- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Viral Tapi Menyentil! Tren Kesenjangan Sosial di TikTok, Apa Makna Tersembunyi?


TS
ranggadias12
Viral Tapi Menyentil! Tren Kesenjangan Sosial di TikTok, Apa Makna Tersembunyi?

Belakangan ini, platform TikTok kembali diramaikan oleh sebuah tren viral yang dikenal dengan sebutan “kesenjangan sosial”. Tren ini menampilkan percakapan lucu antara dua individu dengan latar belakang ekonomi yang berbeda, dan meskipun dikemas secara humoris, tren ini menyentuh isu yang lebih serius: perbedaan kelas sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Tren Kesenjangan Sosial di TikTok?
Tren kesenjangan sosial di TikTok biasanya hadir dalam bentuk dialog ringan antara dua orang, yang sering digambarkan sedang dalam tahap pendekatan atau PDKT. Namun, karena mereka berasal dari kelas ekonomi yang berbeda, percakapan tersebut sering berakhir dengan kesalahpahaman yang kocak tapi juga menyedihkan.
Ciri khas dari video ini adalah kemunculan teks “(Kesenjangan Sosial)” di akhir video, dengan iringan lagu Just a Friend to You dari Meghan Trainor. Lagu ini seolah menambah nuansa ironis dari percakapan yang terjadi.
Contoh Konten Viral yang Menarik Perhatian
Berikut beberapa contoh dialog dalam tren kesenjangan sosial yang viral di TikTok:
A: “Kamu mau makan all you can eat?”
B: “Yes, I can.”
A: “Bentar ya, aku mau mancing dulu.”
B: “Mancing ikan?”
A: “Mancing sanyo (pompa air).”
A: “Kok baju ditaruh di lantai?”
B: “Bukan, itu keset.”
Dialog-dialog seperti ini menggambarkan perbedaan kebiasaan dan standar hidup yang sangat terasa. Beberapa kreator TikTok seperti @aziarizzza, @sastra.silalahii, dan @julllsaurus turut mempopulerkan tren ini dan membuatnya semakin viral di linimasa.
Di balik tawa yang muncul dari konten ini, terdapat kritik sosial yang halus terhadap ketimpangan ekonomi yang masih nyata di tengah masyarakat. Alih-alih menjadi bentuk perundungan atau simbol kekerasan verbal, tren ini justru disukai karena mampu menyampaikan pesan secara ringan dan menghibur.
Tren kesenjangan sosial ini mengajak audiens untuk merenung, bahwa standar hidup dan akses terhadap fasilitas dasar tidak selalu sama. Perbedaan tersebut bisa menjadi penghalang bahkan dalam hubungan asmara, karena latar belakang ekonomi bisa membawa tantangan tersendiri.
Dampak Sosial dan Realitas di Balik Tren
Tren kesenjangan sosial di TikTok juga membuka mata kita terhadap beberapa kenyataan di dunia digital, antara lain:
1. Flexing dan Gaya Hidup Mewah
Banyak pengguna media sosial menampilkan gaya hidup glamor, mulai dari tas bermerek, makan di restoran mahal, hingga liburan ke luar negeri. Hal ini berpotensi menciptakan rasa minder atau iri di kalangan pengguna dari kelas ekonomi menengah ke bawah.
2. Ketimpangan Akses Informasi
Masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki akses internet yang memadai. Padahal, akses internet sangat penting untuk mendapatkan informasi, pendidikan, hingga peluang kerja.
Tren ini memancing berbagai respons dari warganet. Salah satunya, komentar akun @alm*** yang menulis:
“Trend kesenjangan sosial ini sangat menghibur kemiskinanku.”
Ada pula komentar dari akun @tru**** yang mengatakan:
“Malu tapi lucu banget ih tren kesenjangan sosial.”
Komentar-komentar ini mencerminkan bagaimana publik melihat tren tersebut sebagai cerminan realita yang dibungkus dalam bentuk hiburan.
Tren kesenjangan sosial di TikTok bukan sekadar hiburan semata. Ia menjadi cermin sosial yang menunjukkan betapa jurang antara si kaya dan si miskin masih terasa di kehidupan kita. Lewat platform seperti TikTok, para kreator tidak hanya menciptakan tawa, tapi juga mengajak kita untuk merenung, berdiskusi, dan memahami pentingnya empati serta keadilan sosial.
Dengan memahami makna di balik tren ini, kita diajak untuk lebih peka terhadap isu-isu sosial di sekitar kita dan tidak menilai orang lain hanya dari status ekonomi mereka.
INFO LENGKAPNYA DI SINI






rizkync108 dan 3 lainnya memberi reputasi
0
482
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan