- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kak Seto Nilai Program Wajib Militer di Jabar Tak Langgar Hak Anak


TS
medievalist
Kak Seto Nilai Program Wajib Militer di Jabar Tak Langgar Hak Anak
Kak Seto Nilai Program Wajib Militer di Jabar Tak Langgar Hak Anak
11 May 2025 16:21

Ketua LPAI, Seto Mulyadi, saat di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Bandung: Program wajib militer atau Pendidikan Karakter Panca Waluya bagi siswa bermasalah di Jawa Barat dinilai tidak melanggar hak anak.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, menilai program tersebut tetap menggunakan bahasa anak meski berlangsung di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Kak Seto, pendidikan karakter yang dicetuskan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bagi siswa bermasalah tersebut hanya memiliki perbedaan tempat belajar yaitu di kawasan militer. Akan tetapi, pola pembekalan dinilai tidak melanggar hak para siswa.
"Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka," kata Kak Seto dalam keterangan resmi dari Humas Jabar, Minggu, 11 Mei 2025.
Kak Seto menuturkan, para siswa yang mendapat kesempatan belajar di kawasan militer akan mendapatkan perlindungan yang lebih. Hal itu pun nantinya, lanjut Kak Seto, akan membuat para siswa nyaman selama mengecap ilmu di kawasan militer.
"Anak-anak mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang, perlindungan, kesempatan menyuarakan pendapat, bahkan ada pemeriksaan kesehatan dan psikologi," jelasnya.
Ia menambahkan pendidikan karakter ini dikawal oleh berbagai pihak secara intensif, sehingga pelaksanaannya aman dan memberi dampak positif bagi para peserta didik.
"Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali," ungkapnya.
Kak Seto menegaskan LPAI akan terus memantau hingga pendidikan karakter ini selesai. Ia bahkan berencana untuk kembali datang dalam waktu dekat guna menjadi narasumber dan mengajar langsung para siswa.
"Tetap semangat. Jaga kesehatan fisik, mental, dan sosial. Jangan saling menyakiti, membully, atau bertikai. Jaga kekompakan karena kita semua menuju satu tujuan: menjaga keutuhan NKRI," ungkap Kak Seto.
https://www.metrotvnews.com/read/kEL...nggar-hak-anak
Bahkan kak seto pun memaklumkannya
11 May 2025 16:21

Ketua LPAI, Seto Mulyadi, saat di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Bandung: Program wajib militer atau Pendidikan Karakter Panca Waluya bagi siswa bermasalah di Jawa Barat dinilai tidak melanggar hak anak.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, menilai program tersebut tetap menggunakan bahasa anak meski berlangsung di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Kak Seto, pendidikan karakter yang dicetuskan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bagi siswa bermasalah tersebut hanya memiliki perbedaan tempat belajar yaitu di kawasan militer. Akan tetapi, pola pembekalan dinilai tidak melanggar hak para siswa.
"Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka," kata Kak Seto dalam keterangan resmi dari Humas Jabar, Minggu, 11 Mei 2025.
Kak Seto menuturkan, para siswa yang mendapat kesempatan belajar di kawasan militer akan mendapatkan perlindungan yang lebih. Hal itu pun nantinya, lanjut Kak Seto, akan membuat para siswa nyaman selama mengecap ilmu di kawasan militer.
"Anak-anak mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang, perlindungan, kesempatan menyuarakan pendapat, bahkan ada pemeriksaan kesehatan dan psikologi," jelasnya.
Ia menambahkan pendidikan karakter ini dikawal oleh berbagai pihak secara intensif, sehingga pelaksanaannya aman dan memberi dampak positif bagi para peserta didik.
"Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali," ungkapnya.
Kak Seto menegaskan LPAI akan terus memantau hingga pendidikan karakter ini selesai. Ia bahkan berencana untuk kembali datang dalam waktu dekat guna menjadi narasumber dan mengajar langsung para siswa.
"Tetap semangat. Jaga kesehatan fisik, mental, dan sosial. Jangan saling menyakiti, membully, atau bertikai. Jaga kekompakan karena kita semua menuju satu tujuan: menjaga keutuhan NKRI," ungkap Kak Seto.
https://www.metrotvnews.com/read/kEL...nggar-hak-anak
Bahkan kak seto pun memaklumkannya





nn2106 dan pilotesemka315 memberi reputasi
2
369
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan