- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
First Look: USAF Mulai Ground Test YFQ-44A, Apakah Akan Jadi Pengganti Jet Tempur ?
TS
si.matamalaikat
First Look: USAF Mulai Ground Test YFQ-44A, Apakah Akan Jadi Pengganti Jet Tempur ?
Quote:
Siap terbang tahun ini, fighter drone ini kabarnya sedang menjalani ground testbersama USAF. Foto: USAF
Drone telah jadi elemen penting dalam perang modern Gan, sejak meletusnya perang antara Rusia dan Ukraina; pesawat tak berawak yang ringan dan murah telah merubah arah pertempuran. Sebenarnya sebelum perang antara Rusia dan Ukraina pecah, drone sudah eksis. Tapi, waktu itu belum banyak yang serius menjajaki lebih lanjut tentang kemampuan lain dari drone.
Setelah 3 tahun perang di tanah Ukraina, berbagai perusahaan pertahanan di penjuru dunia baru mulai serius mengembangkan kemampuan drone untuk misi pertempuran. Drone yang lebih murah biaya produksinya, kini mulai dikembangkan menjadi calon kuat pengganti pesawat tempur di masa depan.
Salah satu perusahaan di Amerika bahkan sudah menyerahkan prototype yang disebut sebagai fighter drone. Dilihat dari namanya, drone memang dirancang untuk misi pertempuran. Untuk saat ini drone tersebut diberi kode desainisasi YFQ-44A dan punya nama panggilan kesayangan Fury. Dan untuk kode FQ diberikan USAF pada Maret 2025. F adalah kode untuk Fighter, Q kode untuk drone dan tambahan huruf Y sebagai kode untuk prorotype.
Drone ini dibuat oleh perusahaan swasta bernama Anduril yang berbasis di California. Dilihat dari depan, desain Fury sekilas terlihat mirip ikan hiu. Sementara untuk desain keseluruhan masih tampak konvensional, dengan dua sayap panjang di depan dan dua sayap ekor di belakang ditambah sirip tegak yang menjulang ke atas.
Drone uji tersebut juga memiliki sistem kamera yang menghadap ke depan di atas hidungnya. Kamera yang dipasang di hidung setidaknya akan membantu memberikan visual untuk kontrol dan kesadaran situasional tambahan selama pengujian awal.
Quote:
Close-up, tampak ada kamera di atas hidung drone. Foto: USAF
Menurut informasi yang diterima The War Zone, drone Fury versi produksi akan semi-otonom (hampir otonom), di mana tidak ada manusia yang menerbangkan pesawat dari jarak jauh. Desain YFQ-44A mungkin dapat mengakomodasi sensor pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) di posisi yang sama di atas hidungnya. Pihak Anduril telah memperlihatkan desain sensor inframerah pasif yang disebut Iris tahun lalu.
Sensor Iris terutama ditujukan untuk digunakan pada pesawat berawak dan tak berawak, dan dapat digunakan sebagai bagian dari sistem peringatan atau penargetan rudal, menurut keterangan perusahaan tersebut. Perlu juga dicatat bahwa sensor IRST sebelumnya telah muncul di posisi yang sama pada salah satu drone MQ-28 Ghost Bat Australia.
Kemampuan penginderaan pasif, termasuk IRST, diharapkan menjadi fitur utama fighter drone di masa depan, dan Angkatan Udara AS telah menguji kemampuan ini pada drone lain sebagai bagian dari pekerjaan lebih luas yang terkait dengan program tersebut.
Pada bagian intake udara YFQ-44A, memiliki bentuk sudut lebih menonjol daripada desain ilustrasi yang dipublikasikan sebelumnya. Untuk roda pendaratan ada tiga dengan pintu rongga roda pendaratan hidung yang berbentuk trapesium yang dikaitkan dengan desain tersembunyi (stealth/siluman).
Quote:
Foto: USAF
Ada juga sederet antena yang tampak seperti antena konformal, serta saluran masuk udara tambahan, terlihat jelas di bagian atas badan pesawat. Setidaknya juga ada satu saluran masuk udara kecil tambahan, serta bagian terbuka di sisi samping hidung drone.
Fakta menarik nih Gan, Fury sendiri sudah didesain sejak 2010 lalu oleh Blue Force Technologies. Jadi, sejak 2010 di Amerika sana sudah mikir tentang membuat drone untuk pertempuran masa depan. Beda dengan disini yang masih meributkan hal tidak penting. Pada 2023, Blue Force Technologies kemudian diakuisisi oleh Anduril.
Sebenarnya masih banyak yang belum terungkap dari drone ini Gan, semisal di mana nanti tempat senjata akan ditempatkan ? Kemungkinan untuk tempat senjata akan dipasang di dalam perut drone. Seperti desain pada ruang senjata milik F-35 dan F-22. Dan senjata itu tidak akan dipasang di bawah sayap seperti jet tempur atau drone tempur pada umumnya.
Penempatan senjata di bagian dalam pesawat bertujuan membuat pesawat punya kemampuan stealth alias siluman, sehingga sulit dideteksi oleh radar lawan. Sementara, untuk pilihan mesin yang dipakai juga belum diungkap ke publik.
Quote:
Close-up bagian tengah drone. Foto: USAF
Menurut keterangan USAF, pada 1 Mei 2025; mereka telah memulai ground testuntuk Fury. Drone dijadwalkan segera terbang akhir tahun ini. Ground test meliputi uji coba sistem propulsi, avionik, integrasi otonom, dan antarmuka kontrol darat. Uji coba ini akan memvalidasi kinerja, menginformasikan keputusan desain di masa mendatang, dan mempersiapkan sistem untuk uji terbang akhir tahun 2025. Sementara produksi massal direncanakan pada tahun 2026.
Selain YFQ-44A, pihak USAF juga akan menguji drone serupa buatan General Atomics yang diberi nama YFQ-42A. Untuk drone ini belum ada foto terbaru yang dirilis. Kedua perusahaan akan saling berkompetisi untuk mengamankan kontrak dari USAF.
Fighter drone merupakan bagian dari Collaborative Combat Aircraft (CCA) yang dibuat oleh USAF. Drone yang dibuat dari program ini nantinya akan dapat sebutan Increment 1. Total ada 100 sampai 150 unit drone di masa mendatang yang akan dibeli. Pangkalan Angkatan Udara Beale di California kini sudah ditunjuk sebagai Aircraft Readiness Unit (ARU), untuk uji coba operasional fighter drone.
Quote:
YFQ-42A buatan General Atomics,
USAF juga telah mendirikan Unit Operasi Eksperimental (EOU) di Pangkalan Angkatan Udara Creech di Nevada untuk membantu pengembangan dan penyempurnaan konsep operasi CCA meliputi taktik, teknik, dan prosedur terkait. Mereka juga telah menggunakan berbagai pesawat berawak dan tak berawak selama bertahun-tahun sebagai pengganti sementara fighter drone.
USAF masih mengeksplorasi bagaimana mereka akan memasukkan CCA ke dalam konsep operasi dan struktur kekuatannya secara keseluruhan, tetapi pejabat angkatan lainnya secara konsisten mengatakan mereka mengharapkan drone akan memberikan dampak transformatif. Kemunculan CCA akan menjadi revolusi baru untuk pertempuran udara di masa mendatang. Kini era dronisasi sudah dimulai, di mana drone akan segera dapat peran penting dalam pertempuran modern.
Referensi Tulisan: The War Zone,
Sumber Gambar: USAF
4l3x4ndr4 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
436
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan