Kaskus

News

indosniperAvatar border
TS
indosniper
[SERIUS GAN!] Pasien Cewek di Malang Ngaku Dilecehkan Dokter Saat Dirawat, Kok Bisa?!

[SERIUS GAN!] Pasien Cewek di Malang Ngaku Dilecehkan Dokter Saat Dirawat, Kok Bisa?!
FotoIlustrasi

Gan, ada kabar nggak enakdari dunia medis yang bikin geram. Seorang pasien cewek di Malang, inisial QAR, curhat di IG tentang pengalamannya yang katanya jadi korban dokter cabul saat lagi dirawat di rumah sakit swasta. 🥴

Ceritanya viral setelah QAR posting di akun IG-nya @qorryauliarachmah, dia blak-blakan cerita soal kejadian yang katanya terjadi akhir September 2022. Waktu itu dia lagi sakit sinusitis & vertigo, terus ke IGD salah satu RS swasta di Kota Malang.

Pasien kan ya wajar dapat penanganan medis. Tapi yang bikin aneh, dokter umum berinisial YAmalah minta QAR nyatat nomor WA pribadi, katanya buat kirim hasil rontgen. Lah kok bukan dari bagian administrasi ya? 🤨

QAR diem aja awalnya, tapi makin hari makin banyak WA dari si dokter — padahal nggak pernah dibales! Dan makin parahnya lagi, pas QAR udah mulai membaik dan siap pulang, dokter YA ini malah ‘dateng jenguk’bawa stetoskop, dan minta periksa-periksa padahal udah ada dokter penanggung jawab. 😒

“Pas diperiksa, dia minta buka baju. Katanya mau cek jantung, tapi lama banget. Aku udah nggak nyaman, terus dia malah keluarin HP dan ngarahin kamera ke badanku,” tulis QAR. 😡

QAR udah nanya langsung, "Ngapain, dok?" tapi dijawab ngeles, katanya lagi bales WA. Yang ada, QAR yakin dia mau ambil foto/video. Langsung deh dia usir si dokter itu dari kamar.

QAR juga sempat mau cerita ke perawat, tapi jadi ragu karena katanya dokter YA dikenal ‘baik’. Akhirnya dia cuma simpan sendiri trauma itu… sampai akhirnya memutuskan speak up.

Unggahan ini langsung viral, banyak warganet menduga si dokter praktek di RS terkenal di Jalan Raya Blimbing Indah, Malang. Nggak lama, nama dan data si dokter mendadak hilang dari Google. Hmmm… makin mencurigakan?

Update dari Rumah Sakit: Dokter Dinonaktifkan Sementara

Pihak Persada Hospitalakhirnya buka suara. Mereka mengakui kalau YA adalah dokter mereka, dan sekarang udah dinonaktifkan sementara selama proses investigasi internal jalan.

“Kami tegas menolak segala bentuk pelanggaran etik. Kalau terbukti, akan kami tindak sesuai hukum,” kata pihak Humas RS.

Nah Gan… Gimana Menurut Lo Semua?

Apakah langkah RS udah tepat?

Kenapa korban sering takut speak up kalau pelakunya "berstatus tinggi" kayak dokter?

Perlu nggak sih sistem pengawasan ekstra buat tenaga medis yang sering interaksi langsung sama pasien tanpa pengawasan?

Kasus ini nggak cuma soal dugaan pelecehan aja, tapi juga soal kepercayaanmasyarakat ke profesi yang seharusnya ngelindungi, bukan nyalahgunakan posisi.

Yuk diskusi, gan. Tapi inget, ini isu sensitif — jaga komentar tetap sopan & respect ke korban ya.

Kalau agan/aganwati punya pengalaman atau opini soal kejadian kayak gini, jangan ragu share di sini. Kadang sharing bisa bantu korban lain lebih berani speak up! 💬


bagauAvatar border
4l3x4ndr4Avatar border
4l3x4ndr4 dan bagau memberi reputasi
2
212
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan