Kaskus

News

lowbrowAvatar border
TS
lowbrow
Produsen Tahu Miris Kedelai Amerika Dulunya Tak Laku, Kini Justru Banjiri Indonesia

Produsen Tahu Miris Kedelai Amerika Dulunya Tak Laku, Kini Justru Banjiri Indonesia

Ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor Amerika membuat para produsen tahu harus menanggung kenaikan harga yang tidak terkendali.

Di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur para produsen tahu terpaksa membeli kedelai impor meski harganya tidak stabil karena terpengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Dalam beberapa waktu terakhir saja harga kedelai impor Amerika yang menguasai pasar melonjak, dari yang sebelumnya berkisar Rp8.700 menjadi Rp11.000 per kilogram.

Produsen tahu, Dindin Badrudin (65) mengatakan terpaksa membeli kedelai impor untuk bahan baku produksi tahu karena kini tidak memungkinkan lagi untuk mendapat kedelai lokal.

"Dulu pas era (Presiden) pak Soeharto sebenarnya produsen tahu enggak ada yang pakai kedelai impor. Semua produsen pakai kedelai lokal," kata Dindin di Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025).

Menurutnya kala itu seluruh produsen tahu di Indonesia ogah menggunakan kedelai impor karena kualitasnya yang buruk, pun sejak dahulu kedelai lokal sudah masuk ke pasaran.

Bukan tanpa sebab dari segi ketahanan tahu yang diproduksi menggunakan kedelai lokal jauh lebih tahan lama dibandingkan kedelai impor dari Amerika, Vietnam, atau China.


Tahu yang diproduksi menggunakan kedelai lokal mampu bertahan hingga empat hari, sementara bila menggunakan kedelai impor hanya mampu bertahan maksimal dua hari.

"Saya bukannya membenarkan dan membela, tapi itu penyebab sekarang banyak oknum produsen pakai formalin. Alhamdulillah kalau untuk produk saya enggak pakai formalin," ujarnya.

Berdasar pengalamannya sebagai produsen tahu sejak era tahun 80, Dindin menuturkan dari segi rasa tahu yang diproduksi menggunakan kedelai lokal juga lebih sedap.

Sehingga saat suplai kedelai lokal mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar, tidak ada produsen tahu yang memilih menggunakan kedelai impor untuk bahan baku produksi.

Varietas kedelai lokal yang ditanam para petani pada berbagai wilayah di Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Lampung sepenuhnya menguasai pasaran.

"Harganya juga stabil, karena diatur pemerintah. Makanya dulu kedelai impor enggak laku. Dulu kedelai yang paling unggulan itu dari Sumbawa, sekarang di pasaran enggak ada," tuturnya.

https://jakarta.tribunnews.com/amp/2...jiri-indonesia
itkgidAvatar border
soelojo4503Avatar border
soelojo4503 dan itkgid memberi reputasi
2
793
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan