- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sri Paus Meninggal, ULMWP: Doakan Perjuangan Bangsa Papua dari Surga


TS
mabdulkarim
Sri Paus Meninggal, ULMWP: Doakan Perjuangan Bangsa Papua dari Surga
Pemimpin Umat Katolik Sedunia Sri Paus Meninggal, ULMWP: Doakan Perjuangan Bangsa Papua dari Surga

ODIYAIWUU.com
21 April 2025
Pemimpin umat Katolik sedunia Almarhum Paus Fransiskus. Sri Paus meninggal Senin (21/4) pagi waktu Roma dalam usia 88 tahun. Foto: Istimewa
222 Total Pengunjung , 221 Pengunjung Hari Ini
NEW YORK, ODIYAIWUU.com — Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atas nama Bangsa Papua menyampaikan turut berduka cita mendalam atas meninggalnya pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus pada Senin (21/4) pagi waktu Roma.
Presiden Eksekutif ULMWP Menase Tabuni mengatakan, ULMWP kehilangan seorang sosok pemimpin dunia dan bapak pembela kaum miskin, tertindas, dan teraniaya semasa hidup. Sri Paus meninggal saat umat Kristiani merayakan Paskah kedua menyisakan duka mendalam bagi umat Katolik dan umat beragama lain di seluruh dunia.
“Kita kehilangan seorang sosok bapa yang membelah umat kecil. Bapa Suci Paus Fransiskus akan dikenang sebagai salah satu bapa gereja yang sederhana, tulus yang mempromosikan keadilan, perdamaian, dialog dan memberikan harapan pada kaum lemah,” ujar Menase Tabuni melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari New York, Amerika Serikat, Senin (21/4).
Menurut Menase, dalam seluruh hidupnya, Sri Paus yang juga Uskup Agung Kota Roma telah menunjukkan wajah Kristus yang hidup di abad ini dalam seluruh hidup serta karya kegembalaannya. Sri Paus sangat berpihak dan membela orang-orang yang tersisih, menderita, dan teraniaya oleh elit penguasa dan oligarki.
“Dua Ensiklik Sri Paus yang sangat terkenal yakni Laudato Si tahun 2015. Ensiklik ini merupakan ensiklik pertama yang membicarakan tentang ibu bumi sebagai rumah bersama. Kemudian, Ensiklik Fratelli Tutti yang menyoroti pentingnya dialog sebagai alternatif terhadap tindakan egois dan kekerasan. Doakan perjuangan umatmu bangsa Papua dari Surga,” kata Menase lebih lanjut.
Menase juga mengatakan, dalam perjalanan apostoliknya di wilayah Pulau Nugini yakni Port Moresby, Vanimo dan Baros pada September 2024 membuktikan keberpihakan Paus Fransiskus pada kaum minoritas dan tersisih. Kehadiran Sri Paus di Pulau Nugini, pulau nomor tiga di dunia yang memberikan kehidupan bagi planet bumi, ujar Menase, telah menegur dan menampar wajah investor dan kaum elit politik yang serakah menggadaikan masa depan bumi bagi kepentingan segelintir elit dan oligarki.
Sedangkan Wakil Presiden Eksekutif ULMWP Octovianus Mote juga menyampaikan duka mendalam berpulangnya Paus Fransiskus. Peristiwa kematian Sri Paus yang juga seorang pemimpin dunia dan salah tokoh berpengaruh abad ini tak hanya membawa duka bagi umat Katolik sejagat tetapi umat beragama lain.
“Berpulangnya Bapa Suci Paus Fransiskus bukan hanya membuat umat Katolik merasa sedih dan kehilangan sosok bersahaja seorang tetapi tetapi umat manusia lintas iman di seluruh muka bumi,” ujar Octovianus Mote kepada Odiyaiwuu.com dari New York, Amerika Serikat, Senin (21/4).
Mote menambahkan, umat Katolik dan umat beragama lain di seluruh dunia kehilangan seorang pemimpin yang sederhana dan pekerja keras bagi mereka yang menderita dan kaum minoritas, termasuk ancaman ekosida dan genosida yang dihadapi oleh orang West Papua di Pulau Nugini.
“Bapa Paus juga peka pada kaum tertindas dan ditunjukkan melalui kunjungan apostoliknya di Papua Nugini pada September 2024. Kami juga mengajak rakyat West Papua supaya angkat hati dan berdoa kepada Kristus, gembala Agung dan sang Pemilik Hidup agar menerima Bapa Suci dalam perjamuan kudus di Surga,” kata Mote lebih lanjut.
Mote mengatakan, pihak ULMWP juga mendoakan Paus Fransiskus agar seluruh prosesi Misa Requiem hingga pemakaman dapat berjalan dengan lancar dalam kasih serta kerahiman Tuhan.
“Kami berdoa dan berharap semoga Paus yang akan melanjutkan visi dan teladan hidup yang ditinggalkan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus secara khusus membelah dan menyuarakan penderitaan dan ancaman genosida, ekosida, dan etnosida yang tengah dihadapi umat Kristus di West Papua,” ujar Mote.
Paus Fransiskus, Senin (21/4) pagi waktu Roma, meninggal dunia dalam usia 88 tahun. Pejabat Tinggi (Camerlengo) Takhta Suci Vatikan Kardinal Kevin Joseph Farrell membenarkan informasi berpulangnya Sri Paus mengutip tayangan televisi Al Jazeera dan Al Arabiya. Umat Katolik seluruh dunia merasa sedih kehilangan Sri Paus, pemimpin gereja Katolik sejagat.
“(Senin, 21/4) pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma Fransiskus kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ujar Kardinal kata Kevin Farrell dalam tayangan televisi Al Jazeera dan Al Arabiya, Senin (21/4).
Sr Isna de Ona, misionaris Indonesia asal Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur di Roma mengatakan, Paus Fransiskus sempat menyapa umat Katolik sekaligus memberikan berkat terakhir, Urbi et Orbi atau untuk kota dan dunia pada Minggu (20/4) waktu Roma.
“Selamat pesta Paskah. Tuhan memberkati kita semua dalam nama Bapa dan Putra, dan Roh Kudus,” ujar Sri Paus yang tampak lemah saat tampil di hadapan ribuan umat Katolik di Lapangan Basilika Santo Petrus, Roma, Minggu (20/4), Minggu (20/4).
Menurut Sr Isna de Ona, umat Katolik yang sedang berada di Roma selalu menunggu momen penuh rahmat itu untuk mendapat berkat langsung dari Paus Fransiskus.
“Biasanya setelah Misa Bapa Paus naik ke balkon Basilika Santo Petrus dan dari jendela beliau memberikan berkat. Misa kemarin dipimpin seorang Kardinal. Kemudian, Bapa Paus memberikan berkat setelah Regina Cieli atau Angelus di masa Paskah,” kata Sr Isna de Ona kepada Odiyaiwuu.com dari Roma, Italia, Senin (21/4). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
https://www.odiyaiwuu.com/pemimpin-m...al-perjuangan/
OPM memberikan pernyataan

Waktu Paus di Timor Leste sempat ada pengibaran bendera OPM

ODIYAIWUU.com
21 April 2025
Pemimpin umat Katolik sedunia Almarhum Paus Fransiskus. Sri Paus meninggal Senin (21/4) pagi waktu Roma dalam usia 88 tahun. Foto: Istimewa
222 Total Pengunjung , 221 Pengunjung Hari Ini
NEW YORK, ODIYAIWUU.com — Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atas nama Bangsa Papua menyampaikan turut berduka cita mendalam atas meninggalnya pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus pada Senin (21/4) pagi waktu Roma.
Presiden Eksekutif ULMWP Menase Tabuni mengatakan, ULMWP kehilangan seorang sosok pemimpin dunia dan bapak pembela kaum miskin, tertindas, dan teraniaya semasa hidup. Sri Paus meninggal saat umat Kristiani merayakan Paskah kedua menyisakan duka mendalam bagi umat Katolik dan umat beragama lain di seluruh dunia.
“Kita kehilangan seorang sosok bapa yang membelah umat kecil. Bapa Suci Paus Fransiskus akan dikenang sebagai salah satu bapa gereja yang sederhana, tulus yang mempromosikan keadilan, perdamaian, dialog dan memberikan harapan pada kaum lemah,” ujar Menase Tabuni melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari New York, Amerika Serikat, Senin (21/4).
Menurut Menase, dalam seluruh hidupnya, Sri Paus yang juga Uskup Agung Kota Roma telah menunjukkan wajah Kristus yang hidup di abad ini dalam seluruh hidup serta karya kegembalaannya. Sri Paus sangat berpihak dan membela orang-orang yang tersisih, menderita, dan teraniaya oleh elit penguasa dan oligarki.
“Dua Ensiklik Sri Paus yang sangat terkenal yakni Laudato Si tahun 2015. Ensiklik ini merupakan ensiklik pertama yang membicarakan tentang ibu bumi sebagai rumah bersama. Kemudian, Ensiklik Fratelli Tutti yang menyoroti pentingnya dialog sebagai alternatif terhadap tindakan egois dan kekerasan. Doakan perjuangan umatmu bangsa Papua dari Surga,” kata Menase lebih lanjut.
Menase juga mengatakan, dalam perjalanan apostoliknya di wilayah Pulau Nugini yakni Port Moresby, Vanimo dan Baros pada September 2024 membuktikan keberpihakan Paus Fransiskus pada kaum minoritas dan tersisih. Kehadiran Sri Paus di Pulau Nugini, pulau nomor tiga di dunia yang memberikan kehidupan bagi planet bumi, ujar Menase, telah menegur dan menampar wajah investor dan kaum elit politik yang serakah menggadaikan masa depan bumi bagi kepentingan segelintir elit dan oligarki.
Sedangkan Wakil Presiden Eksekutif ULMWP Octovianus Mote juga menyampaikan duka mendalam berpulangnya Paus Fransiskus. Peristiwa kematian Sri Paus yang juga seorang pemimpin dunia dan salah tokoh berpengaruh abad ini tak hanya membawa duka bagi umat Katolik sejagat tetapi umat beragama lain.
“Berpulangnya Bapa Suci Paus Fransiskus bukan hanya membuat umat Katolik merasa sedih dan kehilangan sosok bersahaja seorang tetapi tetapi umat manusia lintas iman di seluruh muka bumi,” ujar Octovianus Mote kepada Odiyaiwuu.com dari New York, Amerika Serikat, Senin (21/4).
Mote menambahkan, umat Katolik dan umat beragama lain di seluruh dunia kehilangan seorang pemimpin yang sederhana dan pekerja keras bagi mereka yang menderita dan kaum minoritas, termasuk ancaman ekosida dan genosida yang dihadapi oleh orang West Papua di Pulau Nugini.
“Bapa Paus juga peka pada kaum tertindas dan ditunjukkan melalui kunjungan apostoliknya di Papua Nugini pada September 2024. Kami juga mengajak rakyat West Papua supaya angkat hati dan berdoa kepada Kristus, gembala Agung dan sang Pemilik Hidup agar menerima Bapa Suci dalam perjamuan kudus di Surga,” kata Mote lebih lanjut.
Mote mengatakan, pihak ULMWP juga mendoakan Paus Fransiskus agar seluruh prosesi Misa Requiem hingga pemakaman dapat berjalan dengan lancar dalam kasih serta kerahiman Tuhan.
“Kami berdoa dan berharap semoga Paus yang akan melanjutkan visi dan teladan hidup yang ditinggalkan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus secara khusus membelah dan menyuarakan penderitaan dan ancaman genosida, ekosida, dan etnosida yang tengah dihadapi umat Kristus di West Papua,” ujar Mote.
Paus Fransiskus, Senin (21/4) pagi waktu Roma, meninggal dunia dalam usia 88 tahun. Pejabat Tinggi (Camerlengo) Takhta Suci Vatikan Kardinal Kevin Joseph Farrell membenarkan informasi berpulangnya Sri Paus mengutip tayangan televisi Al Jazeera dan Al Arabiya. Umat Katolik seluruh dunia merasa sedih kehilangan Sri Paus, pemimpin gereja Katolik sejagat.
“(Senin, 21/4) pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma Fransiskus kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ujar Kardinal kata Kevin Farrell dalam tayangan televisi Al Jazeera dan Al Arabiya, Senin (21/4).
Sr Isna de Ona, misionaris Indonesia asal Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur di Roma mengatakan, Paus Fransiskus sempat menyapa umat Katolik sekaligus memberikan berkat terakhir, Urbi et Orbi atau untuk kota dan dunia pada Minggu (20/4) waktu Roma.
“Selamat pesta Paskah. Tuhan memberkati kita semua dalam nama Bapa dan Putra, dan Roh Kudus,” ujar Sri Paus yang tampak lemah saat tampil di hadapan ribuan umat Katolik di Lapangan Basilika Santo Petrus, Roma, Minggu (20/4), Minggu (20/4).
Menurut Sr Isna de Ona, umat Katolik yang sedang berada di Roma selalu menunggu momen penuh rahmat itu untuk mendapat berkat langsung dari Paus Fransiskus.
“Biasanya setelah Misa Bapa Paus naik ke balkon Basilika Santo Petrus dan dari jendela beliau memberikan berkat. Misa kemarin dipimpin seorang Kardinal. Kemudian, Bapa Paus memberikan berkat setelah Regina Cieli atau Angelus di masa Paskah,” kata Sr Isna de Ona kepada Odiyaiwuu.com dari Roma, Italia, Senin (21/4). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
https://www.odiyaiwuu.com/pemimpin-m...al-perjuangan/
OPM memberikan pernyataan

Waktu Paus di Timor Leste sempat ada pengibaran bendera OPM


direktur.muda memberi reputasi
1
169
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan