- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kini Muncul "Pemilik Wilayah" Paksa Setop Pengerjaan Pagar SD di Bekasi


TS
pilotesemka315
Kini Muncul "Pemilik Wilayah" Paksa Setop Pengerjaan Pagar SD di Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com - Sekelompok pria memaksa pekerja bangunan menghentikan pengerjaan pagar SDN 01 Setialaksana, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Video yang menampilkan kejadian tersebut diunggah akun Instagram jurnalperistiwa_official.
Dalam video, pria berkaos hitam yang mengaku sebagai anggota Karang Taruna setempat cekcok dengan salah satu kontraktor. Pria tersebut mempertanyakan tidak dilibatkannya warga setempat dalam pembangunan pagar tersebut.
"Kerjaan lu kayak gitu, proyek APBN maupun APBD, minimal ada pemberdayaan," kata pria berkaos hitam, dikutip Kompas.com dari akun Instagram jurnalperistiwa_official, Jumat (18/4/2025).
Sang kontraktor yang mengenakan kemeja menyatakan, pihaknya sejak awal sudah melibatkan warga setempat. Mendengar jawaban tersebut, pria berkaos hitam tetap mencecar sang kontraktor.
"Apa yang lu berdayakan di sini, keamanan aja kagak, di sini naruh material," kata pria berkaos hitam dengan nada tinggi.
Karena tak kunjung berkompromi, pria berkaos hitam pun memaksa agar proyek pembangunan pagar dihentikan. Sang kontraktor pun protes.
"Kalau memang pekerjaan ini dihentikan, disetop, mangga disetop. Dasarnya apa? Kejelasannya apa?" jelas sang kontraktor
Pria berkaos hitam pun menyatakan bahwa alasan dirinya memaksa proyek dihentikan lantaran tidak dilibatkannya warga setempat.
"Itulah alasan gua yang pertama papan kegiatan lu kagak dipasang dari awal," tegas dia.
Dalam video lain, pria berkaos hitam mengaku sebagai "pemilik wilayah".
"Saya yang punya wilayah," kata pria berkaos hitam.
Terpisah, Kepala Polsek Cabangbungin AKP Basuni menyebut peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (17/4/2025) siang.
Kedua pria yang terlibat cekcok adalah W yang merupakan pria berkaos hitam dan sang kontraktor berinsial R.
Berdasarkan keterangan pekerja, mereka tengah membangun pagar SD sepanjang 70 meter. Pengerjaan pagar ini telah mengantongi izin dari kantor desa setempat.
"Iya sudah izin ke desa, intinya bukan bangun sekolah, bangun pagar," kata Basuni saat dihubungi Kompas.com.
Basuni mengatakan keduabelah pihak hari ini akan dipertemukan untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan.
"Iya akan mediasi hari ini," imbuh dia. Sebelumnya, cekcok yang melibatkan kuli bangunan juga terjadi di Perumahan Griya Srimahi Indah (GSI) di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/4/2025).
Saat itu, seorang pria paruh baya yang mengaku sebagai putra daerah memaksa seorang kuli bangunan menghentikan pengerjaan perbaikan.
Usai video yang merekam kejadian viral, polisi mencokok sang "putra daerah
kompas.com
dragunov762mm
KASKUS Maniac
19 Apr 2025, 14:57
@pilotesemka315
Sejujurnya biaya tak terduga ini masih sangat sangat kecil,
Dibanding biaya terduga spt "komitmen kedalam",
Yang besarnya bisa mencapai 40% dari nilai proyek.
Artinya hanya tersisa 60% untuk pembiayaan proyek + profit kontraktor.
Bisa dibayangkan "pengkondisian2' yg harus dibuat kontraktor supaya proyek dapat tetap terbangun.
Soal kualitas proyek tentu jadi nomer dua.
Di BUMN semisal HK umpamanya, praktik2 begini keknya malah lebih vulgar.
Kontraktor kalo mau survive ya wajib ikutan,
Mendukung simbiosis mutualisme ini.
Begitulah realitas umumnya proyek2 di wakanda land.
Quote:
Diubah oleh pilotesemka315 19-04-2025 13:54






xcheon dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.5K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan