Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Gap BI Rate & Inflasi Melebar: Persepsi Ekonomi Memburuk
Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai selisih yang melebar antara suku bunga acuan atau BI Rate dan angka inflasi di Indonesia merupakan biaya yang harus dibayar akibat persepsi yang buruk terhadap ekonomi Indonesia, baik saat ini maupun prospek di masa mendatang.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menjelaskan, pada umumnya, level suku bunga acuan tak akan jauh berbeda dengan angka inflasi di sebuah negara.

Suku bunga acuan dan inflasi memiliki hubungan yang kuat dan negatif. Secara umum, suku bunga acuan yang tinggi akan membantu menekan inflasi, sementara suku bunga acuan yang rendah dapat mendorong inflasi. Ini karena suku bunga acuan memengaruhi daya beli masyarakat dan tingkat investasi, yang pada gilirannya memengaruhi harga barang dan jasa.

"Mengapa BI Rate 5,75%, sementara inflasi hanya di level 1% lebih sedikit. Gap yang lebar itu merupakan biaya yang kita harus bayar akibat persepsi yang buruk terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospeknya ke depan. Jadi, lebih psikologis sifatnya, bukan fundamental," ujar Wijayanto Samirin kepada Bloomberg Technoz, Senin (28/4/2025).

Maka itu, dia menyarankan pemerintah untuk memperbaiki pola komunikasi, baik di internal pemerintahan, maupun dengan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga diimbau menjalankan kebijakan komprehensif yang realitis, menggeser kebijakan-kebijakan populis yang di luar kemampuan fiskal serta belum tentu dibutuhkan.

Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 22-23 April 2025 lalu, bank sentral memutuskan untuk menahan level BI Rate di angka 5,75%.

Menanggapi hal itu, Wijayanto menilai keputusan BI untuk mempertahankan BI Rate merupakan hal yang tepat. Pasalnya, para pemangku kebijakan perlu menunggu dan mengamati (wait and see) dan waspada, karena situasi dunia masih sangat dinamis.

"Kebijakan Trump masih berubah-ubah. Jika BI Rate diturunkan, dikhawatirkan nilai tukar rupiah akan jatuh, jika dinaikkan khawatir akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Jadi, mempertahankan BI Rate sudah tepat," tutur dia.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...nomi-memburuk/

Teorinya Bunga itu seharusnya mirip2 sama Inflasi.

Kalau bunga terlalu tinggi, orang jadi malas buka usaha dan belanja.

Tapi kalo bunga diturunkan, nilai Rupiah anjlok.

Jadi selisih bunga vs inflasi inilah yg harus dibayar untuk menjaga nilai Rupiah.
chiriozAvatar border
chirioz memberi reputasi
1
262
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan