Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Trump Ingin Merubah F-35 Menjadi Jet Tempur Bermesin Ganda, Akan Disebut Sebagai F-55
Quote:


Paman Rambut Jagung alias Donald Trump baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial terkait F-35, disela-sela kunjungan ke Qatar pada 15 Mei 2025 kemarin; Trump secara blak-blakan tidak suka jet tempur bermesin tunggal. Dia punya ide sendiri terkait F-35.

Trump mengatakan ingin meng-upgrade F-35 menjadi jet tempur bermesin dua, kemudian mengganti namanya menjadi F-55. Sebuah pernyataan yang berani. Lalu, apakah bisa Lockheed Martin selaku pembuat F-35 memenuhi permintaan tersebut ?

Kita tahu bahwa Lockheed sedang dipusingkan dengan proses upgrade F-35 saat ini menjadi varian Block 4, serta melakukan uji coba pada F-35 TR3 sebelum memulai upgrade ke Block 4. Lalu, apakah perubahan desain dari mesin tunggal menjadi mesin ganda ini akan berajalan mudah ?

Menanggapi pertanyaan Trump tentang F-55, juru bicara Lockheed Martin berkata: "Kami berterima kasih kepada Presiden Trump atas dukungannya terhadap F-35 dan F-22 dan akan terus bekerja sama dengan pemerintahan untuk mewujudkan visinya tentang dominasi udara."

Perkembangan besar di sini adalah gagasan tentang F-35 bermesin ganda, sesuatu yang dari dulu belum pernah disebut-sebut secara serius sejak program Joint Strike Fighter diluncurkan. Lockheed sendiri belum banyak berkomentar soal gagasan mesin ganda pada F-35 kedepannya.

Sementara Trump mengatakan bahwa, jet tempur twin-engine punya keuntungan dari sisi keselamatan dengan memiliki dua mesin daripada satu. Konfigurasi twin-engine membuat pesawat memiliki daya dorong lebih besar yang akan meningkatkan kinerja, termasuk kemungkinan kecepatan dan ketinggian pesawat, serta meningkatkan muatan senjata yang bisa dibawa pesawat. Jangkauan dapat ditingkatkan atau dikurangi, tergantung pada penyesuaian desain yang akan dilakukan seiring dengan perubahan konfigurasi tersebut.


Secara Teknis, F-35B Tidak Bisa Dirubah Menjadi Twin-Engine


Dari ketiga varian yang ada dari F-35, maka varian F-35B yang dipakai Korps Marinir AS (USMC) serta digunakan Inggris dan Jepang, secara teknis tidak bisa dirubah menjadi twin-engine. Karena pesawat sudah dilengkapi kipas pengangkat (lift fan) di belakang kokpit untuk membantu pesawat lepas landas/mendarat secara vertikal.

Merubah F-35B menjadi twin-engine justru akan menambah beban pesawat, dan kemungkinan jet itu tidak akan bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal karena beban mesinnya terlalu berat. Dan mendesain ulang F-35B menjadi jet bermesin ganda juga bukan pekerjaan mudah. Kecil kemungkinan Lockheed mau melakukannya.

Quote:


Sementara varian F-35A milik USAF dan F-35C milik US Navy masih ada kemungkinan dirubah menjadi twin-engine. Jika benar F-35 akan dipasangi dua mesin, maka US Navy akan bersenang hati. Karena F-35C mereka bisa membawa muatan senjata lebih banyak seperti Super Hornet. Hal yang kurang dari F-35C adalah kemampuan membawa senjata yang terbatas, jika dibandingkan F/A-18 Super Hornet.

Namun, sejauh ini belum ada keluhan besar yang diketahui tentang mesin tunggal F-35C yang digunakan oleh US Navy. Juga tidak ada insiden pesawat yang hilang dari kapal induk karena kegagalan mesin tunggal F-35C.

Ada gosip yang mengatakan jika F-55 nantinya akan ditawarkan dalam program jet temput generasi 6 untuk US Navy yang kini disebut sebagai F/A-XX. Peserta dalam program itu adalah Boeing, Northrop dan Lockheed. Namun, Lockheed tersingkir pada Maret 2025 karena desain mereka tidak sesuai kriteria yang diinginkan.

Pernyataan Trump mengenai F-55 kemungkinan merujuk pada salah satu pesaing Lockheed Martin dalam program F/A-XX, baik yang sebelumnya telah tereliminasi, tetapi kini mungkin kembali bersaing. Atau mungkin proposal baru dari perusahaan yang sama berdasarkan F-35C bermesin ganda yang telah didesain ulang ?

Quote:


Sementara untuk Angkatan Udara AS (USAF), F-55 dirumorkan bakal menjadi tandem pesawat generasi keenam Boeing F-47. Kabarnya USAF ingin jet tempur berbiaya murah yang akan dioperasikan bersama F-47 di masa depan.

Bahkan dengan anggaran yang lebih besar, akan menjadi tantangan bagi USAF untuk mendapatkan F-55. Dan sepertinya biaya operasional jet ini kelak tidak akan murah. Ini mungkin menunjukkan bahwa, pengembangan F-35 bermesin ganda sebenarnya akan lebih cocok untuk Angkatan Laut AS.

Pada bulan April 2025, CEO Lockheed Jim Taiclet mengatakan bisa memberi peningkatan pada F-35. Dia bilang F-35 bisa memiliki 80% kemampuan dari jet generasi keenam F-47 dengan biaya lebih terjangkau. Dengan memberikan teknologi yang dikembangkan untuk F-22 dan F-47 ke dalam F-35, Jim menyebutnya sebagai varian Ferraridari F-35. Mungkin varian baru ini yang disebut Trump sebagai F-55. Namun, ini baru dugaan saja ya Gan.



Bagaimana dengan Mesin F-55 ?


Ada hal menarik juga nih Gan terkait F-55 yang perlu kita bahas sebagai penutup. Seandainya program jet tempur ini terealisasi, kira-kira mau pakai mesin apa ? Apakah memakai mesin F-35 yang sekarang sudah ada atau mengembangkan mesin baru ?

Untuk mesin F-35 sendiri saat ini sedang dikembangkan mesin baru untuk menggantikan mesin yang sudah dipakai sekarang. Program mesin baru tersebut diberi nama Adaptive Engine Transition Program (AETP). Pratt & Whitney serta General Electric bersaing dalam proyek pengembangan mesin tersebut.

Namun, pada tahun 2023, Angkatan Udara AS mengumumkan niatnya untuk membatalkan AETP demi meningkatkan  mesin Pratt & Whitney F135 yang saat ini digunakan pada semua varian F-35. Meskipun demikian, Kongres kemudian mengesahkan pendanaan tambahan untuk AETP.

Quote:


Selain AETP, ada juga program NGAP yang punya akronim Next Generation Adaptive Propulsion, difokuskan pada pengembangan mesin baru sebagai bagian dari  inisiatif Next Generation Air Dominance (NGAD), yang mengarah ke pesawat tempur siluman generasi berikutnya F-47.

Sudah lama ada spekulasi bahwa NGAP mungkin juga masuk ke program penerbangan canggih lainnya. Pada bulan Januari tahun ini, Angkatan Udara AS meningkatkan nilai kontrak NGAP dengan General Electric dan Pratt & Whitney, memberi mereka berdua uang senilai US$3,5 miliar atau sekitar Rp 57 triliun.

Pekerjaan pada mesin AETP juga telah dimanfaatkan dalam desain NGAP dari General Electric dan Pratt & Whitney, yang masing-masing dikenal sebagai XA102 dan XA103. Ada kemungkinan juga bahwa perubahan tersebut dapat menggabungkan desain inti mesin yang ada di F-35 saat ini.

Quote:


Kini ada dua opsi mesin yang tersedia dari program AETP dan NGAP, jika memang Trump ingin merubah F-35 menjadi F-55; dia harus bersabar. Pasalnya belum ada mesin yang akan tersedia dalam waktu dekat. Merubah F-35 menjadi bermesin ganda bukan perkara mudah. Daripada pusing merubah F-35 menjadi F-55, Trump harusnya fokus pada pendanaan F-47 yang akan segera dikembangkan oleh Boeing.

Versi F-35 bermesin ganda tentu akan lebih berat dan lebih mahal dari sisi operasional, sekaligus menambah beban dalam hal dukungan sekaligus perawatan. Apa pun itu, diperlukan desain ulang yang ekstensif pada rangka pesawat F-35 dan berbagai subsistem untuk mewujudkannya. Dan ini akan membutuhkan waktu lama.

Kemungkinan wacana F-55 diusulkan Trump guna menandingi J-35 buatan China, yang dianggap padanan umum dari F-35. Dari segi desain, keduanya ada kemiripan. Cuma beda jumlah mesin. Apakah Trump memang ingin menyaingi J-35 dengan mengusulkan upgradeF-35 menjadi F-55 ? Hal ini juga masih belum bisa dipastikan, tapi ada kemungkinan mengarah ke sana, jika melihat persaingan AS dan China yang sempat memanas beberapa waktu lalu.

Lalu, bagaimana menurut Agan ? Apakah kalian ingin melihat F-35 bermesin tunggal atau berubah jadi bermesin ganda seperti J-35 ?




Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
nunuahmadAvatar border
bang.toyipAvatar border
dodolajeAvatar border
dodolaje dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.1K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan