TRIBUN-MEDAN.com – Viral di media sosial cerita seorang wanita mendengar percakapan tiga guru muda yang sedang menikmati makan siang di sebuah restoran.

Dalam percakapan tersebut, ketiga  guru  tersebut itu dengan santainya mengumpat anak murid mereka.

Bahkan, mereka tak ragu-ragu untuk mengolok-olok kondisi keluarga salah seorang siswa, hingga menghina pekerjaan ayah siswa tersebut.

Menurut wanita yang membagikan kisah ini melalui media sosial, percakapan tersebut tidak hanya sekedar lelucon, tetapi mengandung sindiran yang menyakitkan.

Dikutip dari Mstar.com Senin (5/5/2025) dalam unggahannya, ia menulis bahwa para guru itu berbicara sambil tertawa tanpa menyadari bahwa percakapan mereka dapat didengar oleh orang-orang di sekitar mereka.

“Kepada guru muda yang menghabiskan waktu makan kalian tadi dengan mengumpat anak murid kalian, saya hanya ingin pesan satu hal, cari pekerjaan lain dan jangan jadi guru,” tulis wanita tersebut.

“Bercanda tentang siswa kalian yang ayahnya memiliki usaha cuci mobil, mengejek jilbab anak murid kalian, dan orang lain. Sakit hati saya mendengar. Mulut kalian memang jahat. Semua anak murid kalian dibicarakan dan bahkan ada yang dihina,” tambahnya.

Wanita tersebut juga menuturkan bahwa kejadian ini membuka matanya tentang kenyataan segelintir pendidik yang tidak memberi teladan yang baik kepada siswa.

Kecewa dan merasa tidak terima dengan perlakuan guru-guru tersebut, ia pun memilih untuk mengungkapkan perasaannya melalui unggahan di media sosial.

Sebagian besar netizen yang membaca unggahan tersebut juga turut memberikan komentar negatif terhadap sikap ketiga guru tersebut.

Mereka menilai bahwa guru seharusnya menjadi teladan dalam segala hal, baik dari sisi pendidikan maupun perilaku sosial.

Saat ditanya mengapa tidak menegur langsung ketiga guru itu pada saat kejadian, wanita tersebut mengaku bahwa saat itu ia merasa sangat marah dan sedih.

"Saat itu saya sangat marah dan sedih. Saya pikir kalau anak saya jadi bahan fasilitasi. Tapi saya tahu, guru-guru anak saya baik-baik. Saya rasa saya tidak bisa mengendalikan kemarahan saya jika saya menegur mereka secara langsung. Saya masuk ke kantor dan menangis karena sangat sedih," ungkap wanita tersebut.

Reaksi dari netizen pun beragam. Banyak yang sepakat dengan wanita tersebut dan merasa bahwa apa yang dilakukan  guru  ketiga itu adalah perilaku yang tidak pantas, mengingat mereka adalah sosok yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada generasi muda.

Beberapa netizen bahkan berkomentar bahwa guru seharusnya menjaga sikap, terutama saat berada di luar lingkungan sekolah, karena apa yang mereka lakukan dapat mempengaruhi citra profesi mereka.

"Itu belum dengar di ruang guru lagi. Seharusnya saat itu langsung ditegur saja. Sekarang pekerjaan menjadi guru bukan lagi karena passion. Yang penting bisa mendapatkan gaji," tulis beberapa netizen.

"Banyak siswa saya yang bekerja. Beberapa di antaranya bahkan akan mengikuti ujian Sijil Pelajaran Malaysia karena keterbatasan biaya dari keluarga. Tapi saya tidak pernah membahas mereka. Saya paham mereka tidak bekerja hanya untuk hiburan," tambah seorang netizen lainnya.

Kejadian ini menimbulkan perbincangan hangat di media sosial tentang sikap profesionalisme guru.

Para netizen berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, dan para pendidik diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dalam mendidik anak-anak bangsa.

tribunnews.com