Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
PGI: 3 Warga Sipil Tewas Saat Kontak Tembak TNI-OPM di Intan Jaya


Jakarta, CNN Indonesia -- Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) menyebut ada tiga warga sipil yang menjadi korban tewas dalam kontak tembak antara TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Rabu (14/5) kemarin.
Kepala Biro PGI Papua, Pendeta Ronald Rischard Tapilatu menyebut ketiga korban tewas itu merupakan warga yang tinggal di lokasi kontak tembak antara TNI dan OPM.

"Ini menjadi perhatian kita karena laporan dari gereja sana ada tiga orang yang meninggal. Kita tidak tahu apakah tiga orang ini termasuk dalam daftar 18 anggota OPM yang disebut tewas oleh TNI atau bukan," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/5).

Ronald menyebut ketiga korban tewas itu merupakan Elisa Wandagau, Mono Tapamina, serta Kepala Desa Hitadipa Ruben Wandagau.

Ia menjelaskan kontak tembak antara TNI dengan OPM itu terjadi pada pukul 04.00 hingga 05.00 WIT. Dalam kondisi gelap itulah, kata dia, ketiga korban terkena tembakan hingga meninggal dunia.

"Penyerangan itu pada saat subuh ketika masyarakat masih tidur, jam 4 pagi itu. Jadi kaget semua, langsung mengungsi," jelasnya.

"Mereka lari dari kampung satu, ke kampung lainnya. Memberitahu, sedang diserbu. Apalagi dengan tembakan begitu, semua orang kaget," imbuhnya.

Sementara pihak TNI belum memberi tanggapan terkait dugaan adanya warga sipil yang ikut menjadi korban dalam kontak tembak tersebut. CNNIndonesia.com sudah berusaha menghubungi Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi terkait hal ini namun belum memberi jawaban.

Sebelumnya Satgas Habema TNI mengaku menembak mati total 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Intan Jaya, Papua Tengah, pada Rabu (14/5) kemarin.

Dansatgas Media Koops Habema Letkol Iwan Dwi menyebut penembakan dilakukan terhadap kelompok bersenjata yang berlokasi di Distrik Sugapa.

Ia mengatakan operasi berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT dengan menyasar Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.

Iwan menyebut lewat operasi tersebut pihaknya berhasil mensterilkan wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari kehadiran OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

"Sebanyak 18 anggota OPM tewas dan mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu pucuk senjata organik AK-47, satu senjata rakitan, puluhan butir munisi, busur dan anak panah, serta bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5).

Baca artikel CNN Indonesia "PGI: 3 Warga Sipil Tewas Saat Kontak Tembak TNI-OPM di Intan Jaya" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasiona...di-intan-jaya.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/




Baca artikel CNN Indonesia "PGI: 3 Warga Sipil Tewas Saat Kontak Tembak TNI-OPM di Intan Jaya" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasiona...di-intan-jaya.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/




Perempuan Hingga Anak-anak Dikabarkan Jadi Korban Operasi Militer TNI Tumpas KKB Papua di Intan Jaya

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Konten Sensitif
PGI: 3 Warga Sipil Tewas Saat Kontak Tembak TNI-OPM di Intan Jaya

TRIBUNJAMBI.COM - Korban Operasi Militer TNI yang berlangsung di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah dilaporkan tidak hanya anggota KKB Papua.

Operasi penumpasan Organisasi Papua Merdeka atau OPM itu disebut berdampak pada warga sipil.

Kabar tersebut disampaikan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).


PGI menyuarakan keprihatinan mendalam atas Operasi Militer yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Sebab PGI mengungkapkan Operasi Militer itu berdampak langsung pada warga gereja dan masyarakat sipil.

Sekretaris Umum PGI, Pdt Darwin Darmawan, mengatakan pihaknya menerima laporan dari Gereja Kemah Injil terkait Operasi Militer tersebut.

Operasi tersebut sebagaimana diketahui berlangsung pada Selasa dini hari, 13 Mei 2025, sekitar pukul 04.00 WIT.

Operasi tersebut terjadi di tiga kampung yakni Sugapalama, Jaintaapa, dan Ndugusiga, yang berada di antara Distrik Sugapa dan Hitadipa.

Menurut laporan tersebut, Operasi Militer menyebabkan jatuhnya korban dari kalangan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun bernama Minus Jegeseni mengalami luka di telinga kanan akibat serpihan peluru.

Sementara seorang perempuan dewasa, Junite Zanambani, juga terluka di lengan kanan.

PGI menilai tindakan militer yang menyasar pemukiman sipil dan merugikan warga gereja sebagai peristiwa yang tidak dapat diterima dan berpotensi melanggar hukum serta hak asasi manusia.

Menyikapi hal ini, PGI mendesak:

1. Penghentian Segera Operasi Militer.

Seluruh aksi bersenjata harus dihentikan di wilayah sipil untuk mencegah jatuhnya korban lebih lanjut, serta memberi ruang bagi lembaga medis, pemerintah daerah, dan organisasi kemanusiaan untuk memberikan bantuan.

2. Pemulihan Keamanan dan Pemulangan Warga Gereja.

Pemerintah diminta segera memulihkan situasi keamanan di tiga kampung terdampak dan memfasilitasi kembalinya warga gereja yang mengungsi akibat konflik.

3. Dialog Damai yang Diperantarai Pemerintah.

PGI mendorong terciptanya dialog damai yang difasilitasi secara demokratis dan bermartabat oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, melibatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata demi terwujudnya rekonsiliasi dan perdamaian di Papua.

“Sudah saatnya semua pihak menempatkan nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya. Warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan, tidak boleh terus menjadi korban konflik yang tak kunjung usai,” tegas Pdt. Darwin.

PGI menutup pernyataannya dengan harapan agar pemerintah bertindak cepat dan tegas dalam memastikan keamanan serta hak hidup damai bagi seluruh rakyat Papua, khususnya warga gereja yang terdampak konflik.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 18 orang anggota Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang disebut juga KKB Papua berhasil dilumpuhkan TNI.

Anggota kelompok separatis itu dilumpuhkan prajurit dalam operasi yang berlangsung di Distrik Sugapa pada Rabu (14/5/2025).

Prajurit tersebut berhasil mengamankan sejumlah wilayah di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Operasi berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 Waktu Indonesia Timur (WIT).

Operasi tersebut berhasil melumpuhkan atau menewaskan 18 anggota OPM.

Operasi dilakukan oleh Satgas Habema TNI dengan sasaran Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi.

"Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil," kata Mayjen Kristomei Sianturi dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).

Bendera dan senjata api diamankan pasukan TNI dalam operasi yang menewaskan 18 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua pada Rabu (14/5/2025) kemarin.

Belasan anggota Organisasi Papua Merdeka atau OPM itu dilumpuhkan di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Operasi berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT itu dilakukan Satgas Habema.

Dalam operasi dengan sasaran Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba itu prajurit TNI tersebut berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi.

Mayjen Kristomei Sianturi menyebutkan barang bukti yang diamankan prajurit TNI berupa senjata api hingga amunisi.

Ada juga busur panah, serta Bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi yang turut diamankan dalam Operasi Habema itu.

Kapuspen TNI menegaskan operasi ini adalah bentuk komitmen TNI dalam melindungi rakyat Papua.

Serta mendukung kelanjutan pembangunan.

"TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata," ungkap dia.

Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan TNI tidak akan membiarkan masyarakat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya.

Menurutnya, kehadiran TNI untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi, dan pengamanan pembangunan jalan ke Hitadipa.


https://jambi.tribunnews.com/2025/05...goog_rewarded.

seruan gereja

warga sipil Kembali jadi korban TNI
0
176
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan