- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Respons Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan Diledakkan Pakai Bom Bunuh Diri


TS
mabdulkarim
Respons Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan Diledakkan Pakai Bom Bunuh Diri
Respons Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan hingga Diledakkan Pakai Bom Bunuh Diri

Tayang: Kamis, 24 April 2025 20:18 WIB
Editor: Joseph Wesly
zoom-inlihat fotoRespons Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan hingga Diledakkan Pakai Bom Bunuh Diri
Dok Pribadi
DIANCAM BUNUH- Gubernur Jawa Bara Dedi Mulyadi mendapat ancaman pembunuhan, Senin (21/4/2025) malam. Dia diancam akan dibunuh atau diledakkan menggunakan bom bunuh diri. ( Dok Pribadi)
TRIBUN TANGERANG.COM, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerima ancaman pembunuhan.
Dedi Mulyadi diancam dibunuh menggunakan bom bunuh diri.
Pelaku mengancam membunuh Dedi Mulyadi lewat media sosial.
Terang-terangan, pelaku mengancam akan membunuhnya.
Bila rencana pembunuhan gagal, dia akan meledakkan diri bersama Dedi Mulyadi.
Belum diketahui apa ancam tesebut serius atu cuma bercanda.
Dedi Mulyadi juga belum melaporkan peristiwa itu ke pihak berwajib.
Dia masih melihat situasi sebelum memutuskan untuk melaporkan ancaman itu.
Meski dapat ancaman pembunuhan, Dedy Mulyadi mengakut tidak gentar.
Bahkan ia juga tidak akan mengurangi kegiatan di lapangan meskipun mendapat ancaman tersebut.
Ancaman pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Barat itu datang dari akun media sosial dengan nama provokatif “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!”.
Akun itu secara terang-terangan mengancam akan membunuh Dedy Mulyadi dengan menggunakan bom.
Ancaman tersebut disampaikan melalui kolom Live Chat dalam siaran langsung YouTube milik Dedy Mulyadi pada Senin (21/4/2025) malam.
Dalam komentar yang terus diulang, akun tersebut bahkan mengklaim siap melakukan aksi bom bunuh diri jika rencana pembunuhan awalnya gagal.
“Kalau rencana saya gagal, maka saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya itu bom bunuh diri[/b\,”
“Saya akan berlari mencari Dedi Mulyadi dan jika sudah ketemu saya akan mendakatinya dan duarr!!!” tulis akun tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi sampai saat ini belum mengambil langkah hukum terhadap ancaman yang diterima dirinya itu.
Ia menyatakan sedang mempertimbangkan keseriusan ancaman tersebut dan akan memutuskan langkah selanjutnya dalam dua hari ke depan, apakah akan melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang atau tidak.
"Saya mau kaji lah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini, apakah harus lapor atau tidak dilaporkan.
“Nanti saya lihat lah, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," ungkap Dedi kepada awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Rabu (23/4/2025), dilansir dari Kompas.com.
Meski menghadapi ancaman, Dedi Mulyadi tidak meminta pengawalan khusus dari pihak kepolisian.
Ia menegaskan bahwa saat blusukan ke luar daerah, dirinya hanya didampingi oleh ajudan dan petugas protokoler.
"Saya biasa aja mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya, dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup," ujarnya.
[b]Gubernur Jawa Barat ini mengaku telah terbiasa menerima berbagai ancaman, termasuk pembunuhan, sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Ia menyadari bahwa risiko tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab seorang pemimpin, terutama ketika kebijakan yang diambil tidak disukai oleh sejumlah pihak.
"Kalau pemimpinnya banyak melakukan langkah-langkah yang dianggap merugikan beberapa pihak, ya pasti ada orang yang tidak suka,”
“Dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng," tuturnya.
Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk tetap bekerja demi kepentingan masyarakat Jawa Barat, termasuk menutup sejumlah tambang ilegal dan menindak para pelaku premanisme.
Tak sampai 24 jam setelah menerima ancaman pembunuhan tersebut, Dedi Mulyadi diketahui mengunjungi kampung preman di Kota Depok pada Selasa (22/4/2025).
Kunjungan itu dilakukannya setelah terjadi aksi perusakan terhadap mobil polisi oleh oknum anggota organisasi masyarakat (Ormas).
"Enggak lah saya terus, buktinya kemarin saya datang ke kampung preman di Depok. Artinya saya tuh enggak akan terpengaruh oleh ancaman siapapun," ujar Dedi Mulyadi.
Ancaman yang diterimanya justru semakin meneguhkan Dedi untuk terus bekerja demi kepentingan masyarakat Jawa Barat.
https://tangerang.tribunnews.com/202...goog_rewarded.
Biasa saja katanya

Tayang: Kamis, 24 April 2025 20:18 WIB
Editor: Joseph Wesly
zoom-inlihat fotoRespons Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan hingga Diledakkan Pakai Bom Bunuh Diri
Dok Pribadi
DIANCAM BUNUH- Gubernur Jawa Bara Dedi Mulyadi mendapat ancaman pembunuhan, Senin (21/4/2025) malam. Dia diancam akan dibunuh atau diledakkan menggunakan bom bunuh diri. ( Dok Pribadi)
TRIBUN TANGERANG.COM, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menerima ancaman pembunuhan.
Dedi Mulyadi diancam dibunuh menggunakan bom bunuh diri.
Pelaku mengancam membunuh Dedi Mulyadi lewat media sosial.
Terang-terangan, pelaku mengancam akan membunuhnya.
Bila rencana pembunuhan gagal, dia akan meledakkan diri bersama Dedi Mulyadi.
Belum diketahui apa ancam tesebut serius atu cuma bercanda.
Dedi Mulyadi juga belum melaporkan peristiwa itu ke pihak berwajib.
Dia masih melihat situasi sebelum memutuskan untuk melaporkan ancaman itu.
Meski dapat ancaman pembunuhan, Dedy Mulyadi mengakut tidak gentar.
Bahkan ia juga tidak akan mengurangi kegiatan di lapangan meskipun mendapat ancaman tersebut.
Ancaman pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Barat itu datang dari akun media sosial dengan nama provokatif “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!”.
Akun itu secara terang-terangan mengancam akan membunuh Dedy Mulyadi dengan menggunakan bom.
Ancaman tersebut disampaikan melalui kolom Live Chat dalam siaran langsung YouTube milik Dedy Mulyadi pada Senin (21/4/2025) malam.
Dalam komentar yang terus diulang, akun tersebut bahkan mengklaim siap melakukan aksi bom bunuh diri jika rencana pembunuhan awalnya gagal.
“Kalau rencana saya gagal, maka saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya itu bom bunuh diri[/b\,”
“Saya akan berlari mencari Dedi Mulyadi dan jika sudah ketemu saya akan mendakatinya dan duarr!!!” tulis akun tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi sampai saat ini belum mengambil langkah hukum terhadap ancaman yang diterima dirinya itu.
Ia menyatakan sedang mempertimbangkan keseriusan ancaman tersebut dan akan memutuskan langkah selanjutnya dalam dua hari ke depan, apakah akan melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang atau tidak.
"Saya mau kaji lah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini, apakah harus lapor atau tidak dilaporkan.
“Nanti saya lihat lah, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," ungkap Dedi kepada awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Rabu (23/4/2025), dilansir dari Kompas.com.
Meski menghadapi ancaman, Dedi Mulyadi tidak meminta pengawalan khusus dari pihak kepolisian.
Ia menegaskan bahwa saat blusukan ke luar daerah, dirinya hanya didampingi oleh ajudan dan petugas protokoler.
"Saya biasa aja mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya, dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup," ujarnya.
[b]Gubernur Jawa Barat ini mengaku telah terbiasa menerima berbagai ancaman, termasuk pembunuhan, sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Ia menyadari bahwa risiko tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab seorang pemimpin, terutama ketika kebijakan yang diambil tidak disukai oleh sejumlah pihak.
"Kalau pemimpinnya banyak melakukan langkah-langkah yang dianggap merugikan beberapa pihak, ya pasti ada orang yang tidak suka,”
“Dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng," tuturnya.
Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk tetap bekerja demi kepentingan masyarakat Jawa Barat, termasuk menutup sejumlah tambang ilegal dan menindak para pelaku premanisme.
Tak sampai 24 jam setelah menerima ancaman pembunuhan tersebut, Dedi Mulyadi diketahui mengunjungi kampung preman di Kota Depok pada Selasa (22/4/2025).
Kunjungan itu dilakukannya setelah terjadi aksi perusakan terhadap mobil polisi oleh oknum anggota organisasi masyarakat (Ormas).
"Enggak lah saya terus, buktinya kemarin saya datang ke kampung preman di Depok. Artinya saya tuh enggak akan terpengaruh oleh ancaman siapapun," ujar Dedi Mulyadi.
Ancaman yang diterimanya justru semakin meneguhkan Dedi untuk terus bekerja demi kepentingan masyarakat Jawa Barat.
https://tangerang.tribunnews.com/202...goog_rewarded.
Biasa saja katanya






nunuahmad dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1K
45


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan