Kaskus

News

medievalistAvatar border
TS
medievalist
UGM Diminta Cabut Ijazah Roy Suryo cs, Dinilai Injak Kehormatan Universitas
UGM Diminta Cabut Ijazah Roy Suryo cs, Dinilai Injak Kehormatan Universitas
Tayang: Selasa, 13 Mei 2025 18:46 WIB UGM Diminta Cabut Ijazah Roy Suryo cs, Dinilai Injak Kehormatan Universitas
ROY SURYO DAN IJAZAH JOKOWI: Blak-blakan tim Roy Suryo tolak hasil uji lab forensik ijazah Jokowi, sebut diduga kuat hasilnya dinyatakan asli, Selasa (13/05/2025). Di sisi lain, Kiai NU Syarif Rahmat meminta UGM untuk mencabut ijazah Roy Suryo cs karena dianggap telah menginjak-injak kehormatan universitas. 


TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Universitas Gadjah Mada atau UGM diminta untuk mencabut ijazah Roy Suryo cs karena dianggap telah menginjak-injak kehormatan universitas.
Permintaan tersebut disampaikan Kiai NU Syarif Rahmat. Syarif menilai, Roy Suryo cs telah mengolok-olok UGM, padahal mereka juga merupakan lulusan yang sama.
Bukan tanpa alasan, Kiai Syarif menilai Roy Suryo Cs telah menginjak-injak kehormatan UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi karena tidak mempercayai ijazah Jokowi.
"Memang apa haknya orang minta ijazah orang ? apa haknya ? " kata Kiai Syarif Rahmat di Youtube PADASUKA TV.
Kiai Syarif mempertanyakan kepentingan Roy Suryo Cs ingin melihat ijazah Jokowi.
"Dengan menunjukan ijazah itu untuk apa ? Memang Jokowi mau daftar kerja ke dia, mau melamar kerjaan ? Memang dia siapa ? atasannya bukan, bukan siapa-siapa bahkan," katanya.
Ia menegaskan tak ada aturan yang mengharuskan Jokowi sebagai Presiden ke 7 Republik Indonesia untuk menunjukan ijazahnya.
"Memang ada hukum yang melarang Jokowi tidak menunjukan ijazahnya ? Gak ada. Sama dengan rekening saya, masa orang mau lihat maksa, urusannya apa ? ini rekening saya, ada atau tidak duitnya urusan saya. Lah kamu mau apa ikut-ikutan ?" kata Kiai NU.
Ia menilai bahwa kisruh ijazah Jokowi kental dengan kepentingan politik.
"Namanya musim politik. musim politik semuanya. Kacamatanya kacamata politik. Ini kan Pilpres yang gak selesai-selesai. Saya sebenarnya tidak peduli dengan urusan ijazah ini. Wong Jokowi sudah selesai, masyarakat juga sudah menikmati hasilnya," katanya.
Kiai Syarif Rahmat juga menyinggung bila memang ada yang mengkritik berarti tidak melihat hasil kerja Jokowi.
"Bahwa ada orang yang mungkin mengatakan Jokowi gagal bisa jadi karena munafik atau bisa jadi karena dia di rumah terus karena sakit keras bertahun-tahun sehingga tidak pernah melihat ada jalan baru," katanya.
Demi menjunjung kehormatan UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi, Kiai Syarif menyarankan untuk mencabut ijazah Roy Suryo Cs.
"Kalau saya begini maunya, jika perlu apabila ada alumni satu perguruan tinggi tapi punya perilaku yang tidak mencerminkan sarjana, cabut saja ijazahnya, batalkan saja gelarnya. Harus ada peraturannya. Kalau ada alumni UGM kemudian dia malah mengolok-olok kampus sendiri, cabut. Menginjak-injak kehormatan kampus," kata Kiai Syarif Rahmat." 
Diketahui, hingga kini ada sejumlah kubu yang memaksa Jokowi menunjukan ijazahnya.
"Apa urusannya kalian tanya ijazah presiden ? Urusan besar. Lawyers nya bilang kalau begitu semua orang bisa minta ijazah orang lain, gak. Karena dia presiden melalui proses administrasi maka warga negara meminta kejujuran kepala negara. Gak ada aturannya di hukum pidana. Hukum pidana cuman mengatur barang siapa individu, ini warga negara bertanya secara kolektif, di mana pidananya ? dijawab aja kan," kata Rocky Gerung.
Pihak yang memaksa Jokowi menunjukan ijazahnya yakni Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Kelompok ini telah melaporkan Jokowi ke Bareskrim Polri.
Pihak lain yakni Roy Suryo Cs yang terdiri dari Roy Suryo, Rismon Sianipar dan Tifauzia Tyassuma.
"Saya bisa pastikan bahwa tiga diantara 4 orang yang dilaporkan mereka memang patut dilaporkan karena pemegang primary evidence dalam bentuk buku skripsi milik Joko Widodo," kata Roy Suryo di Youtube Indonesia Lawyers Club.
Ada lima orang yang dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya.
"Kebetulan tiga-tiganya alumni asli Universitas Gadjah Mada. S1 S2 rata-rata UGM semua. Saya S1 UGM Komunikasi, S2 Magister Kesehatan. Rismon itu S1 Elektro, S2 elektro juga. Dokter Tifa S1 S2-nya Kedoktrean," kata Roy Suryo.
Ia mengaku pernah menerima tanda penghormatan sebagai aktivis dari UGM yang disematkan langsung oleh rektor.
Dengan memiliki tanda tersebut, Roy Suryo merasa sangat terpukul ketika UGM bisa meluluskan Jokowi dengan kualitas skripsi yang menurutnya banyak kesalahan.
"Saya sangat terpukul kalau UGM meluluskan skripsi model kaya begini. Ini sangat mencemarkan nama baik UGM. Kok bisa UGM kualitasnya seperti ini. Kalau skripsinya seperti ini maka kalau sampai muncul ijazah, ya sangat dipertanyakan kualitas ijazahnya. kok bisa dengan skripsi begini muncul ijazah," kata Roy Suryo.
Jokowi pun hingga kini berkukuh menolak menunjukan ijazahnya.
Ia menegaskan baru akan menunjukan ijazahnya dalam proses hukum.
Tak Percaya Hasil Uji Lab Forensik
Di sisi lain, blak-blakan tim Roy Suryo tolak hasil uji lab forensik ijazah Jokowi, sebut diduga kuat hasilnya dinyatakan asli. 
Mereka menduga a Bareskrim Polri akan menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli berdasarkan hasil penyelidikan.
Oleh karena itulah mereka kini bersikap tidak percaya terhadap hasil uji laboratorium forensik Bareskrim Polri.
Bahkan Koordinator Advokat TPUA Ahmad Khozinudin menuding penyelidikan yang dilakukan polisi demi menyelamatkan Jokowi dari jerat hukum.
"Kami menolak hasil lab forensik secara sepihak oleh Bareskrim  secara sepihak, karena proses ini sangat muatan politik tidak egaliter, tidak transparan, tidak kredibel dan tidak akutanbael," kata Khozinudin.
Menurutnya proses penyelidikan Bareskrim Polri merupakan proses penegakan hukum yang memiliki muatan politik.
Kata Khozinudin, proses hukum yang saat ini berjalan bertujuan menyelematkan Jokowi.
Malahan mereka sudah berkeyakinan bahwa polisi akan menyatakan ijazah Jokowi asli.
"Secara sepihak ini tidak dapat dipahami sebagai proses penegakan hukum melainkan memiliki tendesi politik untuk menyelamatkan Jokowi melalui sebuah proses yang ujungnya patut diduga ijazah Jokowi akan dinyatakan asli," katanya.
Ia mengatakan setelah dinyatakan asli maka laporan TPUA akan dihentikan.
Kemudian polisi tetap memproses laporan yang dibuat Jokowi di Polda Metro Jaya.
"Kami menduga ada motif penyelamatan Jokowi melalui legitimasi kriminalisasi klien kami melalui proses yang dilakukan Bareskrim Polri yang akan melakukan uji lab forensik ujungnya diduga kuat hasi tes ijazah Jokowi akan dinyatakan identik atau asli," katanya.
"Laporan TPUA di Bareskrim dihentikan karena tidak cukup bukti dan proses kriminalisasi terhadap klien kami akan masih dilanjutkan dengan dalih adanya hasil tes uji ijazah Jokowi," tambah Ahmad Khozinudin.
Ia menekankan TPUA tidak mempercayai hasil uji laboratorium forensik Bareskrim Polri.
Mereka meminta ikut dilibatkan dalam uji labfor ijazah Jokowi.
"Kami tidak hanya mempercayai uji lab forensik sepanjang proses melibatkan berbagai stackholder, terlapor di polda, akademisi, lembaga kredibel, ahli dari internasional, perwakilan DPR. Kami menuntut audit forensik terhadap ijazah Jokowi melalui lembaga ad hoc," katanya.
Kecurigaan laporan TPUA akan dihentik bermula dari undangan klarifikasi yang diterima sejumlah anggota.
Menurut Khozinudin, mestinya yang diperiksa lebih dulu adalah pihak UGM.
"UGM lah ini kok ngeloncat ke kami. Jangan-jangan cuma nekan ini minta negosiasi buat damai," katanya.
Ia meyakini bahwa proses penyelidikan terutama laboratorium forensik bermuatan politik.
"Memang benar dalam proses penyidikan lembaga orotritas lab forensik kan Mabes Polri. Kita tahu ini ada irisan antara perkara hukum dan politik sekaligus. Kita juga mengantisipasi agar deskripsi dari uji lab forensik benar-benr deskripsi hukum, bukan ada bias politik," katanya.
Ahmad Khozinudin bahkan sampai menuduh polisi kini menjadi alat Jokowi.
"Polisi juga sekarang sudah jadi alatnya Jokowi. Polisi kalau anda benar menegakan hukum ya sudah sidik gak apa-apa tapi pasalnya pencemaran dan fitnah 310 311. Jangan munculkan yang lain, karena pasal 35 32 keinginan pelapor kuasa hukumnya. Kok tiba-tiba undang klarifikasi, muncul pasal itu. Nakut-nakutin kan," katanya.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo menerangkan pihaknya sudah memproses laporan TPUA.
Menurutnya polisi sedang melakukan uji laboratorium forensik ijazah Jokowi.
"Dalam rangka menindak lanjuti adanya dumas dari TPUA terkait ijazah palsu Jokowi. Kami melaksanakan kegiatan ini sekitar satu bulan berada di wilayah Jogja dan Surakata dimana saat ini kegiatan untuk mengambil sampel pembanding. Dimana itu salah satu kegiatan penyelidikan, kami memerlukan sampel pembanding untuk uji labfor," katanya.
Polisi pun sudah mengambil ijazah lain sebagai sampel pembanding untuk bahan uji labfor.
"Sampel dari rekan Jokowi saat di SMA dan kuliah, ini yang nantinya yang kami jadikan uji pembanding," katanya.
Brigjen Djuhandani Rahardjo menerangkan polisi sudah memeriksa 31 orang saksi.
"Kami sudah memeriksa 31 saksi. Ada yang dari pendumas ataupun teman kuliah, SMA dan lain sebagainya," katanya. 

https://lampung.tribunnews.com/2025/...#goog_rewarded

UGM Civil War

gitu2 uni pencetak capres lho
joko, ganjar, abudemoticon-Recommended Seller
pilotesemka315Avatar border
billy.ar15Avatar border
samsol...Avatar border
samsol... dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan