Mahasiswi di Palembang Nyaris Jadi Korban Rudapaksa Teman Sendiri, Ini Modusnya
Nanda
4–5 minutes
[hr]
Reporter: Nanda |
Editor: Dede Sumeks |
Rabu , 07 May 2025 - 20:41

UNJUK TKP: Korban Oktavia Rhamadhona (20) saat menunjukkan kepada petugas piket SPKT Polrestabes Palembang tempat dimana dirinya nyaris dirudapaksa oleh terlapor berinisial AR yang berpura-pura mengajaknya bermain borgol-borgolan hingga mendapatkan tindak-- 

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seorang mahasiswi di Kota Palembang, Oktavia Rhamadhona (20) nyaris menjadi korban tindak rudapaksa disertai penganiayaan dan pengancaman yang diduga dilakukan oleh seorang laki-laki berinisial AR.

Modusnya dengan berpura-pura mengajak korban untuk bermain challage (tantangan) dengan borgol-borgolan bersama beberapa teman korban yang lainnya.
 
Tak terima atas perlakuan tersebut, korban pun akhirnya mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang untuk melaporkan AR ke polisi, kemarin (7/5/2025).

Menurut warga Jl Perum BSI, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang ini menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (22/4/2025) siang, sekitar pukul 14.00 WIB, saat korban berada di Tanjung Barangan, Perumahan Surya Akbar, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB I, Palembang. 

Saat itu dirinya diajak oleh terlapor AR dan saksi AD ke TKP (tempat kejarian perkara), sesampai di TKP korban bertemu saksi BT, saksi AG. 
"Tenyata saat di TKP saya ini bertemu saksi BT dan AG. Sepertinya diduga sudah direncanakan oleh mereka berdua," ucap korban, kemarin (7/5/2025). 

Lalu, mereka bertiga pun bermain challenge dengan modus main borgol-borgolan. Dan siapa yang bisa melepaskan borgol akan mendapatkan uang. 
“Modus itu pak awalnya saya diajak main borgol-borgolan dan siapa bisa melepas borgol itu akan mendapatkan uang,” sebut korban.

Namun pada saat dirinya mengenakan borgol ternyata, ia pun tidak bisa melepas borgol tersebut. "Tidak bisa saya lepas, Pak. Lalu saya ke kamar mandi menggunakan sabun juga tidak bisa dilepas, sambil menutup pintu kamar mandi," ungkapnya.

Kemudian, datang terlapor AR yang berpura-pura ingin membantu untuk melepaskan borgol tersebut, tetapi saat itu korban tidak mau.

"Saat panic, Pak melihat terlapor ini sudah di depan pintu dan menarik paksa saya masuk kamar mandi lagi sambil mencekik leher," bebernya.

Di bawah ancaman pisau dan cekikan, terlapor langsung menindih korban, sambil berkata jangan berteriak dirinya pun langsung terjatuh di lantai sambil dicekik. Korban pun hanya terdiam, sambil membujuk terlapor untuk melepaskan borgol. 


Beruntung dengan memohon, borgol korban pun langsung dilepaskan oleh terlapor dan korban pun berhasil selamat. "Saya tidak terima pak oleh itulah saya laporan ke sini berharap terlapor ditangkap," harapnya.  

Akibat peristiwa ini, korban pun mengalami luka memar di bagian leher, lebam di pinggang sebelah kiri, memar di dengkul sebelah kanan, memar di pinggang sebelah kanan. 

Dikonfirmasi terkait laporan korban ini Kepala SPKT Polrestabes Palembang, Ipda Erwin membenarkan adanya laporan korban terkait kasus penganiayaan dan pengancaman. “Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti oleh petugas Satreskrim Polrestabes Palembang," sebutnya, kemarin (7/5/2025).(nsw/kms)

https://sumateraekspres.bacakoran.co...i-ini-modusnya


salah pilih permainan, harusnya main masak masak terus main bapak ibu