Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Valuta Asia Kompak Kalahkan Dolar AS, Rupiah Kini di Rp16.375/US$
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka menguat, sesuai perkiraan, membuka pekan yang akan padat oleh berbagai agenda perekonomian penting dan berpengaruh.

Di pasar spot, seperti terlihat dari data realtime Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,16% di level Rp16.403/US$. Pada pukul 09:08 WIB, rupiah makin menguat di Rp16.375/US$, menguat 0,37%.

Rupiah melanjutkan penguatan setelah pada pekan lalu mencetak kinerja mingguan terbaik sejak Januari 2023.

Di Asia, penguatan rupiah menjadi yang terbaik setelah dolar Taiwan yang melesat hingga 4,09%, lalu ringgit juga menguat 1,22% pagi ini, disusul oleh yen 0,55%, dolar Singapura 0,54%, kemudian peso 0,29%, yuan offshore 0,27%. Tidak ada mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS pagi ini.

Di pasar offshore, rupiah NDF bergerak menguat juga di kisaran Rp16.407/US$ pagi ini.

Penguatan rupiah berlangsung di tengah reli indeks saham yang makin meyakinkan. IHSG dibuka menguat 0,42% di level 6.844. Sementara di pasar surat utang negara, seperti terlihat dari data OTC Bloomberg, harga obligasi pemerintah cenderung tertekan.

Yield SUN 1Y naik 9,2 bps pagi ini ke level 6,409%. Lalu tenor 2Y juga naik 1,9 bps kini di 6,441%. Adapun tenor 5Y juga naik 3,3 bps di level 3,2 kini di 6,650%. Adapun tenor 10Y naik 1 bps di 6,885%.

Valuta Asia Kompak Kalahkan Dolar AS, Rupiah Kini di Rp16.375/US$
Analisis Teknikal Nilai Rupiah Senin 5 Mei 2025 (Riset Bloomberg Technoz)


Secara teknikal, rupiah sudah menembus level resistance terdekat dan kini berpeluang melanjutkan penguatan menuju resistance selanjutnya di Rp16.340/US$.

Sementara trendline sebelumnya pada time frame daily menjadi support psikologis potensial pada level Rp16.500/US$. Kemudian, target pelemahan lanjutan untuk kembali ke level Rp16.550/US$.

Mencermati tren perdagangan sepekan ke depan, selama nilai rupiah bertengger di atas Rp16.400/US$ usai keberhasilan menguat, maka masih ada potensi untuk lanjut menguat hingga Rp16.300/US$.

Pertumbuhan ekonomi RI

Hari ini para pelaku pasar akan mencermati rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal 1-2025.

Hasil konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg sampai Senin pagi, memperkirakan, Produk Domestik Bruto RI pada tiga bulan pertama tahun ini, ketika terjadi puncak konsumsi masyarakat dengan kedatangan Idulfitri, diprediksi malah mencatat kontraksi 0,9% dibanding kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter).

Dalam hitungan tahunan, pertumbuhan PDB kuartal satu diperkirakan cuma naik 4,93%. Kelesuan itu terutama karena ketidakpastian global akibat perang tarif, juga laju konsumsi yang masih kesulitan bangkit meski ada perayaan Lebaran yang biasanya mengerek pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Bila angka itu terealisasi, maka akan menjadi capaian pertumbuhan PDB Indonesia yang terendah sejak kuartal III-2021 ketika laju ekonomi hanya 3,53% akibat perekonomian yang mati suri terhantam pandemi.

Ekonom Bloomberg Economics Tamara Henderson menunjuk walau ekonomi kuartal pertama terutama terbebani oleh ketidakpastian tarif AS, sejatinya indikator aktivitas konsumsi, investasi juga manufaktur di Indonesia kesemuanya menunjukkan pelemahan signifikan bahkan sebelum kebijakan tarif AS diumumkan.

"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini melemah, dengan pertumbuhan 4,97% year-on-year, dari sebesar 5,02% pada kuartal sebelumnya," kata Tamara dalam kajiannya.

Ramalan dari LPEM Universitas Indonesia juga tak jauh berbeda. Ekonom LPEM UI Teuku Riefky memperkirakan, PDB Indonesia pada kuartal 1-2025 hanya tumbuh 4,94% dengan rentang estimasi 4,93%-4,95%. "Keseluruhan tahun 2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 4,95% dengan kisaran 4,9%-5,0%," kata Riefky dalam kajian yang dilansir pekan lalu.

Perekonomian RI makin kesulitan tumbuh mengandalkan faktor musiman seperti libur akhir tahun ataupun musim Lebaran. Sementara mesin pertumbuhan struktural ekonomi juga melemah dalam beberapa tahun terakhir seperti terlihat dari pelemahan daya beli, penyusutan jumlah kelas menengah juga produktivitas sektoral yang melemah persisten. Hal itu ditambah faktor eskternal, eskalasi perang dagang.

Badan Pusat Statistik dijadwalkan akan menggelar konferensi pers pengumuman kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal 1-2025 pada Senin hari ini.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...i-rp16-375-us/


Sekali2 kasih berita positif (biar ga dimarahin bajjer terus).. emoticon-Ngakak (S)

Kalau ada kebutuhan valas, sebaiknya sekarang dibeli dulu. Ke-depan masih belum jelas apakah penguatan ini akan berlangsung lama/tidak

BI kemungkinan akan ambil momen ini untuk menurunkan suku bunga..
beacuka1Avatar border
7rocksAvatar border
billy.ar15Avatar border
billy.ar15 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
299
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan