Kaskus

Story

kutilkuda1202Avatar border
TS
kutilkuda1202
[CURHAT KISAH NYATA] TAKUT SUAMI SELINGKUH
Perkenalkan, namaku Dini. Banyak orang memanggilku Nini karena sejak kecil, almarhum nenekku selalu memanggilku Nini agar tidak tertukar dengan nama kakak pertamaku Andini. Sejak kecil, aku dan kakakku tinggal Bersama ibu dan nenek kami di sebuah desa di Kabupaten Semarang. Ayahku dan ibuku berpisah saat kami masih dibawah 17 tahun. Aku saat itu masih SD kelas 4 dan kakakku SMP kelas 1. Ayah dan ibu berpisah karena saat itu ayah merasa kondisi perekonomian kami sangat buruk dan memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Namun, ia tak kunjung pulang dan ternyata setelah 5 tahun, ia memiliki simpanan di Jakarta. Selama 5 tahun pula, ayah mengirimi kami biaya hidup dengan minim tetapi ia menyembunyikan status perselingkuhannya terhadap kami. Kondisi ditinggal suami merantau dan jarang memberi kabar, membuat ibuku menjadi Wanita yang harus kuat dan bisa menahan gejolak amarah nya yang saat itu masih berusia 35 tahun. Saat aku menuliskan cerita ini, aku berusia 33 tahun, yang mana tidak jauh berbeda dengan usia ibuku kala ia harus ditinggalkan suaminya merantau. Dan dengan kondisi ekonomi drop, ternyata ibuku harus menerima realita bahwa suaminya meninggalkannya.


 

Aku masih ingat betul saat ibu banyak pikiran karena ayah mengaku memiliki Wanita idaman lain, ibu menangis sambal menulis curahan hatinya di tembok kamar ibu layaknya paragraf Panjang novel dengan kapur tulis warna merah yang kupakai untuk belajar kala itu. Saat aku melihat ibu menulis di dinding tersebut, aku tidak paham apa yang ibu tulis. Tetapi yang pasti, ia menghapus tulisan tersebut setiap jumat malam sebelum besoknya kami libur sekolah. Ibu juga sering sekali termenung menangis dengan Lelah sepulang bekerja. Ibuku saat itu menjadi buruh tukang cuci dan juga buruh bersih bersih kebun di desa. Aku hanya bisa melihat ibu saat itu, tetapi saat aku dewasa, aku selalu berusaha membahagiakannya hingga ajal menjemputnya di tahun 2020 lalu saat covid. Rasa sedih yang ibu alami kala itu memang sangat berat, dan mungkin aku sendiri pun belum tentu bisa melewati di usia 35 tahunan dengan tekanan batin seperti itu.

Kondisi latar belakang keluargaku yang bisa dibilang “gagal” dalam berumah tangga, dan tidak bisa seperti keluarga cemara lainnya membuatku menjadi sangat selektif dalam mencari pasangan. Dan akhirnya di 2022 lalu, aku menikah dengan seorang pria abdi negara. Sebut saja nama suamiku mas Ardi. Mas Ardi seorang abdi negara bersenjata yang bertugas di Sulawesi. Maaf akut tidak bisa menyebutkan detailnya, karena aku pun harus menjaga privasi suamiku. Tetapi disini, aku ingin mencurahkan isi hatiku dan rasa ketakutanku yang membayangi hari hariku. Aku berkenalan dengan mas Ardi karena ia adalah sahabat dari teman kuliahku. Panggil saja temanku itu Bernama Atma. Aku lulus SMK tahun 2010, lalu bekerja di sebuah toko roti di kabupaten Semarang. Sambil membantu keuangan keluarga, aku bekerja sambil berkuliah di sekolah tinggi swasta sepulang kerja. Aku berjuang keras demi ibuku agar beliau Bahagia dan masa depanku pun lebih baik. Aku lulusan SMK tata boga. Namun, aku mengambil D3 akuntansi di tahun 2013, dan lulus 2016. Setelah itu aku pindah kerja di sebuah koperasi di Semarang, dan aku berusaha ambil kuliah lagi untuk bisa dapat gelar S1 di universitas swasta di Semarang. Dan akhirnya 2020 lalu, aku berhasil S1 akuntansi sambil bekerja di sebuah industry di kota semarang sebagai staff akunting. Dan aku dikenalkan oleh Atma di tahun 2021 awal. Atma adalah teman kuliah ku saat aku ambil S1. Ternyata ada teman tongkrongannya dulu yang jadi abdi negara dan saat kita ngobrol ngobrol di café buat buka Bersama, dia mulai mengenalkanku dengan mas Ardi via Instagram.

Ardi, pria berseragam yang jabatannya tidak tinggi, namun yang ku sukai dari dia bukan karena seragamnya, tetapi kisah hidupnya. Ia seorang yatim piatu, dan mulai ditinggalkan kedua orang tuanya setelah menjalani masa kerja sebagai abdi negara. Jadi dia benar benar sendiran sejak tahun 2019. Ia berusia 35 tahun. Dan aku 33 tahun saat ini. Ia tinggi, kulit coklat, senyum manis dan logat medok jawa Tengah sangat kental. Ia sangat pintar bicara dan jago merayuku. Dan akhirnya, kamipun jadian di tahun 2021 lalu mulai serius dan menikah di 2022. Saat berpacaran, ia berkata bahwa banyak cinta mendekat dan mengejar ngejar dia. Ditambah mantan dia banyak, karena memang dia tergolong cowok popular sejak SMA. Ditambah dia seorang abdi negara, sehingga banyak yang mendekatinya. Tetapi, ternyata akulah yang dipilihnya menjadi istrinya. Kami pun berpindah ke Sulawesi, tetapi saat ada waktu, aku akan ke Sidoarjo menemui kakakku. Kakakku menikah dengan pria sidoarjo. Dan rumah nenek di Jawa Tengah sudah dijual oleh anak anak nenek alias paman dan bibiku. Ibuku sudah meninggal di 2020, dan ayahku bersama keluarganya di Jakarta. Kami tidak begitu dekat dengan ayah bahkan sempat lost kontak karena melihat luka yang dialami ibu dan kami juga di desa.

Setelah menikah, aku seringkali merasa emosi saat melihat hal hal yang berhubungan dengan mantan suamiku. Semua berawal saat aku di rumah keluarga suamiku di lebaran 2023. Saat itu, budhe atau bibi dari suamiku memberiku sebuah kaos. “Nini, ini ada kaos bagus buat kamu, kayaknya pas. Bibi dapet ini dari suamimu, pakai aja. Budhe juga gak pernah pakai”, ucap budhe. Saat itu kondisi aku tidak membawa kaos santai. Lalu aku bertanya pada suamiku,”bagus banget nih mas kaosnya, kayak kaos Joger Bali ya. Kamu beli di Bali apa online?”. Suamiku menjawab,” iya di Bali, pas waktu itu pergi sama USSY”. USSY adalah mantan suamiku terakhir. Seketika emosi dalam jiwaku bergejolak, dan aku lepas kaos itu. Aku bilang ke suamiku di kamar,” aku gak sudi ya pakai ini, aku bakar besok pas balik ke rumah”. Suamiku terkekeh dan bilang.” Itu kaos kan bagus, apa salahnya dipakai, udah nanti kita beli matcha biar kamu gak marah”. Aku langsung kepikiran, dia disana ngapain, dia pas di Bali udah dimana aja. Aku sampe sekarang pun gak mau kalo liburan kesana. Kepikiran apa yang udah dia perbuat.

Terus saat kemarin sabtu, aku dan suamiku nongkrong bareng di café bersama teman teman kerjanya. Tiba tiba ada teman di perumahan asrama itu nyeletuk bahas soal cewek yang suka dm dm IG. Bilang kalo banyak yang nanyain suamiku, katanya,” bro, itu kemarin pas kita buat story IG, ada temen cewek cewek ku pada DM nanya kamu, katanya siapa itu yang mas mas jawa itu”. Seketika aku merasa tidak tenang dan aku merasa ketakutan suamiku di ambil perempuan lain. Apalagi sekarang berita sedang marak para gundik alias pelakor ini dengan lantang dan percaya dirinya confess ke khalayak umum atas perbuatan mereka sebagai perebut suami orang. Gak tenang rasanya hati ini. Mana liat suami ini pinter ngomong, pinter ngerayu, dan termasuk mas mas ramah. Pingin ku pasang cctv dimanapun dia pergi.

Aku pun jadi keinget, waktu kita balik ke Semarang. Dan kami nongkrong bareng Atma dan semua temen temen suamiku. Atma dengan lantangnya membahas saat suamiku dulu se-effort itu buat menemui DISA ke Bandung naik motor karena DISA ngambek. DISA adalah mantan suamiku yang dulu sering banget ngambek karena mereka LDR. DISA itu kalo marah, ngeblok WA dan silent treatment. Jadi suamiku sampe effort malem malem naik motor ke Bandung demi ketemu dia. Itu posisi saat dia belum daftar Pendidikan abdi negara. Sedangkan aku???? Mana ada dia kayak gitu. Pas pacaran kan kami juga LDR. Tapi saat aku ngambek, dia cuman telpon aku, terus beliin matcha lah atau kadang nyuruh temen dia buat anterin kado ke rumahku. Pokoknya hati dan pikiran isinya iri hati sama perlakuan suami ke mantan dia dulu.

Gimana ya, kok rasanya kayak gini. Aku cinta sama dia, dia itu belahan hatiku. Aku saat ini rela pindah ke Sulawesi, bekerja juga gak sebagus dulu di Semarang. Aku fokus jadi istri yang baik  dan  aku juga sekarang sudah ada baby. Aku bekerja di perusahaan kecil yang tidak padat seperti dulu supaya bisa urus rumah dan suamiku. Aku takut suamiku bosan dengan ku, aku takut suamiku selingkuh. Aku sampai belajar berbagai Teknik berhubungan badan yang sebenernya akupun gak begitu menikmati, tapi demi suamiku agar tidak bosan denganku, aku rela lakuin itu. Aku juga rajin olahraga dan jaga makan, biar gak gendut. Aku takut suamiku tergoda.

Tetapi dengan segala effort ini. Rasa takut itu masih ada. Aku takut suamiku selingkuh…. Bagimana ya, apa yang harus ku perbuat????

Berikan aku saran dan masukannya.

 

Terimakasih.

Dini- Sulawesi

brucebanner23Avatar border
itkgidAvatar border
tiokyapcingAvatar border
tiokyapcing dan 2 lainnya memberi reputasi
3
376
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan