- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pilu Roni, Terbang dari Batam Kuburkan Anak Tewas Ditembak Kapolres Belawan


TS
mabdulkarim
Pilu Roni, Terbang dari Batam Kuburkan Anak Tewas Ditembak Kapolres Belawan

Kompas.com - 05/05/2025, 17:52 WIB Goklas Wisely , Eris Eka Jaya Tim Redaksi Lihat Foto Suasana Roni Asmara (40) tak kuasa menahan tangis saat menaburkan bunga ke makam anaknya, Muhammad Suhada (15), di Jalan KL Yos Sudarso, Kota Medan pada Senin (5/5/2025).(KOMPAS.com/GOKLAS WISELY )
MEDAN, KOMPAS.com - Roni Asmara (40) tak kuasa menahan tangis saat menaburkan bunga ke makam anaknya, Muhammad Suhada (15), di Jalan KL Yos Sudarso, Kota Medan, pada Senin (5/5/2025). Roni bersama mantan istrinya pun merelakan kepergian Suhada.
Selepas mengikuti acara pemakaman, Roni bercerita baru mengetahui kabar Suhada tertembak polisi pada Minggu (4/5/2025) pagi. Mendapati hal itu, Roni yang berada di Batam lantas cemas dan menanti kabar terbaru tentang Suhada.
"Awalnya saya dapat kabar anak dirawat di rumah sakit karena ditembak di bagian perut," kata Roni saat ditanyai di lokasi pemakaman.
Pada Senin dini hari tadi, sekitar pukul 02.30 WIB, Roni dihubungi mantan istrinya untuk memberi kabar duka, bahwa Suhada telah menghembuskan napas terakhirnya. Roni pun terkejut dan menangis. Senin pagi tadi, Roni lekas memesan tiket pesawat untuk terbang dari Batam ke Bandara Internasional Kualanamu lalu menuju rumah duka.
Sejauh ini, Roni belum mengetahui bahwa orang yang menembak anaknya adalah Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan.
Usai Jalani Perawatan Roni mengungkapkan, sejauh ini mendapati informasi bahwa Suhada mulanya ikut-ikutan melihat orang tawuran di Tol Belmera.
"Belum tahu. Ya harapan saya, ya gimana baiknyalah. Diusut tuntaslah," sebut Roni.
Adapun Roni menyebutkan sudah pisah dengan istrinya sejak Suhada berumur dua bulan. Kala itu pula, Roni merantau ke Batam dan menikah lagi. Meski begitu, sepengenalannya Suhada adalah anak yang baik.
"Enggak pernah dia bermasalah. Ya yang paling saya ingat, saya bolak-balik mengajak dia ikut dengan saya, tetapi tidak pernah mau. Saya sudah coba bujuk agar tinggal bersama, tetapi dia tetap mau sama ibunya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Whisnu Hermawan, mengungkapkan seorang dari dua remaja yang tertembak Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, meninggal pada Senin (5/5/2025) di rumah sakit.
Adapun Oloan mengaku terpaksa menembak untuk membubarkan massa tawuran yang menyerang dirinya pada saat mengemudikan mobil di Jalan Tol Belmera, Kecamatan Medan Belawan, Belawan, Minggu (4/5/2025).
Dalam insiden tersebut, dua remaja dilaporkan tertembak, salah satunya, M Suhada (17), dilaporkan meninggal dunia. "Kami turut berdukacita, satu di antara korban meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit. Saya atas nama Kapolda Sumatera Utara, beserta jajaran, mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya adik," ujar Whisnu saat diwawancarai wartawan di Mapolda Sumut, Senin (5/5/2025).
https://medan.kompas.com/read/2025/0...olres-belawan.
Sosok MS yang Tewas Diduga Ditembak Kapolres Belawan, Remaja Putus Sekolah dan Kerja Serabutan

Tayang: Senin, 5 Mei 2025 16:03 WIB
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-inlihat fotoSosok MS yang Tewas Diduga Ditembak Kapolres Belawan, Remaja Putus Sekolah dan Kerja Serabutan
Tribun Medan/Fredy Santoso
SOSOK KORBAN - Suasana duka di rumah almarhum MS (15) remaja tewas diduga tertembak peluru Kapolres Pelabuhan Belawan, Senin (5/5/2025). Korban tewas usai perut bagian depan kanannya kena peluru. Dia merupakan sosok remaja yang putus sekolah dan kesehariannya adalah bekerja serabutan.
TRIBUNNEWS.COM - MS (15), seorang remaja yang tewas diduga ditembak oleh Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, ternyata merupakan pemuda yang putus sekolah.
MS merupakan warga Jalan Kolonel Yos Sudarso Lingkungan II, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan yang diduga ditembak AKBP Oloan ketika dirinya terlibat dalam tawuran di dekat gerbang Tol Belawan pada Minggu (4/5/2025) dini hari.
Dikutip dari Tribun Medan, MS adalah anak kedua dari empat bersaudara.
Salah satu anggota keluarga MS, Zainuddin menuturkan korban semasa hidupnya bekerja serabutan setelah putus sekolah.
"Dia anak kedua dari empat bersaudara. Sudah gak sekolah lagi, kerja lah bantu orang tuanya,"kata Zainuddin pada Senin (5/5/2025).
Sementara, kronologi menurut Zainuddin, MS tidak pamit ke keluarga saat hendak keluar rumah.
Dia menuturkan, pada waktu yang sama, sebenarnya korban seharusnya menjaga adiknya di rumah.
Pasalnya, kata Zainuddin, ibu korban tengah menjaga orang tuanya yang sedang sakit.
Namun korban malah meninggalkan adiknya di rumah, lalu bergabung dengan rekan-rekannya.
"Ibunya ini kan lagi jaga orang tua sakit, jadi di rumah ini ada adeknya. Dia seharusnya jaga adek. Entah bagaimana ceritanya dia kumpul sama kawannya," ungkap Zainuddin.
Zainuddin menyebut pihak keluarga baru mengetahui MS tewas pada Minggu dini hari sekira pukul 05.00 WIB.
Adapun MS disebut menderita luka tembak di bagian perut sebelah kanan hingga menembus ke belakang.
Kronologi Versi Polisi
Sementara, menurut polisi, peristiwa penembakan berawal ketika personel Polres Pelabuhan Belawan menerima laporan adanya tawuran antar kelompok pada Minggu dini hari kemarin.
Insiden tawuran itu disebut merembet hingga ke sekitar gerbang Tol Belawan sehingga mengganggu pengguna jalan.
Setelah itu, Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, langsung bergerak ke lokasi tawuran.
Pada momen tersebut, diduga sekelompok remaja yang tawuran tengah melempari pengendara yang melintas.
"Jadi bentrokan antar kampung, berkembang dari jam 11 malam kemudian ada residunya hingga ke dekat dengan tol. Ketika Kapolres lewat tol, terjadi pelemparan terhadap beberapa kendaraan yang lewat situ,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Senin (5/5/2025).
Melihat insiden tersebut, AKBP Oloan mencoba untuk menghalau. Namun, lantaran diduga ada perlawanan dari kelompok yang tawuran, Kapolres disebut menembakkan peluru langsung ke arah kelompok MS.
"Namun mereka melawan sehingga Kapolres melakukan diskresi menembak para masyarakat tersebut," jelas Irjen Whisnu.
Akibat tembakan yang diduga dari senjata AKBP Oloan, dua remaja menjadi korban yaitu MS dan rekannya berinisial B (17).
Adapun MS berujung meninggal dunia dan B kini masih dirawat secara intensif di RS Bhayangkara Medan.
"Memang ada korban, kini sedang dibawa ke rumah sakit. Satu diantaranya meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit," katanya.
Terpisah, AKBP Oloan menuturkan bahwa penembakan dilakukan lantaran kelompok remaja yang tawuran dinilai sudah membahayakan baginya.
“Sudah diberikan peringatan. Tapi mereka tetap menyerang dengan brutal. Ini bukan lagi tawuran biasa, ini sudah masuk kategori penyerangan terhadap simbol negara,” cerita AKBP Oloan.
https://www.tribunnews.com/regional/...utan?page=all.
Tawuran lalu Serang Kapolres Belawan, 17 Pelaku Konsumsi Narkoba, Tim Khusus Dibentuk Periksa Oloan

Kompas.com - 05/05/2025, 16:49 WIB Rahmat Utomo, Eris Eka Jaya Tim Redaksi 1 Lihat Foto Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan saat menjawab pertanyaan wartawan di Mapolda Sumut, Senin (5/5/2025)(Rahmat Utomo/Kompas.com)
MEDAN, KOMPAS.com - Kapolres Belawan, AKBP Oloan Siahaan, diserang sekelompok orang saat menertibkan tawuran di seputaran Jalan Tol Belmera, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, pada Minggu (3/5/2025).
Selanjutnya, polisi berhasil menangkap 20 pelaku penyerangan dan tawuran. Setelah dites urine, 17 di antaranya positif menggunakan narkoba.
"Sebanyak 17 orang yang kami amankan dan dari hasil cek urine semuanya positif narkoba, jadi hasil urine-nya adalah narkoba jenis ganja," ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan saat ditanya wartawan di Polda Sumut, Senin (5/5/2025).
Whisnu mengatakan, sebelum terlibat tawuran, diduga para pelaku juga mengonsumsi narkoba jenis ganja tersebut.
"Artinya, sebelum mereka tawuran, mereka mengonsumsi narkoba dahulu. Ini kami evaluasi untuk melakukan tindakan tegas terhadap bandar narkoba di daerah arah Belawan," ujar Whisnu. Dia juga mengatakan, ada beberapa wilayah yang menjadi basis narkoba dan pihaknya pun berkomitmen untuk memberantasnya
. "Kami masih ingat bahwa beberapa waktu lalu, pada saat anggota kami melakukan operasi (penggerebekan narkoba) di Belawan, motor kami dibakar, anggota kami disandera. Untuk itu, kami selalu tegas untuk pemberantasan narkoba," ucapnya.
Kendati demikian, Oloan tidak menampik bahwa saat insiden penyerangan terjadi, ia sempat melakukan tembakan ke arah massa yang menyerangnya. Akibat hal itu, seorang remaja, MS (15), yang berada di lokasi kejadian, terkena tembakan dan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Whisnu mengatakan, pihaknya kini telah membentuk tim khusus untuk memeriksa Oloan demi memastikan apakah tindakan yang dilakukan Oloan sesuai prosedur atau tidak.
"Ini demi transparansi, kami tidak main-main terhadap penegakan hukum. Kalau memang beliau salah, kami tindak; kalau memang beliau betul, ya kami sampaikan kepada media," ujar Whisnu saat ditanya wartawan di Polda Sumut, Senin (5/5/2025). Koordinasi dengan Mabes Polri Di sisi lain, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk menonaktifkan Oloan sementara agar bisa lebih fokus memeriksa Oloan.
"Hari ini saya akan melaporkan kepada Mabes Polri dulu karena kalau Kapolres kan harus dari Mabes Polri (penonaktifannya), tetapi (untuk) pemeriksaan (Oloan) itu, tim sudah dibuat hari ini," katanya.

Lihat Foto REMAJA TEWAS: Suasana duka di rumah almarhum Muhammad Syuhada (15) remaja tewas diduga tertembak peluru Kapolres Pelabuhan Belawan, Senin (5/5/2025). Korban tewas usai perut bagian depan, kanannya kena peluru. ( TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO) Whisnu juga menegaskan pihaknya akan mengungkap persoalan ini secara terang benderang.
"Apa yang terjadi secara nyata di lokasi pada hari Minggu pagi itu, apa nyatanya (akan) kami sampaikan. Kami juga mengundang Kompolnas untuk bisa hadir dan memonitor hasilnya nantinya," ujarnya.
Sebelumnya, Oloan Siahaan mengalami situasi menegangkan saat diserang oleh kelompok pelaku tawuran di Jalan Tol Belmera. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menjelaskan petugas mendapatkan informasi mengenai tawuran antar-pemuda di simpang Kantor Camat Belawan pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
Menanggapi informasi tersebut, Oloan segera memimpin apel untuk mengantisipasi tawuran susulan dan melaksanakan siaga di posko Berkawan hingga pukul 02.00 WIB. Setelah itu, Oloan meninggalkan posko untuk memantau situasi keamanan di wilayah lain.
"Saat memasuki Tol Belmera, dia (Oloan) mendapati adanya tawuran. Para pelaku tawuran ini melakukan penghadangan terhadap mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan," ucap Ferry dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com.
Setelah sopir mobil dinas Oloan berhenti, Oloan turun dan melepaskan tiga kali tembakan peringatan. Namun, para pelaku tawuran tetap menyerang dengan menembakkan mercon dan melemparkan batu. Dalam situasi tersebut, Oloan mengambil keputusan untuk menembak ke arah para pelaku sebanyak tiga kali, yang diarahkan ke bagian kaki.
"Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Namun, kondisi di lokasi kurang terang," kata Ferry. Akibat insiden tersebut, dua remaja mengalami luka tembak. Salah satunya, berinisial MS, mengalami luka di bagian perut, sementara B (17) terluka di bagian tangan.
https://medan.kompas.com/read/2025/0...age=all#page2.
Mengapa masyarakat dan organisasi-organisasi di Medan mendukung aksi penembakan ini?


4l3x4ndr4 memberi reputasi
1
257
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan