- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jaksa Penasaran Nomor Asing di Ponsel Staf PDIP: Sri Rejeki Hastomo Itu Hasto?


TS
mbappe007
Jaksa Penasaran Nomor Asing di Ponsel Staf PDIP: Sri Rejeki Hastomo Itu Hasto?
Jakarta - Jaksa mencecar staf kesekretariatan DPP PDIP, Kusnadi terkait nomor luar negeri di ponsel kesekretariatan yang ia beri nama Sri Rejeki Hastomo. Jaksa mencecar Kusnadi apakah nama itu merujuk ke Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Cecaran itu disampaikan jaksa saat Kusnadi dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) untuk anggota DPR Harun Masiku dan perintangan penyidikan, terdakwa Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/5/2025). Mulanya, jaksa mendalami nama kontak Hasto di ponsel Kusnadi.
Kusnadi mengaku memberi nama 'Sekjen' di kontak handphone-nya. Nomor Hasto yang dia simpan dengan nama 'Sekjen' itu juga nomor negara Indonesia.
Kusnadi mengaku tidak tahu apakah Hasto punya nomor lain selain yang ia simpan tersebut. Lalu, jaksa menanyakan nomor dengan nama Sri Rejeki Hastomo.
"Kalau yang nama Sri Rejeki Hastomo itu nomor siapa?" tanya jaksa.
"Nomor Kesekretariatan Pak," jawah Kusnadi.
Kusnadi mengatakan ponsel dengan nomor Sri Rejeki Hastomo itu merupakan nomor kesekretariatan. Dia menuturkan nomor itu dipegang staf DPP.
"Yang pegang siapa?" tanya jaksa.
"Yang pegang kadang-kadang staf-stafnya. Kadang kalau bapak keluar bisa di Satgas," jawab Kusnadi.
"Siapa yang pegang?" cecar jaksa.
"Banyak Pak kalau yang ikut pas ditugasin," jawab Kusnadi.
"Kan ada orangnya kan nggak mungkin satu HP dipegang bareng-bareng. Siapa yang dipercaya pegang HP?" cecar jaksa.
"Orang kesekretariatan," jawab Kusnadi.
Baca juga:
Staf PDIP Akui Terima Pesan Dokumen Pemeriksaan KPK Terkait Harun Masiku
Jaksa kemudian terus mencecar Kusnadi. Jaksa mencari tahu siapa yang memegang nomor atas nama 'Sri Rejeki Hastomo'.
Namun, tetap saja nKusnadi tidak menjawab pertanyaan jaksa dengan tegas. Kusnadi hanya mengatakan banyak orang yang memegang nomor itu, karena nomor itu adalah nomor kesekretariatan.
"Namanya banyak. Kadang kalau kepala Kesekretariatan memang Pak Adi," jawab Kusnadi.
"Yang pegang HP yang saya tanyakan," timpal jaksa.
"Iya. Artinya di Kesekretariatan itu kan ada orangnya. Yang banyak siapa saja? Sebutkan namanya," pinta jaksa.
"Kadang saya, buat balas WA. Kadang kalau yang ikut Satgas," jawab Kusnadi.
Jaksa tak puas dengan jawaban Kusnadi. Jaksa mencecar Kusnadi agar menyebutkan nama pemegang ponsel dengan nomor Sri Rejeki Hastomo tersebut.
"Kan saya nanya nama orang. Sebutkan namanya kan lebih banyak," cacar jaksa.
"Kadang Kepala Kesekretariatan megang," jawab Kusnadi.
"Siapa namanya?" tanya jaksa.
"Mas Adi," jawab Kusnadi.
"Siapa lagi?" cecar jaksa.
"Yang paling banyak saya sama Mas Adi," jawab Kusnadi.
Baca juga:
Hasto Tulis Surat Lagi dari Balik Jeruji, Singgung Kesaksian Kader PDIP
Jaksa lalu mendalami nama panggilan kepala kesekretariatan DPP PDIP, Adi. Kusnadi mengaku memanggil Adi dengan sebutan bapak.
"Kemudian saudara sama Mas Adi panggilannya apa?" tanya jaksa.
"Bapak," jawab Kusnadi.
"Bukan Mas Adi? Tadi barusan Mas Adi ngomongnya," ujar jaksa.
"Kadang Mas Adi kadang Bapak," jawab Kusnadi
Jaksa juga mencecar bagaimana dia biasa memanggil Hasto. Kusnadi mengaku memanggil Hasto dengan sebutan pak.
"Kalau saudara manggil Pak Hasto apa?" tanya jaksa.
"Pak," jawab Kusnadi.
"Bukan bapak?" cecar jaksa.
"Nggak," jawab Kusnadi.
"Kalau ke Adi malah Bapak, Hasto malah Pak. Nggak kebalik itu," timpal jaksa.
"Pak Hasto, gitu," jawab Kusnadi.
"Bukan bapak? Nggak kebalik?" tanya jaksa.
"Nggak," jawab Kusnadi.
Lebih lanjut, jaksa juga mendalami Kusnadi terkait komunikasi dengan nomor Sri Rejeki sebelum pemeriksaan di KPK. Namun, Kusnadi mengaku lupa.
"Ketika sebelum pemeriksaan di KPK tadi apa ada komunikasi saudara dengan nomor hp yang saudara save dengan nama Sri Rejeki Hastomo tadi?" tanya jaksa.
"Komunikasi apa?" timpal Kusnadi memastikan pertanyaan jaksa.
"Ya komunikasi percakapan di HP yang disave nama Sri Rejeki Hastomo. Ada nggak?" tanya jaksa.
"Lupa," jawab Kusnadi.
Jaksa menampilkan nomor Sri Rejeki menggunakan kode negara Inggris Raya yakni +447. Kusnadi mengaku ia yang memberi nama nomor ponsel itu dengan nama Sri Rejeki Hastomo.
"Baik. Itu ada nomor Sri Rejeki Hastomo. Nomornya tercatat +447. Itu nomor Indonesia setahu saudara? Saudara ngerti nggak?" tanya jaksa.
"Kurang tahu itu nomor apa. Kayaknya luar negeri," jawab Kusnadi.
"Itu yang memberikan nama Sri Rejeki Hastomo itu saudara sendiri atau awalnya begitu?" tanya jaksa.
"Awalnya gitu," jawab Kusnadi.
"Memang namanya seperti itu atau saudara sendiri yang menyimpan dengan nama Sri Rejeki Hastomo?" tanya jaksa.
"Oh saya Pak," jawab Kusnadi.
Baca juga:
Saat Pengacara Hasto Bergantian Jawab soal Hasto Bentak Kader PDIP
Jaksa bertanya alasan Kusnadi memberi nama Sri Rejeki Hastomo. Jaksa mencecar Kusnadi apakah nama Hastomo merujuk ke Hasto.
"Kenapa saudara menyimpan dengan nama Sri Rejeki Hastomo?" tanya jaksa.
"Saya terinspirasi Sri Rejekinya saja. Biar dapat rejeki," jawab Kusnadi.
"Kalau Hastomonya apa?" cecar jaksa.
"Tambahan saya saja," jawab Kusnadi.
"Apa mengacu pada Hasto?" cecar jaksa.
"Nggak," jawab Kusnadi.
Jaksa Cecar Saksi Kusnadi Soal Perintah Tenggelamkan
"Kemudian ada perintah lagi dari Sri Rezeki Hastomo. Yang itu ditenggelamkan saja, tidak usah memikir sayang dan lain-lain," kata jaksa kepada saksi Kusnadi di persidangan
Kemudian Kusnadi mengatakan bahwa seingatnya itu kegiatan melarung.
Apa yang dilarung, tanya jaksa kembali.
Kusnadi lalu mengungkapkan yang dilarung yakni pakaian.
"Tadi kan di atas (isi percakapan whatsapp) bahasanya mengenai HP ini saja yang dipakai. Kemudian saudara respon, oke thanks. Kemudian Sri Rezeki Hastomo respon untuk ditenggelamkan. Sementara sekarang saudara kemudian menyebutkan larung. Nyambung nggak itu kira-kira?" tanya jaksa.
Kusnadi lalu menyebutkan bahwa hal tersebut berkesinambungan.
Jaksa KPK lalu peringatan saksi Kusnadi sudah disumpah.
"Saudara sudah disumpah. Saya ingatkan biar saudara tidak nanti termakan sumpahnya," kata jaksa KPK.
"Kalau yang ditenggelamkan itu saya yang ngelarung, Pak. Ngelarung pakaian," jelas Kusnadi.
Jaksa lalu menanyakan apa kaitannya saudara kemudian hubungan antara nomor sekretariat dan ngelarung.
"Bagaimana hubungannya? Nyambung nggak?' tanya jaksa.
Kemudian Kusnadi mengatakan kegiatan melarung kegiatan yang sering dilakukan kader PDIP.
"Pak, kalau PDIP itu sering kegiatan ngelarung. Sering dengan ngelarung kader yang biasa minta doa," kata Kusnadi.
Terus, lanjut jaksa saudara mau jadi apa? Minta baju saudara dilarung.
Kemudian Kusnadi mengatakan ingin mendapatkan rezeki.
"Ya pengen-pengen ikut rejekinya kan," ngeles Kusnadi.
https://news.detik.com/berita/d-7905...hasto?single=1

Cecaran itu disampaikan jaksa saat Kusnadi dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) untuk anggota DPR Harun Masiku dan perintangan penyidikan, terdakwa Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/5/2025). Mulanya, jaksa mendalami nama kontak Hasto di ponsel Kusnadi.
Kusnadi mengaku memberi nama 'Sekjen' di kontak handphone-nya. Nomor Hasto yang dia simpan dengan nama 'Sekjen' itu juga nomor negara Indonesia.
Kusnadi mengaku tidak tahu apakah Hasto punya nomor lain selain yang ia simpan tersebut. Lalu, jaksa menanyakan nomor dengan nama Sri Rejeki Hastomo.
"Kalau yang nama Sri Rejeki Hastomo itu nomor siapa?" tanya jaksa.
"Nomor Kesekretariatan Pak," jawah Kusnadi.
Kusnadi mengatakan ponsel dengan nomor Sri Rejeki Hastomo itu merupakan nomor kesekretariatan. Dia menuturkan nomor itu dipegang staf DPP.
"Yang pegang siapa?" tanya jaksa.
"Yang pegang kadang-kadang staf-stafnya. Kadang kalau bapak keluar bisa di Satgas," jawab Kusnadi.
"Siapa yang pegang?" cecar jaksa.
"Banyak Pak kalau yang ikut pas ditugasin," jawab Kusnadi.
"Kan ada orangnya kan nggak mungkin satu HP dipegang bareng-bareng. Siapa yang dipercaya pegang HP?" cecar jaksa.
"Orang kesekretariatan," jawab Kusnadi.
Baca juga:
Staf PDIP Akui Terima Pesan Dokumen Pemeriksaan KPK Terkait Harun Masiku
Jaksa kemudian terus mencecar Kusnadi. Jaksa mencari tahu siapa yang memegang nomor atas nama 'Sri Rejeki Hastomo'.
Namun, tetap saja nKusnadi tidak menjawab pertanyaan jaksa dengan tegas. Kusnadi hanya mengatakan banyak orang yang memegang nomor itu, karena nomor itu adalah nomor kesekretariatan.
"Namanya banyak. Kadang kalau kepala Kesekretariatan memang Pak Adi," jawab Kusnadi.
"Yang pegang HP yang saya tanyakan," timpal jaksa.
"Iya. Artinya di Kesekretariatan itu kan ada orangnya. Yang banyak siapa saja? Sebutkan namanya," pinta jaksa.
"Kadang saya, buat balas WA. Kadang kalau yang ikut Satgas," jawab Kusnadi.
Jaksa tak puas dengan jawaban Kusnadi. Jaksa mencecar Kusnadi agar menyebutkan nama pemegang ponsel dengan nomor Sri Rejeki Hastomo tersebut.
"Kan saya nanya nama orang. Sebutkan namanya kan lebih banyak," cacar jaksa.
"Kadang Kepala Kesekretariatan megang," jawab Kusnadi.
"Siapa namanya?" tanya jaksa.
"Mas Adi," jawab Kusnadi.
"Siapa lagi?" cecar jaksa.
"Yang paling banyak saya sama Mas Adi," jawab Kusnadi.
Baca juga:
Hasto Tulis Surat Lagi dari Balik Jeruji, Singgung Kesaksian Kader PDIP
Jaksa lalu mendalami nama panggilan kepala kesekretariatan DPP PDIP, Adi. Kusnadi mengaku memanggil Adi dengan sebutan bapak.
"Kemudian saudara sama Mas Adi panggilannya apa?" tanya jaksa.
"Bapak," jawab Kusnadi.
"Bukan Mas Adi? Tadi barusan Mas Adi ngomongnya," ujar jaksa.
"Kadang Mas Adi kadang Bapak," jawab Kusnadi
Jaksa juga mencecar bagaimana dia biasa memanggil Hasto. Kusnadi mengaku memanggil Hasto dengan sebutan pak.
"Kalau saudara manggil Pak Hasto apa?" tanya jaksa.
"Pak," jawab Kusnadi.
"Bukan bapak?" cecar jaksa.
"Nggak," jawab Kusnadi.
"Kalau ke Adi malah Bapak, Hasto malah Pak. Nggak kebalik itu," timpal jaksa.
"Pak Hasto, gitu," jawab Kusnadi.
"Bukan bapak? Nggak kebalik?" tanya jaksa.
"Nggak," jawab Kusnadi.
Lebih lanjut, jaksa juga mendalami Kusnadi terkait komunikasi dengan nomor Sri Rejeki sebelum pemeriksaan di KPK. Namun, Kusnadi mengaku lupa.
"Ketika sebelum pemeriksaan di KPK tadi apa ada komunikasi saudara dengan nomor hp yang saudara save dengan nama Sri Rejeki Hastomo tadi?" tanya jaksa.
"Komunikasi apa?" timpal Kusnadi memastikan pertanyaan jaksa.
"Ya komunikasi percakapan di HP yang disave nama Sri Rejeki Hastomo. Ada nggak?" tanya jaksa.
"Lupa," jawab Kusnadi.
Jaksa menampilkan nomor Sri Rejeki menggunakan kode negara Inggris Raya yakni +447. Kusnadi mengaku ia yang memberi nama nomor ponsel itu dengan nama Sri Rejeki Hastomo.
"Baik. Itu ada nomor Sri Rejeki Hastomo. Nomornya tercatat +447. Itu nomor Indonesia setahu saudara? Saudara ngerti nggak?" tanya jaksa.
"Kurang tahu itu nomor apa. Kayaknya luar negeri," jawab Kusnadi.
"Itu yang memberikan nama Sri Rejeki Hastomo itu saudara sendiri atau awalnya begitu?" tanya jaksa.
"Awalnya gitu," jawab Kusnadi.
"Memang namanya seperti itu atau saudara sendiri yang menyimpan dengan nama Sri Rejeki Hastomo?" tanya jaksa.
"Oh saya Pak," jawab Kusnadi.
Baca juga:
Saat Pengacara Hasto Bergantian Jawab soal Hasto Bentak Kader PDIP
Jaksa bertanya alasan Kusnadi memberi nama Sri Rejeki Hastomo. Jaksa mencecar Kusnadi apakah nama Hastomo merujuk ke Hasto.
"Kenapa saudara menyimpan dengan nama Sri Rejeki Hastomo?" tanya jaksa.
"Saya terinspirasi Sri Rejekinya saja. Biar dapat rejeki," jawab Kusnadi.
"Kalau Hastomonya apa?" cecar jaksa.
"Tambahan saya saja," jawab Kusnadi.
"Apa mengacu pada Hasto?" cecar jaksa.
"Nggak," jawab Kusnadi.
Jaksa Cecar Saksi Kusnadi Soal Perintah Tenggelamkan
"Kemudian ada perintah lagi dari Sri Rezeki Hastomo. Yang itu ditenggelamkan saja, tidak usah memikir sayang dan lain-lain," kata jaksa kepada saksi Kusnadi di persidangan
Kemudian Kusnadi mengatakan bahwa seingatnya itu kegiatan melarung.
Apa yang dilarung, tanya jaksa kembali.
Kusnadi lalu mengungkapkan yang dilarung yakni pakaian.
"Tadi kan di atas (isi percakapan whatsapp) bahasanya mengenai HP ini saja yang dipakai. Kemudian saudara respon, oke thanks. Kemudian Sri Rezeki Hastomo respon untuk ditenggelamkan. Sementara sekarang saudara kemudian menyebutkan larung. Nyambung nggak itu kira-kira?" tanya jaksa.
Kusnadi lalu menyebutkan bahwa hal tersebut berkesinambungan.
Jaksa KPK lalu peringatan saksi Kusnadi sudah disumpah.
"Saudara sudah disumpah. Saya ingatkan biar saudara tidak nanti termakan sumpahnya," kata jaksa KPK.
"Kalau yang ditenggelamkan itu saya yang ngelarung, Pak. Ngelarung pakaian," jelas Kusnadi.
Jaksa lalu menanyakan apa kaitannya saudara kemudian hubungan antara nomor sekretariat dan ngelarung.
"Bagaimana hubungannya? Nyambung nggak?' tanya jaksa.
Kemudian Kusnadi mengatakan kegiatan melarung kegiatan yang sering dilakukan kader PDIP.
"Pak, kalau PDIP itu sering kegiatan ngelarung. Sering dengan ngelarung kader yang biasa minta doa," kata Kusnadi.
Terus, lanjut jaksa saudara mau jadi apa? Minta baju saudara dilarung.
Kemudian Kusnadi mengatakan ingin mendapatkan rezeki.
"Ya pengen-pengen ikut rejekinya kan," ngeles Kusnadi.
https://news.detik.com/berita/d-7905...hasto?single=1



Diubah oleh mbappe007 08-05-2025 15:45




bryanaugent730 dan dragunov762mm memberi reputasi
2
449
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan