- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Eks Marinir Pilih Rusia Sindir RI Viral: Agak Lain Emang Negara Konoha


TS
pilotesemka315
Eks Marinir Pilih Rusia Sindir RI Viral: Agak Lain Emang Negara Konoha

TRIBUNJAMBI.COM - Media sosial kembali dihebohkan dengan video curahan hati pedas seorang pria yang mengaku sebagai mantan marinir Indonesia dan kini memilih menjadi tentara bayaran di Rusia.
Dalam video viral itu bahwa pria bernama Satria tersebut melontarkan kritik tajam terhadap kondisi di Tanah Air.
Kritiknya dengan bahasa sarkastik dan sindiran yang tak biasa.
Pernyataannya pun langsung viral, terutama karena ia menyebut Indonesia sebagai "negara Konoha".
Konoha merujuk pada desa fiksi dalam serial anime Naruto.
Negara Konoha merupakan simbol satir yang biasa dipakai warganet untuk menggambarkan ironi dan ketidakadilan sosial di negeri sendiri.
"Agak lain emang negara Konoha ini, yang sibuk maling duit rakyat dilindungi," katanya dengan nada tajam.
Tak berhenti di situ, ia juga menyuarakan kekecewaannya terhadap perlakuan negara terhadap rakyat kecil yang berusaha mencari penghidupan secara mandiri di luar negeri.
"Rakyat yang nyari duit di luar dengan passion dan skill sendiri diributin," lanjutnya.
Ia mengisyaratkan bahwa langkahnya bergabung menjadi tentara bayaran bukan karena glorifikasi kekerasan atau ambisi pribadi.
Melainkan sebagai bentuk pilihan hidup demi keluarga.
Sebab, merasa tak memiliki "akses istimewa" seperti kalangan selebritas atau publik figur.
"Gua begini karna sadar diri bukan circlenya Reza Arap, jadi nyari duit untuk keluarga ya seperti ini cokk," ucapnya blak-blakan, menyebut nama selebritas untuk menekankan adanya ketimpangan kesempatan dan perlakuan sosial.
Ungkapan terakhirnya bahkan lebih menusuk, menunjukkan rasa frustrasi terhadap aparat dan elite yang dinilainya abai terhadap keadilan.
"Aneh memang, baik-baik yang maling duit rakyat pada aman-aman saja di dalam negeri," katanya.
Pernyataan ini menuai berbagai reaksi. Ada yang mendukung dan menganggapnya sebagai suara kegelisahan rakyat kecil.
Namun ada pula yang mengkritik pilihan menjadi tentara bayaran sebagai langkah yang keliru dan berisiko.
Fenomena ini mencerminkan keresahan sosial yang mengendap di tengah masyarakat.
Terutama ketika keadilan terasa berat sebelah dan ruang mencari penghidupan terasa sempit bagi mereka yang tak memiliki privilese.
Meski menuai kontroversi, suara mantan marinir ini menambah deretan kritik dari warga yang merasa tidak diberi ruang untuk berkembang di negeri sendiri dan memilih jalan yang mungkin ekstrem, tapi bagi mereka terasa satu-satunya.
Sebelumnya viral Satria Arta Kumbara pecatan Marinir TNI AL yang mengaku bekerja sebagai tentara bayaran Rusia.
Setelah sosoknya viral, sejumlah pejabat pemerintah buka suara, yaitu anggota DPR RI hingga menteri.
Menteri Hukum bahkan mengatakan Satria Arta Kumbara tak lagi seorang WNI.
Selengkapnya, simak fakta-fakta pecatan TNI jadi tentara bayaran Rusia di bawah ini.
Status WNI Dicabut
Selain itu, status Warga Negara Indonesia (WNI) Satria Arta Kumbara yang bergabung menjadi anggota operasi militer Rusia telah dicabut.
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, mengatakan pencabutan status WNI Satria berdasarkan aturan yang berlaku di tanah air.
"Terkait dengan satu orang, marinir ya, yang sudah disidang juga, dianggap desresi dan yang lebih fatal lagi karena melakukan, ataupun diduga ikut terlibat dalam kegiatan untuk aktif di militerasi," kata Supratman saat jumpa pers di Kantor Kemenkum RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
Adapun aturan yang dimaksud kata Supratman, dalam persoalan ini, Satria tidak memperoleh izin dari Presiden RI untuk tergabung dalam militer asing.
Sehingga secara otomatis dalam aturan undang-undang status WNI Satria sudah hilang.
"Baik undang-undang kita, itu tidak boleh. Bagi mereka yang melakukan hal tersebut, tanpa seizin Presiden, karena kalau mau terlibat aktif menjadi tentara asing, itu di undang-undang maupun peraturan pemerintah kita, itu wajib izin Presiden," ujar dia.
"Kalau dia tidak punya izin, maka otomatis status kewarganegaraannya hilang," sambung Supratman.
Dengan begitu maka kata politikus Partai Gerindra tersebut, dalam waktu dekat pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) akan memberikan informasi perihal pencabutan status WNI ini kepada Satria Arta Kumbara.
Pemerintah menurut Supratman, akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar (Dubes) Indonesia di Rusia untuk menyampaikan keputusan tersebut.
"Sementara ini akan berkoordinasi dengan Duta Besar kita yang ada di Rusia untuk menyampaikan nanti kepada yang bersangkutan bahwa status keluarga negaraannya secara otomatis hilang berdasarkan undang-undang," tandas dia.
tribunnews.com
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh pilotesemka315 19-05-2025 15:42






nunuahmad dan 14 lainnya memberi reputasi
15
1.2K
98


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan