Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Semasa Kecil Mulyana, Pemutilasi Wanita di Serang Si Penjaja Opak
Video Semasa Kecil Mulyana, Pemutilasi Wanita di Serang Banten yang Dijuluki 'Si Penjaja Opak'
Semasa Kecil Mulyana, Pemutilasi Wanita di Serang 'Si Penjaja Opak'
Tayang: Senin, 21 April 2025 19:28 WIB
Editor: Dwi Rizki
zoom-inlihat fotoVideo Semasa Kecil Mulyana, Pemutilasi Wanita di Serang Banten yang Dijuluki 'Si Penjaja Opak'
Istimewa
VIRAL MEDIA SOSIAL - Tangkapan layar video viral dalam program Orang Pinggiran Trans 7 yang merekam momen ketika Mulyana (23), pemutilasi asal Serang, Banten masih berusia anak-anak. Warga Kampung Baru Ciberuk, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten itu dijuluki 'Si Penjaja Opak'.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sosok Mulyana (23), pemutilasi asal Serang, Banten mendadak viral di media sosial.

Tak hanya kekejamannya yang memutilasi pacarnya sendiri, sosoknya viral setelah masyarakat mengetahui kisahnya semasa kecil.

Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, Mulyana pernah masuk dalam program Orang Pinggiran TRANS7 sekira 8 tahun silam, tepatnya pada 7 September 2016.

Dalam program humanis itu, warga Kampung Baru Ciberuk, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten itu dijuluki 'Si Penjaja Opak'.

Disebutkan, Mulyana tumbuh besar tanpa kasih sayang ibu.

Kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai sejak Mulyana berusia 2 tahun.

Ibu Mulyana pilih meninggalkan anaknya untuk bisa hidup bersama keluarga barunya.

Sementara ayah Mulyana tidak diketahui keberadaannya sejak dirinya lahir ke dunia.

Mulyana akhirnya dirawat oleh kakek dan neneknya, yang kala itu membuat opak.

Barang dagangan neneknya lalu dijajakan oleh Mulyana.

Tiap hari pendapatan mereka mencapai Rp20.000 hingga Rp30.000 untuk dibelikan beras.

Selain membantu neneknya berjualan opak, Mulyana diminta menggembala belasan kerbau milik tetangga.

Ia mendapatkan upah Rp2.000 untuk menunggu belasan kerbau tersebut.

Kala itu, Mulyana menangis mengaku ikhlas hidup ditinggal oleh sang ibu.

Video tersebut satu di antaranya diunggah akun twitter @kegblgnunfaedh pada Senin (21/4/2025).

Dalam tayangan tersebut terlihat perbedaan antara Mulyana saat ini dan ketika ia masih anak-anak.

Siapa sangka, tangisan masa kecil tersebut kini justru berubah menjadi aksi sadis Mulyana terhadap kekasihnya.

Beranjak remaja, kini Mulyana yang sudah 23 tahun mengenal asmara, justru berakhir maut.

Mulyana yang berpacaran dengan SA terkejut sang kekasih mengaku hamil.

Kronologi Pembunuhan

Pembunuhan hingga mutilasi awalnya bermula saat Mulyana mengajak korban membeli bakso di wilayah Ciomas.

Korban dijemput di rumah kakeknya di kawasan Cinangka, oleh pelaku.

Dari warung bakso di Ciomas, pelaku mengajak SA ke Peninjauan dengan dalih membicarakan soal kehamilan korban.

Meski sempat mengobrol di Peninjauan, pelaku kembali mengajak korban berpindah tempat. Kali ini, ia meminta diantar korban ke Gunung Kupa dengan alasan transaksi cash on delivery (COD).

Dalam perjalanan, korban terus mendesak pelaku untuk bertanggung jawab menikahnya.

Karena emosi, pelaku membawa korban ke perkebunan karet yang sepi.

Lagi-lagi, dengan alasan ingin membicarakan kehamilan SA, pelaku mengajak korban masuk ke dalam hutan.

Semasa Kecil Mulyana, Pemutilasi Wanita di Serang 'Si Penjaja Opak'
MUTILASI DI SERANG - Polresta Serang Kota, Banten, menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi seorang wanita berinisial SA (19). Pelaku pembunuhan ternyata kekasihnya Mulyana (23) (Polres Serang Kota)

Saat itulah pelaku mencekik SA menggunakan kerudung yang dikenakan korban.

Setelahnya, korban didorong dari atas tebing dan kembali dicekik hingga tewas.

Pelaku kemudian pulang ke rumah untuk mengambil golok dan kembali ke lokasi kejadian.

Golok itu digunakan untuk memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian, yakni kepala, tangan, kaki, dan isi perut yang dibuang ke aliran sungai.

Namun kejahatannya menghantui Mulyana.

Mulyana tiba-tiba mengakui mayat yang ditemukan di Gunung Sari, Serang itu merupakan SA.

Mulyana mengakui, dirinyanyalah yang membunuh SA.

Pemuda itu pun ditangkap tanpa perlawanan di kawasan Pabuaran pada Sabtu (19/4/2025).

Motif Pembunuhan

Kompol Salahuddin mengatakan motif pelaku tega melakukan pembunuhan dengan mutilasi didasari karena sang pacar hamil dan meminta pertanggungjawaban.

"Ini hasil keterangan sementara dari pelaku, saat ini kami masih melakukan proses pendalaman," ujar Salahuddin.

Salahuddin menegaskan, pihaknya akan menindak tegas terhadap pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat.

"Kasus ini kami proses dan akan kami tindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat," pungkasnya.

7 Fakta Pembunuhan

1.Korban pergi tanpa pamitan

Dikutip dari TribunBanten.com, keluarga korban menjelaskan awal mula penangkapan terduga pelaku.

Menurut kerabat korban, yakni Nurfi, awalnya SA pergi dari rumah orang tuanya di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

SA pergi dari rumah sejak Minggu, 13 April 2025, tanpa berpamitan dengan keluarga.

Setelah kepergiannya, SA tidak memberi kabar kepada keluarga dan menghilang.

2. Sempat Tanya ke Terduga Pelaku

Pihak keluarga pun sempat menanyakan keberadaan SA kepada Mulyana (23) yang saat ini sudah diamankan pihak kepolisian.

Saat itu, keluarga meminta Mulyana datang ke rumah orang tua korban. Sebab, korban terakhir keluar rumah bersama Mulyana.

Namun, Mulyana mengaku, tak mengetahui keberadaan korban.

"Jadi keluarga sempat minta pelaku datang ke rumah untuk menanyakan keberadaan korban, karena keluarga tahu korban terakhir keluar itu sama Mulyana," kata Nurfi, Minggu (20/4/2025).

Semasa Kecil Mulyana, Pemutilasi Wanita di Serang 'Si Penjaja Opak'
POLISI SAAT MENEMUKAN POTONGAN TUBUH KORBAN - Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Salahuddin mengatakan, motif pelaku tega melakukan pembunuhan dengan mutilasi didasari karena sang pacar hamil dan meminta pertanggungjawaban. (Polres Serang via Tribun Banten)

3.  Kabar Penemuan Mayat di Gunung Sari

Sepekan kepergian korban dari rumah, tepatnya pada Jumat (18/4/2025), keluarga mendapat informasi ada penemuan mayat di Kecamatan Gunung Sari.

Lantas, keluarga bergegas menuju titik lokasi penemuan mayat untuk memastikan apakah mayat itu anggota keluarganya atau bukan.

Setelah melihat ciri-ciri mayat, keluarga meyakini jenazah itu adalah anggota keluarganya.

4. Keluarga Sempat Buat Laporan Polisi, Pelaku Ditangkap

Nurfi mengatakan, sebelum mendapat informasi penemuan mayat, rupanya keluarga sempat membuat laporan polisi ke Polsek terdekat atas laporan orang hilang.

Pada saat itu, keluarga ditanya oleh pihak kepolisian mengenai kapan terakhir korban keluar rumah dan bersama siapa.

"Ya, keluarga diminta keterangan, terus kasih tahu kalau korban keluar terakhir sama Mulyana pacarnya," ungkapnya.

Kemudian, petugas kepolisian mendatangi rumah Mulyana untuk meminta keterangan mengenai SA.

5. Pelaku Akui Perbuatannya

Ketika ditanya oleh petugas kepolisian, Mulyana tiba-tiba mengakui mayat yang ditemukan di Gunung Sari, Serang itu merupakan SA.

Mulyana mengakui, dirinyanyalah yang membunuh SA.

"Nah, di sini kami kaget, tiba-tiba pelaku mengaku yang membunuhnya," kata Nurfi.

6. Lokasi Penemuan Mayat

Selanjutnya, Polisi membawa terduga pelaku Mulyana untuk menunjukkan lokasi pembuangan organ tubuh korban.

"Saat itu polisi langsung membawa pelaku untuk menunjukkan lokasi pembuangan kepala, tangan, kaki, dan organ dalam korban," katanya.

"Yang baru ditemukan itu bagian kepala dan kaki, organ dalam, tangan belum ditemukan," sambungnya.

Diketahui, mayat SA pertama kali ditemukan oleh seorang warga, saat hendak membersihkan rumput di sebuah lahan pada Sabtu (18/4/2025).

Mayat ditemukan dalam kondisi tanpa kepala, tangan, dan kaki, hanya menyisakan bagian tubuh.

7. Motif Pelaku Mutilasi

Korban Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Salahuddin, mengungkapkan motif pelaku tega melakukan pembunuhan dengan mutilasi korban karena sang pacar hamil dan meminta pertanggungjawaban.

Salahuddin menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat pelaku mengajak korban ketemuan untuk makan bakso di wilayah Ciomas.

Pelaku menjemput korban di rumah kakeknya di wilayah Cinangka, Kabupaten Serang.

Setelah bertemu di rumah kakek korban, kemudian pelaku dan korban menuju ke warung bakso di Ciomas.

Selesai makan, pelaku mengajak korban ke daerah Peninjauan untuk membicarakan soal kehamilannya.

Di sana, mereka sempat berbincang-bincang.

Tak lama kemudian, pelaku meminta korban untuk diantarkan ke wilayah Gunung Kupa, dengan alasan ingin melakukan transaksi COD.

Dalam perjalanan itulah korban sempat berbicara dengan pelaku meminta untuk menikahinya.

Namun, pelaku menolaknya.

Karena terus didesak, pelaku emosi dan membawa korban ke area perkebunan karet yang sepi.

Setibanya di lokasi, pelaku mengajak korban untuk masuk ke area lebih dalam hutan, dengan dalih ingin membicarakan perihal kehamilan korban.

Ketika sudah berada di tengah-tengah hutan, pelaku mencekik korban menggunakan kerudung yang dikenakan korban hingga tak sadarkan diri.

Setelah korban meninggal, pelaku sempat pulang ke rumah untuk mengambil sebilah golok.

Lantas, pelaku kembali ke lokasi dan memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian.

Berdasarkan penuturan Salahuddin, pelaku memutilasi bagian kepala, tangan, kaki yang dimasukan ke dalam karung dan dibuang ke aliran sungai.

Sementara bagian badan korban, digeletakkan di tempat kejadian perkara dengan ditutup daun pisang dan tumpukan kayu.
https://wartakota.tribunnews.com/202...goog_rewarded.

Akibat gelap mata...
nunuahmadAvatar border
said1518Avatar border
MemoryExpressAvatar border
MemoryExpress dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.4K
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan