian per kapita sebesar US$6,85 atau sekitar Rp110.867 (menggunakan paritas daya beli/PPP tahun 2017).
Angka tersebut menjadikan Indonesia berada di bawah Afrika Selatan (63,4%), Namibia (62,5%), dan Botswana (61,9%), yang menempati peringkat pertama hingga ketiga.
Sebagai informasi, Bank Dunia mengelompokkan standar garis kemiskinan menjadi tiga kategori, yaitu:
- US$2,15 per kapita per hari untuk tingkat kemiskinan internasional.
- US$3,65 per kapita per hari untuk negara berpendapatan menengah ke bawah.
- US$6,85 per kapita per hari untuk negara berpendapatan menengah ke atas.
Indonesia ditetapkan sebagai negara dengan pendapatan menengah ke atas oleh World Bank sejak tahun 2023, sehingga mengikuti standar US$6,85 per kapita per hari.
Melihat data ini, saya bingung harus merasa malu atau justru kagum terhadap kemampuan pemerintah kita dalam mengelola negara, bagaimana mungkin negara sekaya ini justru memiliki tingkat kemiskinan yang begitu tinggi?
Melihat data ini, saya bingung harus merasa malu atau justru kagum terhadap kemampuan pemerintah kita dalam mengelola negara, bagaimana mungkin negara sekaya ini justru memiliki tingkat kemiskinan yang begitu tinggi?
Data ini seharusnya menjadi cermin bagi kita semua, terutama para pemangku kebijakan, bahwa pembangunan ekonomi tidak cukup hanya dilihat dari angka pertumbuhan atau status pendapatan nasional semata. Ketimpangan yang masih lebar, akses terhadap layanan dasar yang belum merata, serta lemahnya distribusi hasil kekayaan alam, adalah persoalan mendasar yang perlu segera dibenahi.
Sudah saatnya kita berhenti bangga hanya karena label "negara berpendapatan menengah ke atas", dan mulai bekerja lebih serius untuk memastikan bahwa setiap warga negara benar-benar merasakan manfaat dari kekayaan negeri ini, bukan hanya segelintir orang saja.
Diubah oleh jennifersanj640 26-05-2025 17:10
b0c4h.n4k4l dan 3 lainnya memberi reputasi
4
423
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan