Kaskus

Entertainment

jennifersanj640Avatar border
TS
jennifersanj640
Street Feeding: Kebaikan yang Seringkali Jadi Bumerang

Street Feeding: Kebaikan yang Seringkali Jadi Bumerang

Sebagai penyuka kucing akut, bagi saya kehadiran kucing liar yang tiba-tiba mendekat, berlagak imut, dan mengeong-ngeong manja meminta makanan adalah godaan paling besar. Banyak orang yang tidak bisa menolak memberikan sedikit makanan yang mereka miliki saat itu juga, termasuk saya beberapa tahun lalu. Mungkin awalnya hanya sekali, namun kucing punya kemampuan khusus yang membuat kita para manusia luluh dan memberinya makan terus menerus. Hal tersebut memang nampak baik dan tidak berbahaya, namun dalam jangka panjang punya efek luar biasa.

Niat Baik yang Bisa Salah Arah

Street Feeding: Kebaikan yang Seringkali Jadi Bumerang

Alasan utama seseorang rutin memberi makan kucing liar adalah karena rasa kasihan dan keinginan untuk membantu. Kegiatan inilah yang sekarang umum disebut sebagai Street Feeding, sebuah gerakan dimana seseorang atau kelompok yang dengan sadar dan sengajamemberikan makanan secara rutin ke hewan liar, terutama kucing di Indonesia.

Mereka berpikir bahwa dengan memberi makan, mereka telah meningkatkan peluang hidup kucing tersebut. Tapi dalam kenyataannya, kebiasaan ini justru bisa memperburuk kondisi mereka. Ketika kucing liar mulai bergantung pada manusia sebagai sumber utama makanan, mereka perlahan kehilangan kemampuan untuk bertahan hidup secara alami, termasuk kemampuan untuk berburu dan mencari makanan sendiri. Anak-anak kucing yang lahir dari induk kucing yang terlalu sering diberi makan oleh manusia pun tumbuh tanpa keterampilan dasar ini. 

Perlu diingat bahwa kucing adalah salah satu hewan dari sedikit hewan yang mendomestikasi dirinya sendiri, bukan oleh manusia. Secara alami kucing tertarik masuk ke pemukiman manusia karena melihat peluang disana, bukan karena paksaan. Sehingga menyebabkan kucing mampu kehilangan naluri berburunya dengan mudah.

Dampak Terhadap Populasi dan Lingkungan

Konten Sensitif
Street Feeding: Kebaikan yang Seringkali Jadi Bumerang

Street feeding memang terlihat sebagai kegiatan yang aman-aman saja dilakukan. Faktanya, dengan adanya street feeding, kucing-kucing yang diberi makan terus-menerus cenderung tinggal di satu tempat dan berkembang biak di sana. Ketika populasi kucing liar meningkat, akan lebih banyak anak kucing yang lahir dan akhirnya bergantung pada manusia juga. Induk kucing bahkan bisa "menitipkan" anak-anaknya kepada manusia, berharap mereka akan dirawat dan diberi makan. Hal ini tentu menjadi beban emosional dan finansial bagi manusia yang sebelumnya hanya ingin membantu sesekali.

Selain itu, peningkatan populasi kucing liar tersebut tidak serta merta mengurangi populasi tikus, malah sebaliknya. Tikus sebagai hewan liar memiliki banyak predator alami, seperti ular, burung hantu, dan kucing. Menipisnya lahan hijau seperti sawah dan kebun, membuat populasi ular dan burung hantu berkurang drastis, terutama di lingkungan pemukiman. Oleh karena itu, di daerah perkotaan, kontrol pada populasi tikus sangat bergantung pada kemampuan berburu kucing dan anjing liar. Dengan maraknya kegiatan street feeding, keseimbangan ekosistem alam terganggu. Sehingga tidak mengherankan jika banyak yang mengeluhkan adanya peningkatan populasi tikus di daerah mereka.

Street Feeding: Kebaikan yang Seringkali Jadi Bumerang

Dampak lain dari hal ini adalah resiko meningkatnya masalah kesehatan dan lingkungan di daerah terdampak. Yang patut diwaspadai adalah penyakit zoonosis, penyakit yang memiliki kemampuan penularan baik dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Beberapa penyakit zoonosis yang umum ditemui adalah eptospirosis, toxoplasmosis, murine tifus, hantavirus, dan rat-bite fever.  

Dari Kasihan Menjadi Penyesalan

Street Feeding: Kebaikan yang Seringkali Jadi Bumerang

Saya sendiri pernah menjadi penggiat street feeding, merasa saya melakukan kebaikan tapi nyatanya malah menjadi bumerang. Butuh waktu cukup lama hingga akhirnya saya sadar bahwa apa yang saya lakukan salah. Mulai saya sadar adalah ketika banyak kucing di daerah rumah saya akhirnya menetap di rumah, awalnya satu, jadi dua, dan akhirnya jadi banyak. Kedatangan kucing-kucing liar ini tidak hanya membuat kucing peliharaan saya stress, tapi juga tertular penyakit. Mulai dari kutu, ear mites, jamur, hingga parasit. 

Belum lagi kebiasaan kucing liar yang suka pipis dan pup sembarangan karena tidak pernah dilatih sebelumnya. Hal ini membuat rumah saya kotor, bau, memiliki resiko penyakit yang tinggi, dan membawa ketegangan dengan tetangga sekitar rumah karena rumah saya terletak di perumahan dengan halaman yang terbatas. Saya bersyukur saya tersadar dari kekeliruan berpikir saya, walaupun hal itu butuh waktu yang lama pula. 

Street feeding bagi saya boleh saja dilakukan kalau hanya sekali tiap dua minggu, memastikan mereka tidak kelaparan parah. Tapi jangan terlalu rutin hingga mereka ketergantungan, yang ada malah kita bersikap jahat ke mereka. 

Jadi buat gan dan sis yang terbiasa melakukan street feeding, mulai di stop ya! 

0
155
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan