Hai, Kaskusers!
Lama nggak bikin thread, berasa kangen. Tapi, kenapa ya, sekarang viewers-nya seret banget?
Kali ini aku mau berbagi cerita tentang pengalaman mengikuti tes PPPK Tahap 2. Apakah Gansist ada yang ikutan seperti aku?

Jadwal tes aku tanggal 4 Mei 2025, dapat sesi ke-2 alias jam 10.00 mulai tes, jadi bisa berangkat lebih santai. Aku berangkat dari rumah jam 08.00 wib. Dalam sehari pelaksanaan tes PPPK dibagi menjadi tiga sesi dan setiap sesi peserta tes sebanyak 200 orang. Tempat tes aku di BLPT Yogyakarta, sekitar 15 km dari rumah, 30 menit perjalanan.
Perjalanan menuju tes, alhamdulillah tanpa kendala meskipun hari minggu tidak macet.



Aku sampai di BLPT Yogyakarta sekitar jam 8.30 wib. Aku langsung masuk ke tempat registrasi sambil membawa kartu ujian, KTP dan pensil kayu. Di tempat registrasi telah disiapkan puluhan kursi sehingga antre tidak berdiri. Saat registrasi, pas scan wajah ternyata tidak cocok sampai tiga kali. Panik, dong masak enggak. Tapi akhirnya bisa scan wajah. Registrasi berfungsi untuk pemberian nomor pin yang diperlukan saat mengerjakan soal tes.

Setelah mendapat nomor pin, lalu punggung tangan diberi cap/stempel sebagai tanda peserta tes. Selanjutnya menitipkan barang tas, dompet, hape, ikat pinggang, dll karena yang boleh dibawa hanya kartu ujian, KTP dan pensil kayu. Setelah diperiksa alat detektor, aku diizinkan masuk di ruang tunggu untuk mendapat pengarahan dan pembekalan sekitar 30 menit.



Setelah pembekalan selesai, aku masuk ruang tes. Ada sekitar 200 laptop yang berjajar rapi di atas meja. Sempat deg-degan karena tidak pernah mengoperasikan laptop. Ternyata pengoperasian cukup simpel cuma ngisi NIK, nomor tes dan nomor pin. Mengerjakan soal cukup lancar 130 menit dengan soal 145 butir. Karena berkejaran dengan waktu, sekali baca langsung klik pilih jawaban.

Alhamdulillah semua soal dapat aku selesaikan meskipun tidak ada waktu untuk mengoreksi, yang penting semua soal dijawab karena tidak ada pengurangan poin jika jawaban salah. Begitu pesan petugas ketika berada di ruang pembekalan.



Setelah aku amati ternyata banyak bapak-bapak atau ibu-ibu yang terbilang sepuh dalam tes PPPK tahap 2. Kasihan juga sih, tetapi namanya juga wajib ikut ya, harus meskipun tidak ada lowongan karena sudah terisi di tahap 1. Begitu anjuran dan keterangan dari dinas. Saat mengerjakan tes, mereka dipilihkan memakai laptop yang touchscreen sehingga seperti menggunakan android, jadi lebih gampang.

Nah, begitu cerita aku tentang pengalaman mengikuti tes PPPK tahap 2 meskipun tidak ada formasi, mungkin terkesan sia-sia. Semoga setiap usaha akan menemukan hasilnya.

Foto: dokumen pribadi