Kaskus

News

pilotesemka315Avatar border
TS
pilotesemka315
Rawat Ayah hingga Meninggal Sendirian, Raka Sedih Dicecar Kakak soal Warisan
Rawat Ayah hingga Meninggal Sendirian, Raka Sedih Dicecar Kakak soal Warisan

TRIBUNJATIM.COM - Sempat viral di media sosial kisah siswa SMP rawat ayah sakit hingga meninggal sendirian.

Bocah asal Bandung, Jawa Barat itu bernama Raka atau R.

Kini, Raka dicecar empat kakaknya perkara warisan.

Padahal belum ada sepekan sang ayah meninggal.

Saudara-saudara Raka ini mempermasalahkan soal warisan yang ditinggalkan oleh almarhum ayahnya.

Padahal menurut Raka, empat kakaknya itu sama sekali tak pernah menjenguk sang ayah ketika sakit.

Seperti ketika ayahnya dirawat di rumah sakit maupun dirawat di rumah sampai meninggal dunia.

Ini diceritakan Raka saat dia berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosial sang gubernur, Minggu (27/4/2025).

"Gak ada yang peduli (kakak-kakaknya), selama sakit gak ada yang ngurus, gak ada sama sekali," kata Raka saat berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM), melansir dari TribunBogor.

Hal ini pun sempat membuat tetangganya bertanya-tanya.

Karena biasanya saat ada orang tua yang sakit, pasti ada yang mengurus atau menemaninya secara bergantian.

Namun selama ayah Raka yang berprofesi agen bus ini sakit, hanya Raka sendiri yang selalu menemaninya.

Setelah ayahnya meninggal karena tumor paru yang dideritanya, barulah keempat kakak Raka ini berdatangan.

Raka mengatakan bahwa keempat kakaknya ini memang sudah hidup terpisah karena sudah punya keluarga masing-masing.

"Semuanya pak minta warisan, padahal baru lima hari, udah maksa-maksa minta surat kematian buat warisan," ucap Raka ke KDM.

Sementara ibunya, kata Raka, kondisinya memang sudah menikah lagi setelah bercerai dengan ayahnya.

"Palebah rek maot emung datang, ari palebah waris hayang, eta biasa hirup (ketika sakit gak mau datang, ketika soal warisan pada mau, itu biasa hidup," timpal KDM.

Ketika mambahas masalah warisan ini, Dedi Mulyadi mengimbau Raka yang masih kelas 1 SMP ini tidak terlalu ikut campur.

"Urusan kakak ngejar warisan biar lah, kamu kebagian WC juga gak apa-apa," kata KDM.

Raka juga bercerita bahwa dia rencananya akan tinggal bersama adik ibunya untuk sementara.

Tak disangka, Raka juga diberi kejutan oleh Dedi Mulyadi, yaitu dijadikan anak asuh oleh putra dari KDM yang merupakan anggota DPRD Jabar yang juga memiliki istri seorang wakil bupati.

"Udah kamu sekolah, itu nanti Maula Akbar itu jadi bapak asuh kamu, yang nyekolahin kamu sampai tamat SMA, kesempatan jadi anak angkatnya wakil bupati, anak angkat anggota DPRD Provinsi Jabar," ucap KDM.

Raka pun sempat berpikir beberapa saat sampai akhirnya dia mengiyakan tawaran Dedi Mulyadi tersebut.

Sebelumnya, Eka Prasetia Santana, tetangga sekaligus pemilik akun TikTok yang mengunggah video saat ayah Raka meninggal dunia, mengungkapkan bahwa R dan ayahnya baru menghuni kontrakan itu selama kurang lebih satu pekan.

“Sebelumnya mereka tinggal di Kampung Sindangsari, RT 01 RW 01,” ujar Eka, Rabu (23/4/2025).

“Kalau sudah punya KTP di sana (Sindangsari), berarti sudah cukup lama tinggal di sana,” tambahnya.

Mendapati sang ayah meninggal, warga sekitar langsung bergerak.

Mereka memandikan jenazah, menyolatkannya, dan menunggu kabar dari kerabat almarhum.

“Waktu itu masyarakat dan pengurus setempat sepakat untuk memandikan dan menyolati jenazah terlebih dahulu, sambil menunggu kabar dari saudara atau anak-anak almarhum,” jelas Eka.

Terkait kabar yang menyebut adanya penelantaran jenazah, Eka membantah dengan tegas.

Menurutnya, warga dari dua kampung—Cikandang RW 22 dan Sindangsari RW 21—justru saling bergotong royong menyikapi situasi itu.

“Karena R seorang diri yang menunggu jenazah ayahnya, warga berusaha mencari tahu soal keberadaan keluarganya, yang menurut R berada di Limbangan, Kabupaten Garut. Kami juga bermusyawarah soal lokasi pemakamannya,” tutur Eka.

Keluarga almarhum akhirnya datang sekitar pukul 20.00 WIB.

Setelah berdiskusi, disepakati bahwa jenazah akan dimakamkan keesokan harinya, Senin (21/4/2025) pukul 09.00 WIB di Kampung Sindangsari RW 21.Eka menambahkan, ayah R bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan bus swasta dan diketahui menderita tumor paru-paru.

Ia sempat menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, termasuk RS AMC Cileunyi dan RS Paru di Cimbuleuit, Kota Bandung.

Kisah pilu ini turut menarik perhatian Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, yang datang langsung ke kontrakan tempat R tinggal pada malam harinya.

“Betul, Wakil Bupati Garut datang ke kontrakan itu pukul 23.00 WIB, ada pihak desa dan kecamatan juga di lokasi,” terang Eka.

Setelah prosesi pemakaman selesai, R kini tinggal bersama ibunya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.

Namun, pihak keluarga memilih untuk tidak memberikan keterangan lebih lanjut kepada media.

tribunnews.com
capaniAvatar border
4l3x4ndr4Avatar border
itkgidAvatar border
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
486
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan