- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rekayasa Foto Prabowo dan Jokowi, Sandy Tumiwa Polisikan Akun Media Sosial


TS
mbappe007
Rekayasa Foto Prabowo dan Jokowi, Sandy Tumiwa Polisikan Akun Media Sosial
Rekayasa Foto Prabowo dan Jokowi, Sandy Tumiwa Bersama RAMPAS Polisikan Sejumlah Akun Media Sosial
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Artis sekaligus pegiat budaya, Sandy Tumiwa melaporkan sejumlah akun media sosial ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (30/4/2025).
Sandy membuat laporan didampingi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Rumah Amanat Mandiri Prabowo Subianto (DPW RAMPAS) Setia 08 Berdaulat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Chohir Anwar serta sejumlah pengurus organisasi.
Sejumlah akun, salah satunya akun X @raiayamyami dilaporkan terkait unggahan konten yang diduga hasil rekayasa menggunakan artificial intelligence (AI).
Mereka merekayasa foto dengan AI membuat Prabowo dan Jokowi berciuman. Selain itu ada juga
yanag merekayasa foto membuat wajah Prabowo dan Jokowi menyerupai babi.
Sandy yang juga Pembina RAMPAS Jateng menyatakan bahwa konten tersebut sangat menghina Presiden Prabowo dan Jokowi serta meresahkan masyarakat.
"Saya di sini menjadi saksi pelapor terhadap sejumlah akun yang diduga menghina presiden dan mantan presiden kita," kata Sandy dalam siaran tertulis pada Jumat (2/5/2025).
Sandy berharap aparat penegak hukum segera menindaklanjuti laporannya dan menindak tegas akun-akun tersebut sesuai hukum yang berlaku.
"Hal ini sebagai bentuk perlindungan menjaga kedaulatan negara dan kehormatan bangsa yang tersimbol pada sosok Presiden kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandy pun menyampaikan keprihatinannya atas kondisi media sosial saat ini yang marak dengan ujaran kebencian serta penyebaran kabar bohong atau hoaks.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi saat ini, di mana kebebasan berpendapat di media sosial sudah sangat kebablasan dan cenderung hanya menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks saja. Hal Ini bisa merusak moral bangsa jika tidak segera ditangani dengan tegas dan terukur,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPW RAMPAS Jateng Chohir Anwar menekankan pentingnya menjaga kehormatan presiden.
“Marwah Kepala Negara adalah kehormatan kita semua sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, baik presiden saat ini maupun yang sebelumnya. Oleh karena itu kita masyarakat Indonesia harus menjaga simbol-simbol negara sebagai sebuah bangsa yang berdaulat serta mewujudkan perjuangan Belanegara sesuai konstitusi kita,” tuturnya.
Chohir menilai penggunaan teknologi AI untuk menyebarkan ujaran kebencian atau penghinaan merupakan bentuk penyalahgunaan kebebasan berekspresi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja karena bertentangan dengan konstitusi dan membuat kegaduhan di masyarakat.
"Cintailah Presiden kita seperti kita menyayangi Ayah kita sendiri," ucap Chohir
https://wartakota.tribunnews.com/202...n-media-sosial




WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Artis sekaligus pegiat budaya, Sandy Tumiwa melaporkan sejumlah akun media sosial ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (30/4/2025).
Sandy membuat laporan didampingi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Rumah Amanat Mandiri Prabowo Subianto (DPW RAMPAS) Setia 08 Berdaulat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Chohir Anwar serta sejumlah pengurus organisasi.
Sejumlah akun, salah satunya akun X @raiayamyami dilaporkan terkait unggahan konten yang diduga hasil rekayasa menggunakan artificial intelligence (AI).
Mereka merekayasa foto dengan AI membuat Prabowo dan Jokowi berciuman. Selain itu ada juga
yanag merekayasa foto membuat wajah Prabowo dan Jokowi menyerupai babi.
Sandy yang juga Pembina RAMPAS Jateng menyatakan bahwa konten tersebut sangat menghina Presiden Prabowo dan Jokowi serta meresahkan masyarakat.
"Saya di sini menjadi saksi pelapor terhadap sejumlah akun yang diduga menghina presiden dan mantan presiden kita," kata Sandy dalam siaran tertulis pada Jumat (2/5/2025).
Sandy berharap aparat penegak hukum segera menindaklanjuti laporannya dan menindak tegas akun-akun tersebut sesuai hukum yang berlaku.
"Hal ini sebagai bentuk perlindungan menjaga kedaulatan negara dan kehormatan bangsa yang tersimbol pada sosok Presiden kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandy pun menyampaikan keprihatinannya atas kondisi media sosial saat ini yang marak dengan ujaran kebencian serta penyebaran kabar bohong atau hoaks.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi saat ini, di mana kebebasan berpendapat di media sosial sudah sangat kebablasan dan cenderung hanya menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks saja. Hal Ini bisa merusak moral bangsa jika tidak segera ditangani dengan tegas dan terukur,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPW RAMPAS Jateng Chohir Anwar menekankan pentingnya menjaga kehormatan presiden.
“Marwah Kepala Negara adalah kehormatan kita semua sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, baik presiden saat ini maupun yang sebelumnya. Oleh karena itu kita masyarakat Indonesia harus menjaga simbol-simbol negara sebagai sebuah bangsa yang berdaulat serta mewujudkan perjuangan Belanegara sesuai konstitusi kita,” tuturnya.
Chohir menilai penggunaan teknologi AI untuk menyebarkan ujaran kebencian atau penghinaan merupakan bentuk penyalahgunaan kebebasan berekspresi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja karena bertentangan dengan konstitusi dan membuat kegaduhan di masyarakat.
"Cintailah Presiden kita seperti kita menyayangi Ayah kita sendiri," ucap Chohir
https://wartakota.tribunnews.com/202...n-media-sosial

Konten Sensitif


Konten Sensitif



Diubah oleh mbappe007 03-05-2025 20:44
0
655
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan