NPC (Non-Player Character) dalam konteks ini bisa diartikan sebagai seseorang yang menjalani hidup dalam siklus tersebut tanpa banyak peluang untuk naik kelas sosial.

Dari semua tahapan di atas, menurut saya satu bagian yang paling menentukan adalah ketika sudah masuk tahap kerja dan mencari kerja. Anggaplah NPC lulus kuliah, maka dia akan bersaing di labor market (pasar pekerja). Dalam persaingan di tahap ini akan ada orang yang tersisihkan, yaitu mereka kalah, artinya tidak memiliki bakat yang cukup untuk mengalahkan bakat milik orang lain.

NPC yang menangdalam persaingan di labor market memiliki kesempatan untuk naik kelas, dari NPC menuju kelas menengah. Namun, bagi mereka yang kalah, nasibnya semakin rentan. Siklus ini terus berulang dengan pola sebagai berikut:

1. Mereka kalah dalam persaingan karena kurangnya bakat atau keterampilan di pasar tenaga kerja.
2. Gaji mereka di bawah standar, yang berimbas langsung pada kualitas hidup mereka.
3. Harapan untuk naik kelas tertumpu pada anak-anak mereka.
4. Namun, dengan keterbatasan ekonomi, pendidikan anak mereka hanya sebatas pendidikan umum yang tidak cukup untuk bersaing.
5. Anak-anak dengan pendidikan umum ini akan menghadapi persaingan yang semakin ketat, memperbesar kemungkinan mereka tetap berada dalam status NPC.
6. Dengan demikian, siklus ini tidak hanya berulang tetapi justru memperbesar jumlah NPC di generasi berikutnya dibandingkan generasi sebelumnya.

Kurang lebih siklus inilah yang di sebut-sebut sebagai kemiskinan struktural. Sulit untuk membayangkan NPC dengan pendidikan yang biasa-biasa saja, bisa bersaing dengan orang yang memiliki akses ke-sumberdaya tanpa batas. Kendati NPC sedikit beruntung dan bisa naik ke kelas menengah, namun peluang untuk kelas menengah baru ini turun lagi ke bawah tetap ada. Persaingan industri akan terus naik, dan sewaktu-waktu akan dapat meledak jika di temukan "mesin produksi baru yang jauh lebih mutakhir" yang bisa menggantikan peran yang selama ini di isi oleh NPC.



Pembahasan udah selasai sebenernya tapi... Bonus deh ya



Namun di sini perlu saya tekankan, Pengorganisasian di jenjang ini harus di arahkan, untuk 'perang dagang' kepada pihak non-NPC, artinya pengorganisasian tidak selesai hanya di taraf mencetak bakat, tapi juga memberikan perlindungan politik kepada bakat yang sudah di cetak tadi. Perlindungan politik ini untuk memastikan beberapa hal:



Pengorganisasian yang seperti ini tidak bisa menjadi jurus sakti untuk selama-lamanya, pada akhirnya analisis yang lebih akademis dan teoritis harus di rumuskan segera, untuk menghilangkan siklus yang membelenggu itu.