Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Jadi 4,7%, Terendah Sejak 2021
Bloomberg Technoz, Jakarta - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi hanya 4,7% pada 2025 dan 2026. Proyeksi pertumbuhan itu termaktub dalam laporan World Economic Outlook Update per Apil 2025.

Jika terwujud, maka pertumbuhan ekonomi 4,7% pada 2025 dan 2026 akan menjadi yang paling rendah setelah 2021. Kala itu, pertumbuhan ekonomi Tanah Air tumbuh 3,69% secara kumulatif.

Angka proyeksi terbaru dari IMF jauh lebih rendah dibanding laporan pada Januari 2025. Kala itu, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5,1% pada 2025 dan 2026.

"Negara-negara Asia yang sedang berkembang, khususnya Association of Southeast Asian Nations [ASEAN] merupakan yang paling terkena dampak tarif [yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump] pada April ini," sebagaimana dikutip melalui dokumen tersebut, dikutip Rabu (23/4/2025).

Tidak hanya Indonesia, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,8% pada tahun ini dan 3% pada tahun depan. Angka ini turun dibandingkan dengan proyeksi sebesar 3,3% untuk 2025 dan 2026 pada laporan Januari.

Direktur Departemen Riset IMF Pierre-Oliver Gourinchas mengatakan dunia memasuki era baru karena sistem ekonomi global yang telah beroperasi dalam 80 tahun terakhir sedang diatur ulang. Sejak akhir Januari, banyak pengumuman tarif telah dibuat, dengan puncaknya pada 2 April 2025, dengan pungutan yang hampir universal dari AS dan tarif balasan dari beberapa mitra dagang. Tarif efektif yang diterapkan AS telah melonjak melampaui level yang dicapai lebih dari 100 tahun yang lalu, sementara tarif untuk AS juga telah meningkat.

Dengan jalur alternatif yang mengecualikan pengumuman tarif pada April, pertumbuhan global hanya akan mengalami penurunan proyeksi yang kecil menjadi 3,2% pada tahun ini.

"Kami juga akan menggunakan prakiraan berbasis model untuk menggabungkan penangguhan sementara sebagian besar tarif yang diumumkan pada 9 April, bersama dengan peningkatan tarif bilateral antara China dan AS ke tingkat yang sangat tinggi," ujar Gourinchas dalam konferensi pers.

Penghentian sementara ini, lanjut dia, bahkan jika diperpanjang secara permanen, memberikan prospek pertumbuhan yang sama dengan prakiraan acuan, yaitu 2,8%, meskipun beberapa negara yang dikenai tarif tinggi dapat memperoleh manfaat,"

IMF memandang prospek pertumbuhan dunia akan segera membaik jika ketegangan perdagangan mereda dan keluhan lama tentang hambatan nontarif dan langkah-langkah distorsi perdagangan oleh beberapa negara teratasi.

Namun, IMF mengatakan risiko jangka pendek adalah eskalasi perang dagang lebih lanjut dengan konsekuensi tidak langsung terhadap pertumbuhan. Lembaga yang berpusat di Washington ini memangkas proyeksi pertumbuhan perdagangan global tahun ini sebesar 1,5 poin persentase dan hanya melihat sedikit pemulihan tahun depan.

"Risiko-risiko terhadap ekonomi global telah meningkat dan mengarah ke sisi negatif," kata Gourinchas.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...ah-sejak-2021/

Hampir balik lagi kayak jaman pandemi ya.. emoticon-Cape d... (S)
soelojo4503Avatar border
MemoryExpressAvatar border
aldonisticAvatar border
aldonistic dan 6 lainnya memberi reputasi
7
453
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan