Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
The Untold Story: F-35 Nyaris Kena Sambit Rudal Milisi Houthi
Quote:



Dalam Operation Rough Rider yang dimulai 15 Maret 2025 atas perintah Donald Trump, militer Amerika kemudian menggempur habis-habisan Yaman melalui serangan udara. Serangan itu melibatkan F-16, F-35 dan pesawat bomber B-2 Spirit.

Namun, ada kabar yang cukup mengejutkan nih Gan, bahwa F-16 dan F-35 nyaris kena sambit rudal milik Houthi. Di sini kita akan fokus ke insiden yang dialami F-35. Karena pesawat ini diklaim punya kemampuan stealthalias siluman, yang artinya membuat F-35 secara teori sulit dideteksi radar.

Informasi terkait F-35 yang nyaris kena sengat rudal Houthi disampaikan pejabat Amerika secara anonim kepada The New York Times. Dalam keterangan ke media tersebut, rudal Houthi sangat dekat dengan F-35. Sehingga memaksa pilot F-35 melakukan manuver esktrim untuk menghindari rudal. Namun, pejabat itu tidak memberi rincian kapan insiden itu terjadi ? Juga tidak disebutkan F-35 varian mana yang terlibat.

Sebagai informasi bagi Agan yang belum tahu, F-35 dibagi menjadi 3 seri; yakni F-35A dioperasikan USAF, F-35B dioperasikan US Marine dan F-35C dioperasikan US Navy. Pada Maret 2025, F-35A dari Hill Air Force Base tiba di Timur Tengah, di saat bersamaan kapal induk USS Carl Vinson milik US Navy juga berada di kawasan Timur Tengah serta membawa F-35C.

Quote:


Secara teori keluarga besar F-35 punya Radar Cross Section (RCS)yang rendah, sehingga membuat pesawat sulit dideteksi radar musuh. RCS merupakan istilah untuk menyebut tingkat deteksi pada sebuah pesawat. Semakin kecil nilai RCS, maka pesawat akan sulit dideteksi. RCS ini nilainya bervariasi, tergantung arah deteksi radar.

Sebagai gambaran F-35 punya nilai RCS sekitar 0.005 m² sementara B-2 Spirit punya nilai RCS sekitar 0.75 sampai 0.05 m². Untuk F-16 nilai RCS-nya 4.0 m². Secara teori, F-16 akan lebih mudah dideteksi oleh radar lawan, karena merupakan pesawat generasi 4 yang dibuat tahun 1970-an. Dan F-35 tentu akan lebih sulit dideteksi radar.

Namun, ada beberapa faktor yang membuat F-35 nyaris kena ketapel Houthi, salah satunya adalah mungkin saat melakukan misi pesawat membawa tangki bahan bakar tambahan dan senjata yang dipasang dibawah sayap. Pemasangan salah satu dari dua benda yang TS sebut, bisa menambah nilai RCS bagi pesawat siluman.

F-35 adalah pesawat bermesin tunggal, jarak jelajahnya terbatas, pemasangan tangki bahan bakar eksternal bisa menambah jangkauannya. Tapi, konsekuensinya nilai RCS akan meningkat. Sepertinya dalam misi menggempur Yaman, kecil kemungkinan F-35 membawa tangki bahan bakar tambahan.

Quote:


Dugaan TS, F-35 yang nyaris kena ketapel rudal Houthi membawa amunisi tambahan dibawah sayapnya. F-35 sendiri punya 6 hardpoint (cantelan) untuk memasang rudal, bom atau tangki bahan bakar tambahan. F-35 yang membawa senjata dibawah sayap ini kadang disebut sebagai beast mode. Pasalnya pesawat mengorbankan kemampuan siluman demi bisa membawa senjata lebih banyak.

Dugaan TS ini sebenarnya bisa masuk akal, mengingat Paman Rambut Jagung (Donald Trump) mengklaim berhasil menghancurkan seribu target di Yaman dalam satu bulan kampanye Operation Rough Rider. Untuk misi seperti itu, ada kemungkinan F-35 telah dibekali amunisi tambahan dibawah sayapnya. Ini hanya dugaan TS saja dan bisa jadi salah.

Fitur utama pesawat tempur siluman adalah senjata yang tersembunyi di dalam perutnya. Istilahnya di Amerika sana disebut sebagai weapon bay. Dengan senjata yang disembunyikan di dalam badan pesawat, membuat F-35 menjadi sulit dideteksi radar sekaligus mengurangi nilai RCS-nya.

Dugaan lainnya, Houthi memang telah menembakkan banyak rudal sekaligus ke udara, dan pilot F-35 melihat atau mendeteksi rudal tersebut kemudian bermanuver untuk menghindar. Sejauh ini juga tidak diketahui apakah Houthi benar-benar bisa mendeteksi F-35 kemudian membidiknya dengan rudal ? Hal ini masih abu-abu sampai sekarang Gan.

Quote:


Sebenarnya banyak informasi detail yang tidak dipublikasikan oleh pejabat itu kepada The New York Times,hal ini wajar karena operasi yang terkait dengan Houthi untuk sementara dihentikan mulai tanggal 8 Mei kemarin. Sementara Houthi sendiri punya banyak sistem pertahanan udara buatan Iran, yang sudah terlihat adalah Barq, Saqr-1 serta Tabas.

Rincian terkait insiden F-35 ini masih terbatas dan dirahasiakan, jika ada informasi tambahan akan TS buat tulisannya.

Stealth doesn’t mean you’re invisible. Agaknya kalimat ini pas untuk deskripsikan pengalaman pilot F-35 yang ditugaskan menggempur Yaman beberapa bulan lalu. Sampai jumpa di "The Untold Story" selanjutnya emoticon-Cendol (S)



Referensi Tulisan: The New York Times | The Aviationist
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 15-05-2025 17:05
zeze6986Avatar border
gonugraha76Avatar border
dodolajeAvatar border
dodolaje dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.2K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan