Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Roy Suryo Dihantui Polisi Gara-gara Lantang Suarakan Ijazah Jokowi Palsu
Roy Suryo 'Dihantui' Polisi Gara-gara Lantang Suarakan Ijazah Jokowi Palsu, Makin Banyak Pelaporan
Roy Suryo 'Dihantui' Polisi Gara-gara Lantang Suarakan Ijazah Jokowi Palsu
Tayang: Minggu, 27 April 2025 08:15 WIB
Editor: Wahyu Septiana
zoom-inlihat fotoRoy Suryo 'Dihantui' Polisi Gara-gara Lantang Suarakan Ijazah Jokowi Palsu, Makin Banyak Pelaporan
Tribunnews.com
ROY SURYO DILAPORKAN KE POLISI - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Roy Suryo bakal makin sibuk dan dihantui kepolisian karena pelaporan akibat kritian lantang ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi).


TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar telematika Roy Suryo bakal makin sibuk dan dihantui kepolisian karena pelaporan akibat kritian lantang ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi).

Roy Suryo dianggap sebagai satu di antara sejumlah tokoh yang lantang mengungkap dugaan ijazah palsu Jokowi.

Sebelumnya, Roy Suryo sudah dilaporkan ke polisi akibat kasus tersebut oleh Pemuda Patriot Nusantara.


Terbaru kini, Roy Suryo kembali dilaporkan dengan kasus serupa oleh Tim Advocate Public Defender yang tergabung dari Peradi Bersatu.

Pelaporan itu dilakukan Tim Advocate Public Defender ke Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (26/4/2025).

Adapun laporan tersebut diterima dengan nomor LP/B/1387/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/POLDA METRO JAYA tertanggal 26 April 2025.

Laporan itu diketahui sempat dilayangkan ke Bareskrim Polri, Kamis (24/4/2025), namun laporan itu ditolak dan disarankan untuk dibuat di Polda Metro Jaya.

"Hari ini telah resmi melaporkan, melaporkan yang berprofesi sebagai ahli ya katanya, yang berprofesi sebagai ahli dan atau ilmuwan, dengan inisial RS dan kawan-kawan," kata Wakil Ketua Peradi Bersatu, Lechumanan dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (27/4/2025).


Dari Polda Metro Jaya pun, laporan terhadap Roy dan kawan-kawan diminta untuk dibuat di Polres Metro Jakarta Selatan sesuai locus atau tempat peristiwa itu terjadi.

Lechumanan mengatakan alasan laporan tersebut dibuat pada dasarnya untuk mencari kebenaran atas tudingan Roy Suryo cs, karena keahlian Roy yang mengaku sebagai pakar telematika diragukan.

"Pasalnya sementara ya, sementara (melaporkan Roy Suryo dkk dengan pasal) penghasutan, kemungkinan menggunakan media online, media massa, media TV. Artinya dihasut orang-orang bahwa ijazah (Jokowi) ini memang palsu 100 persen," imbuhnya.

Untuk itu, Lechumanan mengatakan pihaknya meminta kepada para terduga terlapor ini agar bisa mengikuti proses hukum yang ada.

Sebelumnya, ormas Pemuda Patriot Nusantara bersama Relawan Jokowi juga membuat laporan polisi atas kasus serupa di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025) siang.

Kuasa hukum pelapor, Rusdiansyah, mengatakan, empat terlapor itu berinisial RS, RSM, RF, dan seorang perempuan berinisial TT.

"Yang dilaporkan itu inisial RS, RSM, RF, dan TT. Teman-teman mungkin sudah familiar," kata Rusdiansyah di Mapolres Jakarta Pusat.

Saat ditanya lebih lanjut, Rusdiansyah mengindikasikan bahwa satu terlapor adalah mantan menteri.

“Ya, bisa jadi (mantan menteri),” ujarnya singkat.

Diketahui, empat sosok yang dilaporkan adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma.

Laporan ini didasarkan pada dugaan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum.

Pakar telematika yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, akhirnya buka suara terkait pelaporan dirinya ke polisi atas kasus dugaan penghasutan publik soal isu ijazah palsu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Alih-alih merasa tertekan, Roy Suryo justru menganggap tuduhan tersebut lucu dan tidak berdasar, apalagi pasal yang dikenakan adalah Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum.

Menurut Roy, tuduhan menghasut terhadap dirinya sangat tidak tepat, terutama jika merujuk pada konteks pernyataan yang ia sampaikan.

Ia menilai, pelaporan ini seharusnya membuat pihak pelapor malu karena laporan serupa sebelumnya sempat ditolak oleh Bareskrim Polri.

“Lucu saja kalau kami dijerat dengan Pasal 160 KUHP," ujar Roy Suryo kepada Tribunnews.com, Sabtu (26/4/2025).

"Sebenarnya yang melaporkan dari Peradi Bersatu itu harusnya malu, karena laporan mereka di Bareskrim sudah ditolak. Justru yang diterima hanya dari Relawan Nusantara di Polres Jakarta Pusat,” lanjutnya.

Atas pelaporan itu, Roy mengaku menyikapinya dengan santai.

“Soal pelaporan itu kita senyum saja. Tunggu sampai benar-benar berproses dengan jujur dan mengedepankan equality before the law," ujarnya.

"Tidak boleh ada yang memaksakan kehendak dan menggunakan tangan-tangan kotor untuk menekan pihak lawan karena masih berkuasa,” imbuhnya.

Meski demikian, Roy menyatakan dirinya tetap menghormati hukum dan siap mengikuti seluruh proses yang ada.

Ia juga menegaskan tidak ada penggalangan dana atau sumbangan yang dilakukan atas nama dirinya dalam kasus ini.

"Jadi intinya, kami sangat siap dan berterima kasih atas dukungan sekitar 400-an simpatisan yang terdiri atas lawyer, tokoh-tokoh masyarakat, dosen, dan sebagainya yang terdata sejauh ini," ucapnya.

"Namun, saya tegaskan juga bahwa kami tidak menerima apalagi meminta sumbangan apapun, jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi ini," ungkapnya.

Roy pun berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dan tidak dipolitisasi.

Ia menegaskan bahwa dirinya hanya menyuarakan opini yang dilindungi undang-undang, bukan melakukan hasutan sebagaimana dituduhkan.

“Kami hanya berharap keadilan benar-benar ditegakkan tanpa intervensi kekuasaan. Negara hukum seharusnya berlaku adil bagi semua,” tandas Roy.


https://jakarta.tribunnews.com/2025/...goog_rewarded.

Roy Suryo Sebut Potret Dalam Ijazah Jokowi Bukan Dirinya: Itu Foto Sepupunya
Roy Suryo 'Dihantui' Polisi Gara-gara Lantang Suarakan Ijazah Jokowi Palsu
Muh. Ikbal - Nasional
Jumat, 25 April 2025 15:41 PM
Komentar Bagikan

Roy Suryo
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Polemik terkait keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah pakar telematika Roy Suryo menyatakan bahwa sosok yang terpampang dalam ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) bukanlah Presiden RI ke-7, melainkan orang lain yang masih memiliki hubungan keluarga.

Pernyataan mengejutkan itu disampaikan Roy dalam wawancara bersama Abraham Samad di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP yang kini viral di media sosial.

Roy mengatakan, ia telah menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) serta Error Level Analysis (ELA) untuk membandingkan potret dalam ijazah dengan foto Presiden Jokowi. Hasilnya, menurut dia, menunjukkan ketidakcocokan.

“Mohon maaf akhirnya saya harus bilang apa adanya, begitu dengan program itu, ketika itu gambar Pak Jokowi saya sandingkan dengan foto Mr X ini, jawabannya apa? Mismatched, atau tidak match. Saya pastikan itu bukan Jokowi, 99,9 persen,” tegas Roy, dikutip YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Jumat (25/4/2025).

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan pencocokan fitur wajah, potret dalam ijazah justru lebih cocok dengan sosok bernama Dumatno Budi Utomo, yang disebutnya sebagai sepupu Jokowi.

“Saya berani pastikan foto di ijazah itu adalah miliknya Dumanto Budi Utomo, Dumatno Budi Utomo,” jelas Roy.

Ketika Abraham Samad bertanya, “Sepupunya Jokowi?”, Roy menjawab dengan tegas, “Sepupunya Jokowi.”

Roy pun menambahkan bahwa ia menemukan perbedaan mencolok antara wajah Jokowi dan Dumatno, terutama dari segi usia dan ciri fisik.

“Kok beda usianya? Memang ternyata beda,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Jokowi lahir pada tahun 1961, sementara Dumatno lahir pada tahun 1977.

Roy juga menguraikan beberapa ciri fisik yang menurutnya membedakan Jokowi dengan pria dalam foto ijazah.

“Bentuknya sekarang, wajahnya sekarang pun, kalau dilihat akhirnya orang juga bisa tahu akhirnya, bibirnya tebal, telinganya daplang, hidungnya juga sedikit mancung, pakai kacamata,” ungkapnya.

“Yang namanya pakai kacamata itu kan nggak bisa hilang, Pak Samad, ya kan?” kata Roy.


Ia menyatakan bahwa hasil analisis teknologi yang dilakukannya menunjukkan kecocokan lebih dari 80 persen antara foto dalam ijazah dengan wajah Dumatno, bukan Jokowi.

“Kesimpulannya lebih dari 80 persen ini match dengan foto di Ijazah,” tutup Roy Suryo dalam wawancara tersebut.
https://fajar.co.id/2025/04/25/roy-s...o-sepupunya/2/
Roy Sukro tidak gentar
pilotesemka315Avatar border
jungkelAvatar border
jungkel dan pilotesemka315 memberi reputasi
2
873
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan