Kaskus

News

pilotesemka315Avatar border
TS
pilotesemka315
Anggaran Yayasan Ditilep dari Rp 2 M tinggal Rp 15 Juta, Dedi Mulyadi Murka
Anggaran Yayasan Ditilep dari Rp 2 M tinggal Rp 15 Juta, Dedi Mulyadi Murka

TRIBUNJATIM.COM - Dedi Mulyadi akhirnya murka mengetahui ada anggaran dana yang kembali ditilep oleh oknum tak bertanggung jawab.

Akibat emosi, Dedi Mulyadi juga langsung ambil keputusan untuk hentikan dana hibah mengalir.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi blak-blakan mengungkap alasan kenapa dana hibah pemprov ke yayasan keagamaan disetop sementara.

Dana hibah yang biasanya diberikan Pemprov Jabar ini adalah untuk yayasan untuk membantu madrasah dan pesantren.

Namun Kang Dedi Mulyadi (KDM) sementara ini telah menyetop hibah bantuan itu karena adanya permasalahan.

Rupanya banyak dana hibah Pemprov Jabar yang mencapai ratusan Miliar Rupiah dipotong.

Sehingga ketika pihak pesantren menerima dana hibah itu, mereka hanya menerima bantuan yang jauh lebih sedikit dibanding angka sebenarnya yang diberikan Pemprov

Rupanya banyak dana hibah Pemprov Jabar yang mencapai ratusan Miliar Rupiah dipotong.

Sehingga ketika pihak pesantren menerima dana hibah itu, mereka hanya menerima bantuan yang jauh lebih sedikit dibanding angka sebenarnya yang diberikan Pemprov

Hal ini Dedi ungkapkan secara blak-blakan ketika melakukan pertemuan dengan para pejabat Kementrian Agama (Kemenag).

Momen ini KDM unggah di media sosial pribadinya pada Jumat (25/4/2025), seperti dipantau TribunJatim.com (26/5/2025).

Dedi mengatakan dari yang pernah terjadi sebelumnya, penerima dana hibah Pemprov Jabar selalu yayasan tertentu.

Mereka adalah yayasan yang punya akses politik dan yang punya akses ke gubernur.

"Ustaz di kampung yang tak punya akses politik, yang tak punya akses ke gubernur, gak kebagian pak. Diajak ngumpul, yang nerima malah yang ngumpulin mereka," kata Dedi Mulyadi.

Bahkan hal yang paling parah, ada yang sampai bikin yayasan palsu demi mendapat dana hibah dari Pemprov Jabar.

 "Saya tahu yang begitu pak, saya buka aja pak, sampai bikin yayasan palsu pak di Jawa Barat untuk nyerap duit pemprov, Rp 2 Miliar, Rp 1 Miliar, Rp 5 Miliar. Makanya saya setop dulu," kata KDM.

Menurut dia, ketika yayasan ini bercorak agama Islam, seharusnya jadi lembaga yang halalan dan toyiban.

Harus memberikan contoh yang baik jangan sampai seorang kyai dan ustaz sampai diperiksa, padahal dia tak tahu apa-apa.

"Saya diskusi dengan temen-temen DPRD, 'Kang Dedi terimakasih itu disetop dulu,' sebab kyainya dapat Rp 15 Juta, sebetulnya Rp 2 Miliar," cerita Dedi.

Maka dari itu, kata Dedi, kini dia sedang mencari format baru terkait penyaluran dana hibah ke yayasan ini.

"Saya mau bikin rasionalisasi, saya minta nanti data Kemenag berapa madrasah yang harus dibangun, yang jelas siswanya ada, dibutuhkan di wilayahnya," kata KDM.

"Pemprov siap membangun, kita bangun aja, ngumpulin dana dari mana-mana, kumpulin semua, ayo kita bangun, tapi caranya harus bener," sambung KDM.

Karena ada yayasan keagamaan justru sikapnya bertentangan dengan agama.

"Bukan saya anti agama, bukan. Justru menurut saya sikap-sikap seperti ini bertentangan sama agama," kata Dedi Mulyadi.

"Gubernur lain mungkin gak berani, kalau saya berani pak, udah gak ada masalah dicaci maki, dibenci, terserah, yang penting saya mau merubah sistem, saya gak mau uang Jawa Barat hanya dinikmati beberapa orang itu itu juga," ungkap KDM.


tribunnews.com

Adit.m.nAvatar border
hhendryzAvatar border
direktur.mudaAvatar border
direktur.muda dan 10 lainnya memberi reputasi
11
997
45
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan