- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Berubah Lagi Janji Kampanye, Kini Pramono Akui Ongkos Pasang CCTV di RT/RW Mahal


TS
rizkync108
Berubah Lagi Janji Kampanye, Kini Pramono Akui Ongkos Pasang CCTV di RT/RW Mahal
Berubah Lagi Janji Kampanye, Kini Pramono Akui Ongkos Pasang CCTV di RT/RW Mahal
Oleh Syahidan
Jumat, 16 Mei 2025 - 14:10 WIB
Masih belum hilang dari benak publik, ketika di masa kampanye Pilkada Jakarta lalu, Gubernur Pramono Anung begitu yakin menjanjikan pemasangan kamera pengawas (CCTV) di seluruh RT/RW.
Kala itu, dia berkeyakinan anggaran memadai dan mampu untuk mengakomodasi ongkos pemasangan dan perawatan.
Kini Pramono berubah dan menganulasi janji kampanyenya.
Pramono menyebut bahwa pihaknya batal memasang CCTV di setiap RT/RW. Namun, akan diganti dengan pemasangan CCTV secara menyeluruh.
"Hal yang berkaitan dengan CCTV tidak akan kita pasang seperti di RT/RW begitu, tetapi secara keseluruhan," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (16/5/2025).
Pramono menjelaskan bahwa pemasangan CCTV secara menyeluruh ini akan dilakukan melalui penyewaan kepada pihak ketiga. Ia mangatakan, biaya sewa lebih murah dibandingkan beli baru.
"Dengan demikian, kebutuhan untuk CCTV tidak lagi menjadi pengadaan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi akan disewa. Karena sekarang ini jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli baru," ucap Pramono.
Menurutnya, biaya perawatan CCTV cenderung lebih mahal jika dikelola sendiri, sedangkan jika disewa, tanggung jawab perawatan berada di pihak ketiga
"Memang lebih baik tidak membayar sendiri karena biaya pemeliharaannya akan lebih mahal dan sebagainya. Kemarin saya sudah ke Smart City dan juga mempelajari di internal Balai Kota, hasilnya menunjukkan bahwa menyewa jauh lebih murah," ujarnya.
Ia mengatakan pengadaan CCTV sistem sewa ini juga cepat lantaran semua jaringan telah terpasang sejak lama. "Tinggal diputuskan apakah penggunaannya untuk pengawasan atau investigasi yang lebih dalam, itu tergantung Pemerintah DKI," ucapnya.
Mestinya Pramono akui ini dari awal. Sebab, sudah banyak yang mengingatkan.
Salah satunya pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah. Pada Kamis (12/9/2024), Trubus sudah mengingatkan bahwa program pemasangan CCTV untuk menekan angka kriminalitas tak efektif.
"Program ini mengeluarkan anggaran besar kalau terlaksana. Masalahnya efektivitasnya minim. RT kan luas, kalau di Jakarta rata-rata 200 KK satu RT," ujar Trubus kepada Inilah.com, kala itu.
Trubus menjelaskan, jika setiap RT memiliki 200 kartu keluarga (KK) maka CCTV yang akan dipasang menurut dia tak akan bisa ter-cover di seluruh wilayah.
Sehingga dia menyebut CCTV kurang efektif untuk mengurangi angka kriminalitas.
"Memang CCTV itu bisa meng-cover semua wilayah? Enggak, itu (jangkauan) kan terbatas hanya di satu ruang gedung itu bisa satu sisi, satu lorong itu ya kalau di situ hanya berarti hanya satu kantor RT-nya," kata dia.
Ia menyarankan, Pramono-Rano tak mengumbar janji kepada warga Jakarta.
Trubus menjelaskan, program CCTV tiap RT justru menimbulkan permasalahan lain yang akan dihadapi masyarakat. Salah satunya adalah tidak adanya anggaran RT dalam merawat CCTV tersebut.
"Jadi yang kedua tentu akan susahnya itu di sisi perawatannya, perhatikan harus ada anggaran lagi yang harus merawat CCTV itu ya kan masalahnya RT itu kan enggak punya uang kasnya enggak ada," tutur dia.
Adapun, janji ini disampaikan Pramono saat berkampanye di kawasan Jakarta Barat pada Minggu (8/9/2024).
Kala itu, Pramono yakin betul kalau Pemprov mampu dan pemasangan kamera pemantau bakal efektif menekan tindakan kriminalitas, perundungan, hingga pencurian di wilayah padat penduduk.
Pramono mengungkapkan, program ini muncul usai dirinya bersama Rano Karno belanja masalah ke masyarakat Jakarta.
"Program sederhana yang kami lakukan, semua RT/RW ada CCTV-nya," kata Pramono ditemui di kawasan Jakarta Barat, Minggu (8/9/2024).
sumber
Oleh Syahidan
Jumat, 16 Mei 2025 - 14:10 WIB
Quote:
Masih belum hilang dari benak publik, ketika di masa kampanye Pilkada Jakarta lalu, Gubernur Pramono Anung begitu yakin menjanjikan pemasangan kamera pengawas (CCTV) di seluruh RT/RW.
Kala itu, dia berkeyakinan anggaran memadai dan mampu untuk mengakomodasi ongkos pemasangan dan perawatan.
Kini Pramono berubah dan menganulasi janji kampanyenya.
Pramono menyebut bahwa pihaknya batal memasang CCTV di setiap RT/RW. Namun, akan diganti dengan pemasangan CCTV secara menyeluruh.
"Hal yang berkaitan dengan CCTV tidak akan kita pasang seperti di RT/RW begitu, tetapi secara keseluruhan," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta Pusat, dikutip Jumat (16/5/2025).
Pramono menjelaskan bahwa pemasangan CCTV secara menyeluruh ini akan dilakukan melalui penyewaan kepada pihak ketiga. Ia mangatakan, biaya sewa lebih murah dibandingkan beli baru.
"Dengan demikian, kebutuhan untuk CCTV tidak lagi menjadi pengadaan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi akan disewa. Karena sekarang ini jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli baru," ucap Pramono.
Menurutnya, biaya perawatan CCTV cenderung lebih mahal jika dikelola sendiri, sedangkan jika disewa, tanggung jawab perawatan berada di pihak ketiga
"Memang lebih baik tidak membayar sendiri karena biaya pemeliharaannya akan lebih mahal dan sebagainya. Kemarin saya sudah ke Smart City dan juga mempelajari di internal Balai Kota, hasilnya menunjukkan bahwa menyewa jauh lebih murah," ujarnya.
Ia mengatakan pengadaan CCTV sistem sewa ini juga cepat lantaran semua jaringan telah terpasang sejak lama. "Tinggal diputuskan apakah penggunaannya untuk pengawasan atau investigasi yang lebih dalam, itu tergantung Pemerintah DKI," ucapnya.
Mestinya Pramono akui ini dari awal. Sebab, sudah banyak yang mengingatkan.
Salah satunya pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah. Pada Kamis (12/9/2024), Trubus sudah mengingatkan bahwa program pemasangan CCTV untuk menekan angka kriminalitas tak efektif.
"Program ini mengeluarkan anggaran besar kalau terlaksana. Masalahnya efektivitasnya minim. RT kan luas, kalau di Jakarta rata-rata 200 KK satu RT," ujar Trubus kepada Inilah.com, kala itu.
Trubus menjelaskan, jika setiap RT memiliki 200 kartu keluarga (KK) maka CCTV yang akan dipasang menurut dia tak akan bisa ter-cover di seluruh wilayah.
Sehingga dia menyebut CCTV kurang efektif untuk mengurangi angka kriminalitas.
"Memang CCTV itu bisa meng-cover semua wilayah? Enggak, itu (jangkauan) kan terbatas hanya di satu ruang gedung itu bisa satu sisi, satu lorong itu ya kalau di situ hanya berarti hanya satu kantor RT-nya," kata dia.
Ia menyarankan, Pramono-Rano tak mengumbar janji kepada warga Jakarta.
Trubus menjelaskan, program CCTV tiap RT justru menimbulkan permasalahan lain yang akan dihadapi masyarakat. Salah satunya adalah tidak adanya anggaran RT dalam merawat CCTV tersebut.
"Jadi yang kedua tentu akan susahnya itu di sisi perawatannya, perhatikan harus ada anggaran lagi yang harus merawat CCTV itu ya kan masalahnya RT itu kan enggak punya uang kasnya enggak ada," tutur dia.
Adapun, janji ini disampaikan Pramono saat berkampanye di kawasan Jakarta Barat pada Minggu (8/9/2024).
Kala itu, Pramono yakin betul kalau Pemprov mampu dan pemasangan kamera pemantau bakal efektif menekan tindakan kriminalitas, perundungan, hingga pencurian di wilayah padat penduduk.
Pramono mengungkapkan, program ini muncul usai dirinya bersama Rano Karno belanja masalah ke masyarakat Jakarta.
"Program sederhana yang kami lakukan, semua RT/RW ada CCTV-nya," kata Pramono ditemui di kawasan Jakarta Barat, Minggu (8/9/2024).
sumber

Diubah oleh rizkync108 18-05-2025 13:40






dragunov762mm dan 21 lainnya memberi reputasi
22
2.3K
81


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan