Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Wartawan Tempo Dibanting Saat Rekam Polisi Tangkap Demonstran May Day di Semarang
Wartawan Tempo Dibanting Saat Rekam Polisi Tangkap Demonstran May Day di Semarang
Wartawan Tempo Dibanting Saat Rekam Polisi Tangkap Demonstran May Day di Semarang
Kompas.com - 01/05/2025, 22:10 WIB Titis Anis Fauziyah, David Oliver Purba Tim Redaksi 1 Lihat Foto Sejumlah massa demonstran May Day di Kota Semarang, Jawa Tengah, dibawa polisi, Kamis (1/4/2025).(KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

SEMARANG, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi dalam aksi peringatan Hari Buruh atau May Day di Semarang, Kamis (1/5/2025), yang berujung pada penangkapan sejumlah demonstran.

Bahkan, seorang jurnalis Tempo, Jamal Abdun Nashr (32), turut menjadi korban penganiayaan aparat. Berdasarkan pantauan Kompas.com, aksi yang awalnya berlangsung damai oleh gabungan serikat buruh berubah menjadi ricuh ketika massa berpakaian hitam tiba di lokasi.

Saat Massa Berbaju Hitam Serang Polisi Sekitar pukul 17.15 WIB, sejumlah demonstran mulai melempar botol, batu, dan pagar pembatas taman di Jalan Pahlawan ke arah halaman kantor Gubernur Jawa Tengah. Kemudian, pada pukul 17.37 WIB, aparat terlihat menangkap dan menarik paksa sejumlah pengunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

Jamal menjadi salah satu orang yang ditarik oleh diduga polisi yang tidak berseragam ke halaman Kantor Dinas Sosial Jawa Tengah. Ia mengaku diminta menghapus rekaman yang diambilnya saat aparat menangkap demonstran.

“Tadi waktu polisi nangkap beberapa orang, karena menurutku cara nangkapnya kurang manusiawi dengan ditarik, sempat aku dokumentasikan. Seperti biasa kalau waktu nangkep didokumentasikan, akhirnya aku ditarik. Habis itu dibawa masuk, HP-ku diminta, diminta untuk dihapus,” ungkap Jamal.

Jamal menjelaskan bahwa lantaran merekam tindakan aparat, ia ikut ditarik dan mengalami pemukulan.

“Ditarik, sempat dipiting, terus dibanting. Kira-kira semenit lebih. Sempat ngasih lihat ID Pers, aku bilang aku wartawan, mereka bilang ‘ngapain rekam-rekam kami aparat’,” kata Jamal.

Sejumlah awak media yang mengetahui kejadian tersebut langsung membantu Jamal sambil merekam perlakuan aparat terhadap massa aksi. Baca juga: Mahasiswa UKI Tewas di Kampus Bukan Dikeroyok Ia juga menyampaikan bahwa video di ponselnya telah hilang.

“Enggak tahu dihapus atau nggak, tapi di HP-ku udah nggak ada filenya. Bisa keluar karena teman-teman jurnalis lain langsung pada bantuin untuk ngeluarin,” tutur dia. Jamal mengaku sudah menolak dibawa oleh aparat, namun tetap ditarik secara paksa.

“Tanggapanku waktu itu aku nggak pasrah, mencoba bertahan, mencoba tidak terpancing emosi. Akhirnya kena, ini udah beberapa kali kena. Sempat kasih lihat ID Pers juga,” tandas dia.

Sementara, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi mengaku tidak mengetahui insiden salah tangkap jurnalis Tempo. Ia hanya menyebut akan mendalami hal tersebut sekaligus mengiterogasi sejumlah demonstran yang diamankan ke Mapolrestabes Semarang.

"Saya saya belum lihat itu. Saya belum menemukan itu apakah yang bersangkutan wartawan atau mahasiswa atau anarko nanti kita dalami," ujar Syahduddi.

  Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyatakan bahwa kericuhan dipicu oleh kelompok yang bukan bagian dari serikat buruh.

“Di balik ini semua ternyata ada satu kelompok lagi, yaitu kelompok anarko yang bergabung dengan kelompok mahasiswa lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa anarkis,” ujarnya.

Ratusan personel polisi dikerahkan untuk membubarkan massa, dengan mengerahkan gas air mata, water cannon, dan kendaraan bermotor.

“Mereka melakukan pembakaran, pelemparan terhadap petugas. Ini yang kita lakukan tindakan pembubaran terhadap kelompok tersebut dengan cara pendorongan sesuai dengan aturan SOP yang ada di kepolisian,” imbuh Artanto.

: https://regional.kompas.com/read/202...age=all#page2.


Demo May Day Ricuh di Semarang, Ratusan Mahasiswa Terjebak di Kampus Pascasarjana Undip
Wartawan Tempo Dibanting Saat Rekam Polisi Tangkap Demonstran May Day di Semarang
Aparat kepolisian juga telah menangkap sejumlah anggota lembaga pers mahasiswa (LPM).

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
   

Ratusan mahasiswa terjebak di Kampus Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) yang berlokasi di Jalan Imam Bardjo SH, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (1/4/2025) malam. Sebelumnya mereka sempat berpartisipasi dalam unjuk rasa memperingati Hari Buruh yang digelar di depan Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Jateng.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang mengatakan, ratusan mahasiswa terjebak di Kampus Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) yang berlokasi di Jalan Imam Bardjo SH, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (1/4/2025) malam. Sebelumnya mereka sempat berpartisipasi dalam unjuk rasa memperingati Hari Buruh yang digelar di depan Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Jateng.

Pada Kamis sore, kerusuhan antara massa mahasiswa dan aparat sempat terjadi ketika unjuk rasa May Day di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jateng. Aparat yang berusaha membubarkan massa kemudian menembakkan gas air mata dan water canon.

Massa mahasiswa kemudian berlari berhamburan ke Tugu Air Mancur yang berlokasi di Jalan Pahlawan. Aparat berpakaian anti huru-hara, diikuti truk water canon, selanjutnya bergerak ke arah mereka. Massa kemudian mundur dan memasuki Kampus Pascasarjana Undip.

"Hingga saat ini, polisi dan ratusan preman melakukan pengepungan kampus Undip yang didalamnya terdapat 400-an mahasiswa yang sedang mengamankan diri yang membutuhkan bantuan logistik akibat dari kejar-kejaran oleh aparat kepolisian," kata LBH Semarang dalam keterangannya.

Berdasarkan pantauan Republika, hingga pukul 22:00 WIB, lebih dari 100-an orang berpakaian hitam masih berjaga di depan gerbang Kampus Pascasarjana Undip. Jalan menuju kampus tersebut pun diblokade.

Menurut LBH Semarang, aparat kepolisian juga telah menangkap sejumlah anggota lembaga pers mahasiswa (LPM). "Kami mendata dari mahasiswa, lembaga pers mahasiswa (LPM) dipukul, ditangkap, dan dibawa ke Polrestabes Semarang berjumlah 18 orang," kata LBH Semarang.

LBH Semarang mendesak agar para mahasiswa yang ditangkap, termasuk mereka yang terkepung di Kampus Pasca Sarjana Undip, dibebaskan. "Kapolrestabes (Semarang) segera menarik preman dan polisi yang melakukan pengepungan terhadap massa aksi," kata dia.

Aksi kekerasan aparat terhadap jurnalis terjadi di tengah aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day yang digelar di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah, Semarang, Kamis (1/5/2025). Korban kekerasan adalah jurnalis Tempo, Jamal Abdun Nashr (32 tahun).

Jamal memgungkapkan, aksi kekerasan yang dialaminya terjadi ketika aparat kepolisian tengah menangkap beberapa demonstran. "Karena menurutku cara nangkapnya kurang manusiawi, ditarik, sempat aku dokumentasikan. Seperti biasa kalau waktu (aparat) nangkap, didokumentasikan. Akhirnya aku ditarik," kata dia.

Dengan kondisi leher dipiting oleh lengan polisi berpakaian preman, Jamal kemudian dibawa ke halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng yang berlokasi di seberang Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan. "Ditarik, sempat dipiting, terus dibanting. Kira-kira semenit lebih," ucap Jamal.

Jamal mengaku sempat menunjukkan kartu persnya kepada polisi terkait. "Sempat ngasih lihat id pers, aku bilang aku wartawan. Mereka bilang 'Ngapain rekam-rekam kami aparat?," katanya.

Polisi kemudian meminta gawai milik Jamal. "Hp-ku diminta, diminta untuk dihapus (video penangkapan demonstran). Enggak tahu dihapus atau tidak, tapi di hp-ku sudah enggak ada filenya," kata Jamal.

Jamal dilepaskan setelah beberapa jurnalis lain menghampirinya. "Teman-teman jurnalis lain langsung pada bantuin untuk ngeluarin," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi tentang kejadian yang dialami Jamal, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Syahduddi mengaku belum mengetahuinya. "Saya tidak melihat itu, saya belum tahu. Mungkin nanti kita cek, kita dalami lagi," ujar dia.

https://rejogja.republika.co.id/beri...na-undip-part2
ancaman kebebasan mahasiswa danpers
nn2106Avatar border
fcvkedAvatar border
fcvked dan nn2106 memberi reputasi
2
385
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan