Kaskus

Entertainment

caturkristiyaniAvatar border
TS
caturkristiyani
Apakah Kalian Percaya Sakit Karena Makhluk Halus?
Apakah Kalian Percaya Sakit Karena Makhluk Halus?


Apakah Kalian Percaya Ada Sakit Terkena Sihir?

Jadi bulan April tuh aku sakit 2 minggu lebih. Bisa bayangin, kan? 2 minggu lebih tuh cukup lama buat ibu anak 2. Karena aku masih dibutuhkan anak-anakku, sedangkan aku belum bisa memuhi kebutuhannya karena hanya bernaring di rumah sakit.

Aku sampai berganti 3 rumah sakit. Karena yang pertama, belum sembuh malah disuruh pulang karena mau dikasih rujukan buat operasi. Tapi apa? Sampai sekarang jadwal dokter yang mengoperasi belum muncul di aplikasi JKN. Kalaupun muncul, tulisan di rujukan untuk rawat jalan, otomatis akan balik lagi menunggu jadwal operasi. Tapi semoga aja langsung operasi, ya, bolak-balik jarak jauh dari Pati ke Solo dengan kondisi sakit tuh kurang nyaman rasanya.

Balik lagi ke cerita awal. Jadi, pas aku dipulangkan dokter dalam kondisi belum sembuh, besoknya langsung rawat inap di RS lain yang sama-sama RS Islam bukan RSUD. Di sana aku mendatangkan tukang terapi sendiri karena dimasukkan ke poli dalam, padahal penyakitku poli saraf. Di RS sebelumnya sudah dimasukkan ke poli saraf, tapi begitulah kondisinya.

Di RS kedua, selain saraf, aku terkena tipes. Akhirnya selama 8 hari dirawat, aku sering diambil darah hingga badanku kurus kering. Aku mendatangkan tukang terapi sendiri, karena terapi di RS tersebut tidak ada.

Waktu itu, aku susah buang air sambil tidur. Jadi, tiap pipis harus bangun. Namun, aku terbiasa pipis sambil tidur ketika sakit. Aku berinisiatif buat meminta pasang kateter. Malam-malam dokter jaga datang katanya kantung kemih kosong, jadi kalaupun dipasang kateter tidak akan keluar urinnya.

Baiklah aku pasrah. Di hari berikutnta, aku minta kateter lagi, tetapi dokter jaga dan perawat tidak berani ACC, harus meminta persetujuan dokter DPJP. Itu lama sekali hingga perutku sakit. Berhari-hari aku memaksakan diri buat mengejan untuk mengeluarkan urin. Sampai hari ketiga, barulah di acc dokter DPJP. Namun, saat itu suami lagi di luar, jadi menunggu suami sampai dulu.

Beberapa jam suami baru sampai RS, aku bilang untuk tanda tangan pemasangan kateter. Pas suami ke lokasi, petugasnya tidak ada. Akhirnya aku menunggu beberapa jam sampai malam hari baru bisa tanda tangan. Namun, aku harus nunggu perawat memasang kateter. Lama sekali aku menunggu sampai akhirnya perawat datang.

Namun, perawat ini tidak paham cara memasang kateter. Aku kan perempuan. Bukan lubang tengah yang akan dimasukin katetera, tetapi lubang klitoris yang akan dimasukin kateter. Kalau ingat ini rasanya aku sedih banget, kok ada ya perawat semacam itu. Apa pas praktik tidak memperhatikan? Akhirnya aku kasih tahu kalau lubang tengah yang harus dimaskin. Tapi perawatnya ngeyel. "Bukannya ini buat mens?" tanyanya. Aku bilang, "ya memang itu lubangnya, Kak. Saya sudah pernah dipasang kateter 2 kali pas lahiran," jawabku.

Akhirnya perawat tersebut memasukkan kateter lewat lubang tengah dan itu kasar sekali. Sampai-sampai aku kesakitan dan ngilu, tapi aku tarik napas dan diam saja. Kemudian aku tanya, "bisa keluar, kan, Kak?"

"Iya, bisa," jawab perawat tersebut tanpa merasa bersalah, bilang terima kasih, atau maaf. Dia benr-benar biasa saja ekspresinya.

Dan pada saat melepas kateter, si perawat asal tarik aja. Padahal posisi kateter dikunci. Di sini rasanya ngilu dan sakit sekali. Perawat tersebut masih biasa aja lalu izin ke aku buat ambil alat. Akkhirnya kuncinya dibuka, setelah dibuka kateter ditarik kasar sekali. Lagi-lagi aku merasakan ngilu.

Nah, pada saat aku menggunakan kateter, seseorang yang lumayan dekat dengan aku menelepon suamiku. Tapi pas menelepon tidak boleh aku mendengarkan. Tiba-tiba saja orang tersebur mengobatkan aku ke dukun tanpa seizinku dan tanpa sepengetahuanku. Aku yakin kalau itu dukun dibantu oleh jin. Karena dukun tersebut tahu kalau aku terkena gaib dari depan rumah karena aku habis melempar sesuatu dan terkena makhluk gaib tersebut.

Kemudian dukun tersebut meminta diriku untuk meminta maaf ke orang tuaku. Katanya sakitku ada hubungannya dengan kesalahanku kepada orang tuaku. Ini jelas-jelas aneh, padahal aku aja tidak tahu nama dukun tersebut dan dukun tersebut pun tidak tahu wajahku. Ini kalau bukan dibantu jin tidak akan bisa. Karena aku pernah membaca referensi kalau jin bisa mencuri informasi dari langit. Namun, sebelum informasi tersebut didapatkan semuanya, jin tersebut terkana panah api. Jadi, jin hanya mendapatkan sebagian informasi.

Kemudian hasil dari dukun tersebut disuruh merebuskan daun sawo dan dibalurkan ke kulitku yang sakit! Aku hanya mengikuti sekali aja, besoknya aku tidak mau, mau dipaksa bagaimanapun aku tidak mau. Aku bilang kalau aku tidak nyaman. Akhirnya tidak ada yang bisa memaksaku.

Setelah pulang dari RS tersebut aku pulang ke rumah. Istirahat 3 hari, tapi belum ada perubahan, malah panasnya turun naik. Sudah minum air cacing, fufang, hasilnya sama aja, masih sering demam. Kulit jariku sampai mengelupas sakung keringnya.

Akhirnya setelah 3 hari di rumah, aku mencari ambulance. Meski sulit, aku tetap mencari ambulance untuk diriku yang mau opname lagi ke RSUD. Akhirnya mendapatkan ambulance desa. Namun, karena suami masih di rumah mertua menjengum anakku yang pertama di sana, akhirnua sopir ambulance mau rapat dulu.

Setelah 1 jam saat suami sudah pulang, ambulance datang. Tak ada bet, ternyata isinya tandu yang kerasnya kayak batu. Tapi aku bersyukur daripada tidak dapat ambulance.

Di RSUD alhamdulillah ada perubahan, karena diberikan motivasi oleh perawat, meski perawatnya cukup cerewet-cerewet. Wkwk.

Problem timbul lagi, di RS masih sering demam. Saat mau dipulangkan, aku bilang besok aja, di hari itu tidak demam. Tapi aku masih mau mengecek demam lagi atau enggak. Kalau demam lagi, aku mau ditunda aja pulangnya. Eh, ternyata besoknya demam lagi. Tapi aku bilang agak mendingan, akhirnya dipulangkan hari itu juga.

Problem lagi. Kemarin hari, pas aku chat admin perihal ambulance, katanya ambulance RS bisa mengantar sampai ke rumah. Aku bilang ke perawat, perawat malah bilang gimana kalau tetanggamu kaget, kamu pakai ambulance. Aku bilang kalau sudah terbiasa pakai ambulance, bahkan anakku yang khitan aja pakai ambulance. Akhirnya perawat mengiyakan.

Tapi tepat di hari pulang ke rumah, ambulance tidak bisa mentarkan. Akhirnya aku istirahat sebentar karena badan masih sakit. Aku masih tetap di bed. Akhirnya aku pesan grab.

Seorang perawat laki-laki datang membawa kursi roda. Aku bilang aku tidak bisa duduk. Tapu perawat tersebut ngeyel, dan aku tetap dengan jawaban yang sama. Akhirnya perawat tersebut pergi tampa sepatah kata pun.

Driver grab sudah datang. Aku bilang kalau mau didorong perawat. Akhirnya kisaran 15 menit+ perawat tersebut muncul lagi dan mendorong bedku. Dan sampailah di depan RS. Mobil grab datang, karena aku kesulitan duduk, aku tiduran di grab dengan bantal. Meski susah naik dan susah mau ke posisi tidur, aku tidak menyerah. Akhirnya aku bisa tiduran. Aku pegangan kuat-kuat, takut ada rem mendadak.

Sesampainya di rumah, aku disambut tetanggaku, ibuku, anakku, dan kedua mertuaku. Alhamdulillah, bahagia hati ini.💓

d0njuantAvatar border
d0njuant memberi reputasi
1
276
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan