Ajang lomba futsal antar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya yang digelar pada Sabtu (3/5/2025) diwarnai insiden tawuran antar suporter. Alih-alih menjadi ajang silaturahmi antar pelajar, kegiatan yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu justru memicu bentrokan antara suporter SMA Wachid Hasyim 2 Surabaya dan SMAN 13 Surabaya.

Aksi tawuran tersebut sempat terekam kamera warga dan viral di media sosial. Dalam insiden tersebut, seorang siswa berinisial MF (16) menjadi korban pengeroyokan hingga mengalami sejumlah luka di kepala dan punggung.

Menurut kesaksian DA (15), salah satu teman korban, peristiwa itu terjadi saat MF hendak mengambil sepeda motornya untuk pulang usai menyaksikan pertandingan futsal di GOR kampus Surabaya Barat sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itulah MF diduga diserang oleh sekelompok remaja dari suporter lawan, sementara dua temannya berhasil melarikan diri.

“Kondisi teman saya setelah dikeroyok mengalami luka memar di kepala, kuping kiri, hidung, luka bekas tendangan di area punggung, dan penuh luka cakar,” ujar DA pada Selasa (6/5/2025).

DA menduga aksi pengeroyokan dipicu oleh psywar antar suporter yang terjadi sebelum pertandingan dimulai. Ketegangan semakin meningkat usai salah satu tim mengalami kekalahan.

“Kami menduga, awalnya dari psywar antar suporter. Tapi belum bisa dipastikan alasan pasti pengeroyokan itu,” tambahnya.

membenarkan adanya dugaan kasus pengeroyokan. Namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum menerima laporan resmi dari korban maupun keluarga.

“Informasi sementara, pemicu tawuran diduga karena salah satu suporter tidak terima timnya kalah,” jelas AKP Sandi.

Sebagai langkah antisipasi agar konflik tidak meluas, pihak kepolisian telah memanggil kepala sekolah dari kedua tim futsal untuk melakukan mediasi dan mencari solusi terbaik.



INFO LENGKAPNYA DI SINI