Seperti yang kita tahu perempuan memang dikenal dengan sikapnya yang cerewet dan banyak bicara. Tapi jangan salah, sikap cerewet seorang perempuan justru menjadi kunci utama untuk memutus penyebaran virus covid-19 lho. Karena di dalam sebuah keluarga pasti ada seorang ibu yang perduli dan khawatir dengan anggota keluarga nya hingga ia pasti akan lebih bawel atau cerewet dari biasanya. Ibaratnya perempuan merupakan alarm terbaik didalam rumah tangga dan keluarga. Perempuan lah yang akan dan harus lebih aktif untuk memberikan edukasi terhadap anggota keluarga akan bahaya virus Covid-19. Oleh karena itu perempuan Indonesia bukan hanya seorang ibu tapi seluruh perempuan Indonesia harus lebih aktif agar bisa menjadi proteksi terbaik untuk melindungi seluruh anggota dari paparan virus covid-19.

Tidak heran jika memang perempuan lah yang jauh lebih terdampak akibat pandemi karena mereka harus bisa lebih aktif untuk bisa melakukan banyak hal, bukan hanya sebagai ibu rumah tangga tapi juga pengingat, guru untuk anak-anak dirumah, memastikan tiap anggota keluarga tetap sehat dan terjaga asupan gizinya. Bahkan karena peran ibu yang amat penting sampai ada iklan layanan masyarakat yang mengingatkan bahwa semua orang harus ingat dengan pesan ibu. Ingat ya sobat perempuan, ibu, istri adalah orang hebat yang bisa melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan. Jadi teruslah beri support dan kasih sayang agar ia tidak lelah karena harus mengurus banyak hal apalagi semenjak pandemi covid-19 masuk ke Indonesia.

Perempuan adalah makhluk sosial yang begitu hebat, jadi jangan sekali-kali kamu merendahkan perempuan ya, berikan mereka apresiasi dengan souvenir hand sanitizer yang akan selalu menjaganya dari virus.

Semenjak awal masuknya virus covid-19 ke Indonesia, pemerintah sudah membuat banyak peraturan yang harus dipatuhi guna untuk memutus penyebaran virus covid-19. Meskipun sampai saat ini pandemi masih ada tapi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah memberikan dampak yang cukup besar. Seperti sudah diberlakukannya new normal yang mebuat kita semua jadi lebih mudah untuk beraktifitas meskipun tidak sama seperti awal sebelum adanya pandemi. Meskipun belum 100% membaik, setidaknya saat ini masyarakat sudah mulai bisa beraktifitas dan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tapi kamu sadar gak sih ternyata semua kebijakan berupa protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah itu merupakan wujud nyata perang masyarakat Indonesia terutama perempuan untuk melawan pandemi. Jika di era Kartini dan pahlawan nasional yang lain semua orang harus bersatu untuk melawan penjajah, di era modern saat ini masyarakat Indonesia di harapkan untuk bisa bersatu melawan pandemi virus covid-19. Selalu sediakan hand sanitizer model touchland ini dalam keluarga anda.

Kartini sangat terkenal dengan kutipan dan judul bukunya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kutipan dan judul buku Kartini tersebut menjadi pengingat dan renungan masyarakat Indonesia terutama perempuan bahwa akan ada terang setelah gelap. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia pandemi adalah masa yang kelam, masa yang sulit karena banyak hal terhalang oleh virus covid-19. Bahkan untu bertemu dengan orang dan keluarga tersayang saja jadi sulit, oleh karena itu situasi pandemi ini dirasa menjadi situasi yang kelam. Meskipun sedang mengalami masa yang sulit bukan berarti kita harus terus terpuruk dan bersedih, tapi kita harus bisa bangkit dengan melawan nya. Walaupun tidak bisa dipastikan kapan pandemi akan berakhir, tapi dengan usaha yang telah kita lakukan dengan mematuhi segala kebijakan protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh, maka tidak mungkin jika Indonesia bisa terlepas dari pandemi virus covid-19. (gunakan selalu masker yang berkualitas untuk menjaga anda dan orang sekitar anda)

Karena seperti yang kita tahu, jika kita berusaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19, maka jumlah penyebarannya juga akan semakin berkurang. Jadi kalau kita terus berusaha maka kita pasti akan menerima hasil nya, semoga pandemi segera berakhir dan terang yang kita nantikan akan segara tiba