Kayak AS! Houthi Yaman Umumkan Blokade Udara Menyeluruh Terhadap Israel, Pesawat Komersial Diharap Jangan Lewat!

Blokade merupakan strategi militer yang dilakukan oleh satu pihak untuk mencegah akses masuk atau keluar dari area tertentu di wilayah musuh, biasanya di pantai. Tindakan ini bertujuan untuk melemahkan musuh dengan menghambat pasokan dan dukungan. Dalam konteks perang, blokade bisa menjadi senjata yang sangat efektif untuk mencapai tujuan militer.

Blokade udara adalah larangan bagi pesawat sipil untuk terbang di area tertentu, terutama di tempat yang sedang mengalami konflik bersenjata. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan penerbangan dan mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan. Dengan adanya blokade ini, diharapkan pesawat sipil tidak terjebak dalam situasi berbahaya.

Amerika Serikat bisa dikatakan sebagai pihak di dunia ini yang sering melakukan blokade udara untuk maskapai penerbangan, ini tujuannya salah satunya adalah agar jangan sampai pesawat tersebut tertembak musuh atau di tembak oleh tentara Amerika Serikat itu sendiri.







Dikutip dari antaraNews tertanggal (5/5), peringatan ini diumumkan langsung oleh juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea yang disiarkan Al-Masirah TV. Ini adalah upaya kelompok tersebut untuk membantu Hamas yang sekarang pun sedang berperang melawan militer Israel.

Houthi memang pihak yang paling getol membela rekannya di Palestina tersebut, setelah yang sealiran lainnya seperti Hezbollah di Lebanon mereda. Serangannya pun cukup signifikan, ditandai dengan kemarin serangan rudal yang mengenai bandara Ben Gurion, setelah tahun lalu (19/7) pun sempat drone Houthi menyerang Israel yang menewaskan 1 orang.

Akibat larangan dan serangan terbaru Houthi ini, diketahui Air Europa, Swiss International Air Lines, Lufthansa, ITA Airways, dan Brussels Airlines, membatalkan penerbangan dari dan menuju Israel. Serangan tersebut langsung ditanggapi pula oleh Benjamin Netanyahu dalam pidatonya, pihaknya berjanji akan melakukan pembalasan, baik kepada Houthi maupun sekutunya, Iran.



Wah, ini seharusnya bisa diambil rujukan untuk yang akan melancong atau maskapai penerbangan di negara manapun nih gansist, terutama yang dari Indonesia yang mungkin ke eropa melewati daerah tersebut. Sebenarnya nggak perlu larangan terbang juga sih, seandainya wilayahnya adalah wilayah konflik bersenjata, mending dihindari.

Risikonya mengerikan, salah satu contoh tragedi memilukan pernah terjadi pada penerbangan pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17 Amsterdam-Malaysia. Yang ditembak jatuh di perbatasan Rusia-Ukraina pada 17 Juli 2014. Dalam peristiwa mengerikan ini, seluruh penumpang yang berjumlah 298 dinyatakan tewas.

Semoga peringatan-peringatan seperti yang dilakukan oleh milisi Houthi Yaman itu bisa jadi pertimbangan terlebih dahulu, mengingat dampaknya yang luar biasa.


Sumber Tulisan dan Gambar:

AntaraNews

Kompas